AL QUDS – Warga Palestina menyuarakan peringatan kepada dunia jika Israel terus melakukan penggalian di bawah Haram al-Sharif di Al Quds, Masjid Al Aqsa di sisi timur Jerusalem itu kini benar-benar dalam posisi bahaya nyata dan mendesak.
“Penggalian Israel dan aktivitas pengedukkan terus-menerus di tanah bawah Haram Al Sharif, telah menyebabkan kerusakan tak dapat diperbaiki terhadap stabilitas konstruksi pondasi Al Aqsa,” ujar Sheikh Raed Salah, pemimpin pergerakan Islam.
Salah, yang telah memantau penggalian Israel dari dekat di Kota Tua Al Quds selama 25 tahun mengatakan Israel tidak memedulikan protes yang diajukan negara-negara Arab dan Muslim lain atas dampak serius pengedukan terhadap situs suci Islam tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Israel, berkordinasi dengan grup pengembang kuat, mulai mengeduk jaringan terowongan pelebaran melalui Kota Tua.
Israel menyebut terowongan tersebut sebagai “proyek turis” yang tidak mengancam konstruksi bangunan suci Islam tersebut.
Hanya saja, warga Palestina dan organisasi Israel, termasuk Komite Israel Menentang Penghancuran Pemukiman, meyakini jika tujuan utama adalah menciptakan akses dibawah tanah untuk menghancurkan Al-Aqsa dan tempat-tempat suci Islami lain di kawasan tersebut.
Tahun lalu, seorang kuasa hukum Israel mewakili grup-anti-pemukiman, Ir Amin, mengungkapkan jika pengembang yang didanai pemerintah mencoba membentuk “fakta-fakta tak dapat diperbaiki” sebagai bagian dari skema pengambilalihan,”
“Saya tidak memiliki keraguan jika yayasan Aqsa telah dilemahkan besar-besaran akibat penggalian terowongan dan yang lain,” ujar Sheikh Salah hati-hati.
“Anda tidak perlu menjadi seorang arsitek hebat untuk memaham ini. Kami telah melihat lubang-lubang dan retakan di seluruh area tersebut,” paparnya.
Satu bagian halaman Masjid Al-Aqsa turun membentuk lubang sebagai akibat penggalian bawah tanah Israel. Penurunan tanah tersebut terjadi dekat air mancur Qaitbay, di bagian barat masjid.
Lubang sedalam satu meter tersebut dikhawatirkan akan akan terjadi lagi dan bertambah.
Sebuah sekolah di lingkungan Silwan juga sebagian melesak ke tanah akibat penggalian Israel di area.
Penghancuran Al Aqsa
Sheikh Salah mengatakan ia sepenuhnya yakin jika Israel menginginkan menghancurkan Masjid Al Aqsa.
“Mereka ingin melakukan itu dengan cara yang seolah-olah terjadi akibat penyebab alam, seperti gempa,” ujarnya.
Ia mengatakan Israel memiliki rencana jahat dan beraksi ketika Muslim hanya melihat dan melakukan upaya tak lebih dari protes-protes verbal.
“Reaksi di mulut tidak akan menghentikan rancangan Israel melawan tempat-tempat suci tersebut, terutama Masjid Al Aqsa,” ujar Sheikh Salah menekankan.
“Kita butuh tindakan proaktif oleh orang-orang dan pemerinah Muslim. Muslim harus mengirimkan pesan yang tidak akan salah diterima oleh Israel dan pendukungnya, jika tempat-tempat suci di Al Quds adalah garis merah.
Al Aqsa adalah Kiblat pertama Muslim, sebelum Ka’bah dibangun, dan dianggap tempat suci ketiga setelah Ka’bah di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Posisi penting Masjid Al Aqsa terutama berkaitan dengan kejaidan Isra’a Mi’raj, malam perjalanan Nabi Muhammad, dari Mekkah menuju Al Quds, hingga naik ke langit.
Para pempimpin keagamaan di Israel, termasuk anggota Knesset tidak lagi merahasiakan rencana mereka terkait Al-Aqsa.
Temple Mount Faithful (Kuil Gunung Keimanan) sebuah grup ultra kanan mendedikasikan diri untuk penghancuran Masjid Al Aqsa dan Masjid Kubah Batu.
Temple Mount Institute, nama perkumpulan Yahudi ultra kanan lain, juga telah menyiapkan detail membangun ulang Kuil Solomon di reruntuhan Al Aqsa.
Tidak Melebih-lebihkan
Di tahun-tahun terakhir, pemerintah Israel yang berkuasa telah mengijinkan kelompok Yahudi ultra-kanan untuk beribadah di halaman luar Haram al Sharif (masuk kompleks halaman Masjid Al Aqsa)
Petugas resmi Waqaf Muslim mengingatkan situasi tersebut.
“Saya pikir mereka ingin mengamankan posisi mereka, yang kemudian untuk mengkonsolidasi dan melebarkan keberadaan Yahudi,” ujar Sheikh Muhammd Hussein, kepala Dewan Utama Muslim, yang juga memantau Haram al Sharif.
“Inilah mengapa Muslim di seluruh dunia, dan juga pemerintahan dari negara Muslim harus melakukan aksi nyata terhadap agresi provokatif yang dilakukan di tempat-tempat suci Islam,” ujarnya.
Sheikh yang juga mendedikasikan dirinya mengekspose rencana Israel di Al Quds mengatakan Muslim harus menyadari jika peringatan yang berulang-ulang disampaikan itu tidak melebih-lebihkan.
“Kapankah Muslim akan benar-benar menyadar jika bahaya itu nyata? Ketika masjid benar-benar hancur dan berita penghancurannya muncul di Al-Jazeera?” kata Sheikh.
“Hanya kesadaran cepat dan sungguh-sungguh umat Muslim dan negara Arab yang mampu membantu, dan itu yang benar-benar kami coba lakukan,” katanya. (Republika online, 25/05/2009)
wahai umat yang dimuliakan oleh allah atas taqwanya, sekaranglah saatnya kita tunjukkan pada dunia bahwa kita umat yang mulia dan umat yang satu, sekaranglah saatnya kita bersatu dan mewujudkannya dalam wadah khilafah karena hanya khilafahlah yang bisa menghentikan agresor yahudi (israel) laknatullah. allahuakbar….!
biadaB!!!
Inikah isyarat kehancuran bangsa kera Yahudi teroris itu? Kesombongan mereka akan segara dibungkam oleh pasukan Khilafah Islam?