HTI-Press. Hal itu disampaikan oleh KH Jamaludin dalam sambutan mewakili Pengurus MUI Kec. Labuan, Pandeglang Banten dalam kegiatan Workshop Syariah dan Khilafah dengan mengambil tajuk “Membangun Sinergi Dakwah Berjuang Menegakkan Syariah dan Khilafah” pada hari Sabtu, 16 Mei 2009 di Gedung Koperasi Hikmah Kec. Labuan Kab. Pandeglang Prop. Banten. Beliau juga menyampaikan pengalaman-pengalaman beliau mengikuti kegiatan HTI dan menggarisbawahi bahwa Sistem Khilafah seharusnya menjadi agenda perjuangan umat bukan hanya HTI.Dan perjuangan tersebut membutuhkan pengorbanan waktu, harta bahkan jiwa dan raga. Bertindak sebagai pembicara adalah Ustadz M.Yasin Muthohar (DPP Hizbut Tahrir Indonesia) serta di pandu moderator Ustadz Dadan A. Hudaya, SP. (DPD II HTI Pandeglang)
Beberapa pertanyaan yang menarik adalah bagaimana mewujudkan konsep politik yang islami, ekonomi yang islami, pendidikan ekonomi yang islami tersebut akan berjalan jika didukung oleh infrastruktur yang bagus dan dijamin oleh sistem islami dan konsep islam yang lainnya. Ustadz Yasin menyampaikan bahwa konsep yang benar yaitu Khilafah. Ada juga yang mempertanyakan Dunia Islam butuh Simbol untuk memersatu kan Umat seperti Yusuf Qordowi, Ahmad Dinejad, dan dijawab oleh Ust. Yasin menjelaskan bahwa simbol tersebut bersifat lemah dan berubah-ubah dan pemersatu yang hakiki yaitu dengan pemikiran islam yang bersumber kepada Al Qur’an dan Sunnah.
Ust. Yasin menegaskan bahwa kembalinya Khilafah adalah janji Allah dan Rosulullah. Dan jalan menuju khilafah akan dibentangkan oleh Allah SWT. Walaupun banyak yang menentang dan mengingkarinya. Khilafah yang akan kembali adalah Khilafah Ala Minhajinnubuwwah. Dan marilah kita berjuang bersama-sama menegakkannya. (Kantor Humas DPD II Pandeglang).