Buku Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia, yang diluncurkan beberapa waktu lalu itu sebenarnya tidak layak dibaca apalagi ditanggapi. Meski diklaim sebagai karya ilmiah, dan konon merupakan hasil penelitian selama dua tahun, namun semuanya itu tidak bisa menutupi fakta, bahwa buku ini sangat tidak ilmiah dan jauh dari obyektivitas sebuah penelitian. Alih-alih bersikap obyektif, buku ini justru dipenuhi dengan ilusi, kebencian dan provokasi penyusunnya. Inilah yang mendorong kami untuk menanggapi buku ini, khususnya yang berkaitan dengan Hizbut Tahrir, sebagai berikut:
Dari aspek metodologi: Pertama, dari sisi referensi: Buku ini sama sekali tidak menggunakan referensi utama (primer), yaitu buku-buku resmi Hizbut Tahrir. Satu-satunya referensi resmi yang digunakan adalah booklet Selamatkan Indonesia dengan Syariah, itu pun tampaknya hanya dicomot judulnya. Selebihnya, pandangan dan sikap penyusun buku tersebut tentang Hizbut Tahrir didasarkan pada kesimpulan-kesimpulan yang dibangun oleh Zeno Baran dalam bukunya, Hizb ut-Tahrir: Islam’s Political Insurgency (Washington: Nixon Center, 2004) dan Ed. Husain dalam bukunya, The Islamist (London: Penguin Books, 2007). Mereka tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, bahwa baik Zeno Baran yang berdarah Yahudi maupun Ed. Husain adalah sama-sama bukan orang yang ahli tentang Hizbut Tahrir. Ed. Husain yang diklaim sebagai salah seorang pimpinan Hizb terbukti bohong, yang memang sengaja dibangun untuk menunjukkan kredebilitas karyanya, yang sesungguhnya tidak kredibel. Dari sini saja, sebenarnya cukup untuk membuktikan, bahwa buku Ilusi Negara Islam ini sebenarnya tidak ilmiah dan jauh dari obyektivitas. Karena itu, kesimpulan-kesimpulan yang dibangun di dalamnya tidak lebih dari ilusi penyusunnya. Bahkan, buku ini juga sangat narsis, karena kebencian dan provokasi yang ditaburkan di dalamnya mulai dari awal hingga akhir. Tampak jelas, bahwa buku ini disusun dengan target, bukan sekedar untuk mengemukakan pandangan, tetapi untuk memobilisasi perlawanan. Kedua, cara menarik kongklusi: Kongklusi di dalam buku ini banyak ditarik dengan menggunakan analogi generalisasi (qiyas syumuli), sehingga menganggap semua kelompok dan organisasi yang nyata-nyata berbeda, seperti DDII, MMI, PKS dan HTI sebagai sama. Ini adalah bukti, bahwa buku ini tidak obyektif. Lebih-lebih ketika, sejak pertama kali, penyusun buku ini sudah melakukan monsterisasi terhadap Wahabi, kemudian mengeneralisasi bahwa semua organisasi Islam yang tidak sepaham denganya dicap Wahabi. Ini jelas merupakan kesalahan berpikir yang sangat fatal, dan kalau tujuannya untuk mengungkap kebenaran, maka cara-cara seperti ini tidak akan pernah menemukan kebenaran apapun. Ketiga: inkonsistensi cara berpikir: Buku ini menyerang cara berpikir literalisme tertutup, tetapi pada saat yang sama penyusun buku ini menggunakan teks hadits, dengan makna literal, dan sangat tertutup, karena tidak mau melihat nas-nas yang lain. Seperti, Umirtu an uqatila an-nas hatta yaqulu la’ilaha illa-Llah (Aku diperintahkan untuk memerangi manusia, hingga mereka menyatakan la’ilaha illa-Llah), yang kemudian ditafsirkan, bahwa ini tidak berarti boleh memerangi orang Kafir, karena tidak ada penegasan tentang keyakinan akan kerasulan Muhammad saw.
Dari aspek isi: Buku ini menawarkan: Pertama, Islam yang toleran, tapi anehnya penyusunnya sendiri dengan sangat narsis tidak toleran dengan sesama Muslim, dengan terus-menerus menyerang mereka sebagai kaum literalis tertutup, dan stigma-stigma negatif lainnya. Di sisi lain, ketika mereka sendiri tidak bisa bersikap toleran terhadap kaum Muslim, mereka malah menyerukan toleransi terhadap kaum Kafir, dengan justifikasi bahwa mereka adalah Muslim juga. Malah, ayat dan hadits yang memerintahkan untuk memerangi mereka pun harus ditafsir ulang agar sejalan dengan maksud mereka. Jadi, nalar yang dibangun dalam buku ini jelas sekali, sangat tidak konsisten. Kedua, perdamaian dan Islam yang damai, tapi penyusun buku ini justru menyulut bara api yang sudah padam, seperti sejarah kelam Khawarij dan Wahabi yang sudah dilupakan oleh kaum Muslim. Dalam kasus Wahabi, jelas sekali bahwa ini dimaksud untuk mengadudomba antara NU dan kelompok lain yang dicap Wahabi, karena generasi tua NU memiliki memori yang tidak baik terhadap Wahabi. Lalu, di mana wajah Islam damai yang mereka tawarkan? Cara-cara yang mereka lakukan ini persis seperti yang dilakukan oleh Syasy bin Qaisy, penyair Yahudi, yang mengingatkan kembali permusuhan antara suku Aus dan Khazraj dalam Perang Bu’ats. Kalau betul mereka menginginkan perdamaian, mestinya bisa bersikap seperti ‘Umar bin ‘Abdul Aziz ketika ditanya tentang Perang Shiffin, dengan tegas beliau menyatakan, “Ini adalah darah yang telah dibersihkan oleh Allah dari tanganku, maka aku tidak ingin membasahi lidahku dengannya lagi.” Ketiga, ilusi, kebencian dan provokasi: Meski konon merupakan hasil penelitian, tetapi penyusun buku ini tidak bisa membedakan antara fakta dan ilusi. Sebagai karya ilmiah, seharusnya buku tersebut jauh dari kebencian, dan apalagi provokasi yang sangat narsis. Karena itu, isi buku ini akhirnya terjebak pada kepentingan sponsornya, dan sama sekali jauh dari obyektivitas ilmiah, lazimnya sebuah karya ilmiah.
Dari aspek penyusun dan penerbitnya: Sebagaimana diakui oleh Abdurrahman Wahid, buku ini adalah hasil penelitian Lib-ForAll Foundation, sebuah LSM yang memperjuangkan terwujudkan kedamaian, kebebasan dan toleransi di seluruh dunia. Abdurrahman Wahid bersama C. Holland Taylor bertindak sebagai pendiri bersama, sementara bersama-sama KH A. Mustofa Bisri, Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, Por. Dr. M. Amin Abdullah, Prof. Dr. Azyumardi Azra, Porf. Dr. Nasr Hamid Abu-Zayd, Syeikh Musa Admani, Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, Dr. Sukardi Rinakit dan Romo Franz Magnis Suseno menjadi penasehat LSM tersebut. Mereka selama ini dikenal sebagai tokoh Liberal. Bersama sejumlah peneliti lapangan, mereka menyusun buku Ilusi Negara Islam ini, yang kemudian diterbitkan bersama oleh the Wahid Institute, Maarif Institute dan Gerakan Bhineka Tunggal Ika. Lib-ForAll Foundation sendiri bermarkas di AS, dan didirikan pasca peristiwa 11/9, dengan tujuan untuk memerangi apa yang mereka sebut Radikalisme Agama. Tokoh-tokoh Lib-ForAll Foundation di Indonesia juga mempunyai hubungan baik dengan Israel, dan sangat membela kepentingan entitas Yahudi itu. Sebaliknya, mereka selama ini dikenal bersikap sumir terhadap syariah, formalisasi syariah dan kelompok Islam yang memperjuangkan syariah.
Adapun tuduhan terhadap Hizbut Tahrir sebagai kelompok yang membahayakan Indonesia, adalah sebuah kebohongan besar. Hizbut Tahrir dengan perjuangan syariah dan Khilafah justru bertujuan untuk menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan akibat Sekularisme, Liberalisme, Kapitalisme dan penjajahan modern di segala bidang.
Sebaliknya, Liberalisme dan Sekularisme yang selama ini mereka propagandakan itulah yang telah nyata-nyata merusak dan menghancurkan Indonesia. Atas dasar Liberalisme pula, mereka mendukung aliran sesat (Ahmadiyah, Lia Eden, dll), legalisasi aborsi, menolak larangan pornografi dan pornoaksi, mendukung penjualan aset-aset strategis. Maka, merekalah yang sesungguhnya harus diwaspadai, karena mereka menghalangi upaya penyelamatan Indonesia dengan syariah, dengan tetap mempertahankan Sekularisme dan penjajahan asing di negeri ini.
Wassalam,
Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia
Muhammad Ismail Yusanto
Hp: 0811119796 Email: Ismaily@telkom.net
( sumber : keterangan pers Nomor: 161/PU/E/05/09Jakarta, 25 Mei 2009 M/30 Jumadil Awwal 1430 H)
Artikel Terkait:
– Buku ‘Ilusi Negara Islam’ Dinilai Mengadu Domba Umat
– Ilusi Negara Islam ? : Syariah Islam Berbahaya Karena Mengancam Penjajahan Kapitalisme Global
KhilafahForAll
Mari bangkit wahai umat. Hancurkan fitnah2 yg menghalang kembalinya khilafah.
dalam perjuangan pasti banyak benturan, tapi bentuan itu jangan membuat kita lemah melainkan kita harus kuat dan terus berjuang demi tegaknya aturan ALLAH di bumi ini. ALLAHUAKBAR. Hayya Ala Jihad ya Muslimun
itulah kalau kebanyakan nonton tayangan2 sulap/magic di tv, jd menganggap segala sesuatu itu ilusi, kacian dech mereka…!
inilah bukti firman Allah: “mereka berusha memadamkan cahaya (Agama) Allah dengan mulut2 mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-NYA meskipun orang kafir membencinya”(QS.61:8)
Allahu Akbar wa Lillah al-hamd…!
Bagi siapapun para petualang pencari kebenaran, pengamat, peneliti, jurnalis yang penasaran dengan buku ilusi ini-semakin banyak yang mengkritik sebuah buku dan menjadi kontroversi biasanya membangkitkan penasaran untuk membaca-, pastikan anda meneliti lebih dalam pihak-pihak yang disebutkan di buku ilusi ini, baik yang di buku ini dipuji maupun yang dinilai berbahaya. Tulisan bantahan HT ini dapat menjadi salah satu referensi untuk kita bisa bersifat lebih objektif dengan menerima informasi dari kedua belah pihak (pihak libforAll yang meyebut HT berbahaya atau pihak HTI yang menilai libforall lah yang berbahaya),berbagai artikel dapat dicari di web site ini untuk lebih obyektif memahami HTI sebagai salah satu obyek yang di bahas dibuku ilusi. Ketika anda akan menjelalaj website ini ucapan saya: SELAMAT DATANG DI ZONA BERPIKIR MENDALAM & CEMERLANG, SEMOGA TERBANGKITKAN.
Memang agen agen penjajah selalu mencari kambing hitam, padahal jelas dalam islam tidak ada justru merekalah kambing hitamnya…
Kepada website HTI saya usul dengan menampilkan kembali artikel-artikel yang relevan dengan isu buku ilusi negara Islam, artikel yakni terkait dengan agenda kontra syariah, liberalisasi dunia Islam dari Barat dan jaringan kompradornya atau mungkin ada analisa terbaru tentang latar belakang penulisan buku ini agar umat mudah memahami dalam konteks apa penelitian dan penerbitan buku ini.
Jawaban yang elegan, sangat berimbang!
WE WILL NOT GO DOWN!!!
Khilafah adalah Kedamaian, liberalisme adalah bencana.
Khilafah sudah pasti membuahkan kedamaian, Libralisme membuahkan …….
Kita tahu semua bencana, bencaca dimana-mana
Khilafah adalah Kedamaian, liberalisme adalah bencana.
Khilafah sudah pasti membuahkan kedamaian, Libralisme membuahkan …….
Kita tahu semua bencana, bencana dimana-mana
Inilah salah satu cara propaganda kaum Liberal untuk melemahkan dan menghacurkan perjuangan kaum muslimin, tapi InsyaAllah Kebenaran akan selalu di tolong Oleh Allah swt, Segera Tegakkan Syariah dibawah Naungan Khilafah Allahuakbar.
membaca berita di NU online berikut: http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=17643
ternyata menurut penelitinya sudah menyimpang dari yang apa mereka teliti. sebagian nama yang disebut sebagai peneliti juga bahkan jauh hari sudah mengundurkan diri.
Para peneliti daerah namanya dicatut hanya sebagai legitimasi politis dari kepentingan pihak asing. Sebagaimana dilakukan Holland Taylor dari Lib for All, Amerika Serikat yang begitu dominan bekerja dalam kepentingan riset dan penerbitan buku ini.
lebih jauh Zuli Qodir mengatakan,”Kami mengimbau kepada para peneliti dan intelektual Indonesia untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah diperalat dan dimanipulasi kepentingan agen intelektual asing yang bekerja di Indonesia.”
Ya Allah hancurkan makar/konspirasi musuh2 islam dan kaum munafik komprador yang akan melemahkan persatuan umat Islam dan menghalangi tegaknnya Agama MU ya Allah. Bongkarlah kejahatan mereka,dan teguhkanlah perjuangan penegakan syarian dan khilafah
Maju terus ! Berda’wah….Tegakkan Khilafah !
Sudah ketahuan sejak dulu orang-orang didikan penjajah(Sekuleris, Liberalalis, Pluralis) sangat membenci Syariat Allah. Semoga Allah memberi petunjuk mereka agar bertobat, ATAU Allah menggiringnya ke Neraka.
Walah..walah lagu lama diputar lagi. Sungguh menyedihkan, ternyata banyak kaum muslimin yang pemikirannya dirusak virus liberalisme. Semoga Alloh Ta’ala memberi hidayah pada penulis, penyusunnya. Yakinlah Pak, Babak ke 5 era akhir zaman menurut hadits riwayat Ahmad yaitu tegaknya kembali Khilafah ala minhajinnubuwwah pasti akan datang atas ijin Alloh Ta’ala.
Khilafah di depan Mata, Sekularisme di ujung tanduk !
Pejuang dakwah menuju Surga, Pengecut LibForAll di kerak Neraka!
TELAH NYATA BAHWA PERJUANGAN INI MENDAPAT TANTANGAN, DAN SETIAP TANTANGAN YANG DIHADIRKAN, KIAN MENGANGKAT DERAJAT ORANG-ORANG YANG MENGEMBANNYA…
TETAP SEMANGAT BERJUANG SAUDARAKU…
JALIN SILATURRAHMI DENGAN SEBANYAK MUNGKIN ALIM ULAMA YANG IHLASH PRO SYARIAH DAN KHILAFAH…
KHILAFAH ADALAH SEBUAH KEPASTIAN
ALLAHU AKBAR…
No Mather What They (Lib-ForAll Foundation, the Wahid Institute,Maarif Institute&Gerakan Bhineka Tunggal Ika)Say…
Keep Going…
Keep Fights For Islam…
Allahu Akbar…
eh… betul tuh ustaz, barusan kami pas kuliah juga dianjurkan dosen tuk baca tuh Buku… wah wah wah…
wa makaru makarallah wallahu khirul makirin…
Saat ini hanya ada satu kalimat:
“Tegakkan Khilafah, Allahu Akbar!!!”
Pada hari ini orang-orang kafir telah frustasi untuk mengalahkan agama kalian, maka janganlah kalian takut pada orang-orang kafir dan takutlah padaKu (Allah swt), pada hari ini Aku telah sempurnakan agamamu ..qs; al maidah ayat 3.
Wahai kaum muslimin jangan ikuti orang-orang kafir yang frustasi kalian akan sengsara dunia akhirat.
Perjuangan menegakkan kebenaran memang butuh pengorbanan
Harus siap difitnah, harus siap dimusuhi bahkan harus siap mempertaruhkan nyawa
ALLAH Maha Mengetahui tentang hamba-hamba-Nya
Siapa yang ikhlas, siapa yang pura-pura bahkan siapa yang menjadi antek-antek asing hanya karena duniawi
Yakinlah ALLAH senantiasa bersama orang-orang yang sabar
ALLAHU AKBAR …. ALLAHU AKBAR
Pengusung sosialisme dan kapitalisme telah meracuni masyarakat. Justru dengan diterapknya Ideologi ISlam seluruh umat akan bersatu.
Nelangsa rasanya melhat saudara-saudara yang katanya cerdik cendekia tetapi untuk sekedar memahami dan mengimani janji Allah tentang tegaknya Khilafah mereka tidak cukup cerdas untuk menerimanya.KHILAFAH WA’DULLAH!TERUSKAN PERJUANGAN UNTUK MEWUJUDKANNYA ! ALLOHU AKBAR!
Ini tahapan yg harus dilewati,ini cambuk buat kita untuk perdalam ide Hizb.Kecerdsan dan argumentasi yg logis sangat dibutuhkan untuk dkwah fikriyah.Mari kita perdalam fikroh dan thoriqoh dakwah jamaah.Keep fighting on capitalism..
Wah…… apa mereka tidak melihat fakta mana yang sedang menghancurkan dan mana yang sedang membangun Indonesia. apa mereka telah buta, tuli dan gelap hatinya ? Bahwa sekulerisme telah mennghancurkan umat manusia tidak hanya di Indonesia tetapi dunia. Mudah-mudah an mereka segera sadar memahami kekeliruannya .
Caci maki dan serangan musuh-musuh Allah semakin meneguhkan hati umat untuk bersatu memperjuangkan tegaknya syariat-Nya dibawah institusi Khilafah. ALLAHU AKBAR !!!!!!!!
tak tahu maka tak terbayang…
terasa sebagai ilusi, ya karena tak tahu persis seperti apa kepastian khliafah! Khilafah pasti Tegak!
seandainya negara Islam adalah ilusi kenapa di tentang habis-habisan bahkan perlu di lakukan penelitian segalaa?sesungguhnya langkah yang mereka lakukan adalah lagu lama yang di putar ulang..tapi ingatlah Allah akan menyempurnakan cahaya-Nya dan menjadi kewajiban pengemban dakwah untuk terus berjuang menegakkan khilafah..
Analisis yang jernih dan jauh dari kesan kebencian. Maju terus HTI. Maju terus Islam yang intelek. Allahu Akbar
ibarat pedagang yang daganganya sudah tidak laku dijual(liberal,kapitalis).eh!pedagang ini malah memfitnah pedagang yang jujur(syariah Islam)
jelas dan gamblang ustadz ismail memberikan bantahan yang rasional dan faktual. agree Khilafah for us.
” Mereka hendak memadamkan cahaya Allah melalui mulut-mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehedak menyempurnakan cahaya-Nya. walaupun orang-orang kafir membencinya” (At-Taubah : 32)
ayat ini adalah janji Allah, bahwa nur islam tidak akan pernah padam, seperti yang dikatakan Imam Asy-Syawkani ibarat cahaya matahari yang sangat terang dipadamkan dengan cara ditiup oleh hembusan nafas yang berasal dari mulut-mulut mereka. sungguh mustahil….
yakinlah diinul islam ini akan menang dan mencapai kegemilangannya melalui khilafah yang akan semakin menyempurnakan cahaya islam.
Orag-orang yang tidak suka dengan perjuangan ini sudah semakin serius untuk menjegal gerakan HT. sampe di buat buku segala. So, kita pun akan jauh jauh lebih dari serius dari merek. Biar mereka menanggung malu ketika khilafah tegak nanti.
Kebobangan mereka pasti akan dibongkar oleh ALLOH, selamat berjuang menegakkan Syariah dengan Khilafah. ALLOHU AKBAR.
maju terus khilafah saya mendukung tegaknya kembali khilafah di negeri ini Allohhu Akbar
mereka sudah menggigil ketakutan dan kebingungan, Perjuangan menuju syariah dan khilafah akan terus bergelora dan menghinakan mereka.sampai dunia ini berada damai dalam naungan LAAiLAAHAILLALLAH MUHAMMAD-urRasulullah..
Bertobatlah wahai yang terpedaya sblm Alloh menghinakan kalian dan berhadapan dalam persidangan Maha adil di akhirat kelak..,kalian tinggal di bumi Allah… malu lah kalian kepadaNYA.
Kasian…sungguh sangat kasian mereka. mereka ingin memadamkan api yang sdh berkobar dengan angin malah angin itu memperbesar kobaran apinya. kita tunggu saja kapan mereka ikut terbakar….hehe…hehe ALLAHU AKBAR
Biar anjing2 Kapittalisme menggonggong,,Pjuangan penegakan Syariah & KHILAFAH akan terus melaju!!
Jangan takut,jangan Ragu itu cuma buku karangan manusia biasa,ada yang lebih tepat untuk di ikuti,Alqur’an dan sunah.
Kasihan ya,sudah profesor koq masih pada linglung…?
Kilafah,itu janji Allah!
JUSTRU NASIONALISME YANG KENYATAAN DALAM DUNIA FANTASI, SEPERTI CERITA SIMBA THE LION KING!!!
SUPORT FOR CALIPHATE IDEA!!!!
Yakinlah dengan janji Allah SWT. Jangan sampai hanya dengan tipu muslihat seperti itu melunturkan semangat untuk mendirikan khilafah. Teruslah maju, karena saat ini sudah banyak orang yang senantiasa menanti tegaknya Khilafah Islamiyah.
Viva Khilafah!!!
daripada ngebedah buku “ILUSI NEGARA LIBERAL” mending bedah buku MANIFESTO Hizbut Tahrir . . . .. pak….
Alhamdulillah, HTI tanggap membantah isi dari buku ilusi negara. Hal yang benar harus jelas dikatakan benar…
Segalanya yang sudah jelas, Khalifah adalah janji Allah.
itu bukti bahwa mereka takut akan kehadiran Khilafah yang telah dijanjikan Allahn swt. mereka dalam hatinya yakin Khilafah akan tegak, akan tetapi mereka berusaha menutupinya dengan kebohongan2 dan tipuan mereka.
Jangan Perdulikan Orang-Orang Bodoh dan munafik…terus berjuang…ok…
berapa yaa.. mereka dibayar untuk menyusun buku tsb??
menjual ayat-ayat Allah dengan harga murah!!!!
Biarkan anjing-anjing Amerika menggonggong, KHILAFAH RASYIDAH YANG KEDUA pasti akan kembali tegak, Insya Allah fi waqti al qarib. ALLAHU AKBAR!!!
yah daripada LIBERALIS nganggur,,,biarin aj pak ismail,,,dia kan omong doang! gak PUNYA SOLUSI, GAK PUNYA SOLUSI!
sekali lg GAK PUNYA SOLUSI!!!
bener banget APA YANG OLEH RIDWAN,,bedah buku “MANIFSRO HIZBUTTAHRIR AJA”…PAK IS Y…
semakin tampak kelicikan dan kelemahan kapitalis dan antek-anteknya. sesungguhnya mereka tidak mampu meredam perjuangan penegakan syariat islam dalam naungan daulah islamiyah. Sehingga mereka membuat buku ilusi Negara Islam. tanpa mereka sadari buku tersebut telah menambah bukti lemahnya idiologi kapitalis yang mereka emban. disadari atau tidak, azab yang perih akan menimpa mereka.
perjuangan terus berjalan meski aral melintang,khilafah pasti tegak dan syariah tebarkan rahmat bagi semua.
syariah ….terapkan
khilafah….tegakkan
liberalisme…hancurkan
kapitalisme…hancurkan
sosialisme….hancurkan
Allohu Akbar….
ayo semakin gencar mendakwahkan Islam di tengah2 umat. ALLAHU AKBAR3x!!!
Sebaik mereka membuat makar. Pasti makar mereka terkalahkan dan kebenaran akan senantiasa nampak. Allohu Akbar !
khilafah pasti berdiri…..!!!!!
demokrasi pasti mati………..!!!!!!
ILUSI BUKU ILUSI NEGARA ISLAM!
ya, sembari meluruskan keadaan akan lebih barokah bila tetap fokus dan konsentrasi pada perkuatan penularan faham secara hulu hilir.Dengan begitu tanpa terasa upaya membangun peradaban Islam ini akan semakin berjalan lebih cepat dan lebih tepat. Toh seandainya 70 % dari jumlah penduduk Indonesia ini telah berhasil berhimpun dalam satu isi dan visi, maka soal mau jadi negara merah atau putih itu sudah secara otomatis dalam genggaman.
hancurkan sekularisme dan tegakkan islam !!!!!!
itulah dungu dan begonya orang-orang liberal, mereka ngomong kemana-mana masalah pluralisme, toleransi, kebebasan beragama, dan apa lagi yang ane lupa. mereka membela pluralisme dan demokrasi tapi kalo ada yang gak sesuai dengan mereka ngamuk-ngamuk. kayak anak kecil gak dapet permen dan gak boleh ikut ke mal aja
Lucu yaa gitu deh ^_^
yaa allah segerakanlah berdirinya khilafah.
Pergolakan pemikiran dan pergolakan politik untuk membendung opini akan Negara Islam tentu dilakukan antek2 Kapitalisme dan pasti akan selalu ada!sebagai wujud nyata, sekarang telah terbitnya buku Ilusi Negara Islam. Jujur jika saya ditanya, saya merasa senang dengan munculya buku ini. Kenapa merasa senang?
1. Secara Psikologi itu menunjukkan bahwa sesungguhya mereka kawatir, cemas dan meyakini akan kembali n hadirnya Negara Islam di bumi ini. Munculya Buku itu merupakan Reaksi keyakinan dalam hati mereka yang bertolak belakang dengan ide yang diembanya kemudian dikonter dengan opini buku tadi dengan harapan keyakinan mereka tidak menjadi suatu keniscayaan.
Menurut saya ini merupakan Khobar gembira bagi kaum Muslimin yang merindukan Syari’ah dan Khilafah coz Musuh2 Islam saja yakin akan Hadirnya Institusi ini, layaknya keyakinannya badan intelejen AS ( NIC ) bahwa Negara Islam akan bangkit dari tidur panjangnya pa Tahun 2020.Oleh karena itu mari kita jadikan pemompa semangat serta sebagai motor pengerak dakwah hingga tercapainya cita2 mulia itu. Wahai saudaraku, Ingatlah….! Izs Azizan Amaut Syahiidan.., dibawah panji Syariah dan Khilafah Islamiyah.
2. Itu merupakan contoh dan bukti nyata bahwa Nasrulloh udah didepan mata dan menghampiri ita. Kenapa saya mengatakan Demikian? Karena fase ini sangat tepat sekali dengan gambaran Alloh dalam ayat2nya, dimana mereka berupaya memadamkan cahayaNya dengan ucapan, mulut, rekayasa, upaya n hasil karya mereka. Tapi apa kata Alloh? Tapi Alloh akan memenagkan kita yaitu partai2 Allohsang selalu konsisten dalamIslam dan kebenaran, Usaha mereka akan sia2.
3. Semakin gencar n banyaknya oini miring terhadap Syari’ah dan Khilafah…, itu menunjukkan semakin cepatlah syariah dan khilafah itu datang menghampiri kita. Kenapa begitu? Karena Kaum muslimin dan Alloh tidak akan berdiam diri. Amin2 yaa Mujibas sa’illiin
Buku propaganda a la Yahudi yang tidak objective ini dibuat oleh badan yang didukung oleh orang-orang bergelar PhD? Benar juga kata orang bahwasanya orang pandai belum tentu bijak.