Dicatut, Dosen UIN Yogyakarta Gugat ‘Ilusi Negara Islam’

Kontroversi buku ‘Ilusi Negara Islam’ kembali memanas. Kali ini sejumlah nama yang dimasukkan sebagai peneliti buku tersebut menggugat karena merasa namanya dicatut.

Gugatan disampaikan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Abdur Rozaki. Dia merasa, tidak pernah menjadi peneliti buku tersebut, tapi namanya tercantuk dalam buku yang memunculkan polemik tersebut.

Rozak mengaku ia bersama 2 temannya, Nur Kholik Ridwan, dan Supardi pernah diajak untuk menjadi peneliti buku tersebut. Namun ia membatalkan kontrak karena Yayasan Fatsuna, yang menerbitkan buku itu menolak diajak debat tentang metodologi penelitian.

“Kami bertiga, saya, Nur Kholik Ridwan, dan Supardi mundur. Mereka katanya hendak melakukan riset perkembangan agama di Indoenesia, tapi diajak debat metodologi tidak mau. Ini aneh,” jelas Rozak itu saat berbincang melalui telepon, Rabu (27/5/2009).

Penolakan tersebut terjadi pada 2 tahun lalu. Anehnya saat buku Ilusi Negara Islam diterbitkan Wahid Institute pada 2009, nama Rozak dan kawan-kawan tetap dicantumkan.

“Setelah kami cek itu ada ghost writer, entah siapa yang buat. Makanya ini ada apa?” jelas Rozak.

Dia menuturkan, memang proyek buku ini didanai Holland Taylor dari organisasi Lib for All dan dilaksanakan oleh Abdul Munir Mulkan. Belakangan Abdul Munir bahkan tidak sepakat buku itu diterbitkan.

“Memang buku itu tidak jelas siapa penulisnya. Masak editornya Gus Dur? Kan tidak mungkin. Ini politisasinya kebablasan,” terangnya.

Rozak bersama temannya pun sempat melakukan komplain kepada penerbit, sayangnya dia mendapat jawaban bila apa yang tercantum dalam buku itu bukan tanggung jawab penerbit.

“Enak saja pakai nama orang. Yang saya khawatir buku ini dijual di kalangan internasional untuk kepentingan Taylor. Karena bagi kami buku ini tidak akademis,” tutupnya.

Buku ‘Ilusi Negara Islam’ yang The Wahid Institute dan Maarif Institute diluncurkan pada 16 Mei 2009 lalu. Buku ini mengupas soal masuknya gerakan Islam baru yang antara lain memasukkan PKS dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) merupakan organasasi Islam garis keras yang menyusup Muhammadiyah dan NU. PKS dan HTI memprotes buku tersebut.(detik.com 27/05/2009)

15 comments

  1. kalau begitu, buku ilusi ini buku yang ditulis para “hantu”, alias setan, iblis or jin?

  2. buku ilusi, hasil mimpi seribu hari, di pinggir kali, jadi bahan ketawa ketiwi … karena nulisnya ternyata sambil mati suri

  3. Biasa… ini,kerjaannya Jaringan Iblis Laknatullah.

  4. Alhamdulillah….atas pertolongan Allah semua menjadi jelas. Manusia punya makar, Allah punya makar juga; sesungguhnya hanya Allah-lah sebaik-baik pembuat makar. Wahai para intelektual, sumbangkan keintelektualan anda demi kemaslahatan umat dan perjuangan menegakkan kalimat Allah di muka bumi. Jangan sekali-kali anda melacurkan diri justru untuk berhadapan dengan Allah dan Rasul-Nya di akhirat nanti. Kafaah keintelektualan anda membuat anda punya tanggung jawab lebih di hadapan Allah dibanding orang awam.

  5. Sungguh kasihan…orang pinter (dari ma’arif dan wahid institute) mencari uang dengan cara yang hina.

  6. Semoga Allah memberi Hidayah kepada orang – orang di Wahid Institute dan Maarif Institute, kembali ke jalan yang benar, agar tidak menyesal nanti di akhirat. Ya Allah kembalikanlah sudaraku yg telah sesat dari Alquran dan Hadist, dan mereka kembali berjuang menegakkan Islam di muka bumi ini, amin.

  7. Semoga Allah memberi Hidayah kepada orang – orang di Wahid Institute dan Maarif Institute, kembali ke jalan yang benar, agar tidak menyesal nanti di akhirat. Ya Allah kembalikanlah sudaraku yg telah sesat dari Alquran dan Hadist, dan mereka kembali berjuang menegakkan Islam di muka bumi ini, amin.

  8. cara baik gak bisa
    cara bodoh pun dijalani
    ……
    wallahu kahirul makirin…..
    raise 4 islam

  9. Judulnya aja “ILUSI”, wajar isinya juga “ILUSI”, Penelitinya “ILUSI”, Editornya “ILUSI”, Semuanya memang “ILUSI”, harapan kaum Lberal memang sebuah “ILUSI”.
    Kita bikin aja penelitian baru yang judul bukunya “KENISCAYAAN Negara Islam”. Pokoknya semua nyata.

  10. singkat saja : sekali bangkai tetap bangkai…

  11. Judul yang tepat, bukan ILUSI NEGARA ISLAM, tetapi ILUSI NEGARA DEMOKRASI, karena memang demokrasi adalah ILUSI….

  12. anom as-samarangi

    Uo…ow…kamu ketahuan…

  13. Ilusi Negara Islam?
    No…..
    But! NEGARA ISLAM Coming SooN.
    Ingat ISLAM pernah mempimpin Dunia Selama 13 Abad.
    Dan…. Sekarang IsLaM akan menggantikan IDeolgi Setan yang sebentar lagi akan HANCUR.

  14. buku ini ada bener nya…

  15. Hehe… Isi bukunya cuma ilusi, para penulisnya juga cuma ilusi… Alias orang-orang yang gak jelas…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*