Sebagaimana acara HIP sebelumnya, HIP Edisi 5 kali ini digelar pada Selasa malam Rabu minggu terakhir, tepatnya pada tanggal 26 Mei 2009 M/1 Jumadil Akhir 1430 H, bertempat di Studio Radio Gamma FM Majalengka. Tema yang diangkat pada HIP kali ini adalah “Kupas Tuntas Manifesto Hizbut Tahrir Indonesia : Jalan Baru Untuk Indonesia”. Sesuai dengan tema, maka topik pembahasan lebih ditekankan pada mengenalkan konsep-konsep HTI dalam gerak dakwahnya di tengah-tengah umat, sebagaimana isi buku dengan judul yang sama yang telah dirilis oleh Hizbut Tahrir Indonesia. Sebagai penyaji materi dari atas nama HTI dibawakan oleh Ust. H. Aa Fachrurrozi, SP., MP., selaku Humas HTI DPD II Kabupaten Majalengka. Sementara itu pembicara lainnya adalah Ust. Obay Sobari Adenan, S.Pd., selaku Ketua Forsilima Majalengka dan Ust. H. Mohamad Ridwan selaku Sekretaris Umum MUI Kabupaten Majalengka sekaligus juga sebagai Ketua PD Persis Kabupaten Majalengka.
Dalam paparannya Humas HTI DPD II Kabupaten Majalengka menjelaskan secara sistematis dimulai dari penegasan Allah SWT tentang predikat sebagai Amat terbaik yang disandingkan kepada umat Islam, yang memiliki ciri menyeru pada kepada yang makruf, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah SWT. Namun ternyata predikat terbaik tersebut tidak terwujud pada umat Islam saat ini. Kenyataan menunjukkan sebaliknya. Keterpurukan menimpa umat Islam dalam berbagai segi, padahal Allah SWT telah memberi karunia berlimpah atas umat Islam, seperti potensi geografi dan geopolitik yang strategis, sumber daya alam melimpah, sumber daya manusia dan potensi ideologi.
Ada apa dengan semua ini? Maka perlu disadari bahwa semuanya berpangkal dari tidak adanya kedaulatan asy Syar’i (Allah SWT), karenanya hanya Islam-lah yang bisa membawa pada kebangkitan. Maka oleh karenanya Khilafah adalah sebuah kebutuhan dan keniscayaan.
Menghadapi hal ini maka Hizbut Tahrir menawarkan sebuah jalan baru tentang gagasan Khilafah yang menerapkan syariah untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh Indonesia dan dunia. Selanjutnya digambarkan tentang konsep sistem pemerintahan Islam, sistem ekonomi Islam, sistem peradilan Islam, sistem pergaulan Islam, media dan informasi, politik luar negeri, politik dalam negeri serta kebijakan peradilan. Paparan diakhiri dengan menyampaikan sekilas tentang Hizbut Tahrir.
Atas paparan yang telah disampaikan oleh Humas HTI DPD II Kabupaten Majalengka tersebut, Ust. Obay Sobari Adenan, S.Pd. mewakili salah satu LSM yang ada di Majalengka memberikan apresiasi positif serta merasa perlu belajar banyak terhadap konsep-konsep yang ditawarkan oleh HT, terutama karena hal tersebut berkaitan erat dengan peran yang selama ini dilakukan oleh LSM dalam mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah. Begitu pula Ust. H. Mohamad Ridwan, selaku Sekretaris Umum MUI Kabupaten Majalengka menegaskan bahwa persoalan perjuangan penerapan syariah dan penegakan Khilafah bukanlah permasalahan yang perlu diperdebatkan, tinggal bagaimana berbagai gerakan yang ada membicarakan permasalahan metode untuk memperjuangkannya sehingga tercipta sinergi di antara berbagai elemen masyarakat. Hal senada disampaikan baik oleh hadirin yang menjadi forum pendengar di Studio radio maupun pendengar radio yang menyampaikan opininya melalui telepon/sms. Semua berharap untuk segera keluar dari berbagai persoalan yang tengah membelit umat, dan segera meraih kembali kemuliaan sebagaimana telah Allah sebutkan dalam al Qur’an.
Semoga kemuliaan Islam dan kaum Muslim segera turun dengan melalui tangan para pejuang dakwah yang ikhlas dan atas pertolongan-Nya dengan tegaknya Syariah dan Khilafah. Allahu Akbar. (Humas HTI DPD II Kabupaten Majalengka)
hmm sukses lah buat HT
semoga pertlolongan Allah segera Tiba
bravoo…semangat terus
Maju terus HTI DPD II Kab. Majalengka!
Maju Terus HTI!
Maju Terus HT!
Maju Terus Para Capres yang ga punya rasa malu! Maling teriak maling.
Ketiga Capres sama-sama antek neolib!
HTI Harus Terus Istiqomah, jangan jalan ditempat jangan asik sendiri nanti keburu basi bias sama seperti Organisasi Islam yang lain………….
Maju Terus Para Capres yang ga punya rasa malu! Maling teriak maling.
Ketiga Capres sama-sama antek neolib!
kata2y kasar skali, jgn smp org mlihat ini sbg cerminan kader HT yg benci pemerintahan.
kalau g spakat dg pemerintah, ap g mau ya tggl di Indonesia?? Mars msh bnyak yg kosong tu, lahanya masih luas u/mmbuat negara baru..