Jakarta – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta semua pihak segera menyudahi perdebatan tentang neoliberalisme. PKS yakin SBY-Boediono tidak akan menjadi alat neoliberalisme yang memihak asing.
“Tidak mungkin SBY-Boediono menjadi antek-antek asing dan itu terlalu dilebih-lebihkan, saya tidak melihat itu dalam sosok Pak SBY dan Pak Boediono,” tutur Ketua DPP PKS, Zulkieflimansyah, dalam konferensi pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (29/5/2009).
Zul, demikian Zulkieflimansyah disapa, kemudian “membela” dua ekonom yang melekat erat dengan capres usungan PD, SBY. Menurutnya keduanya sudah bertindak normal dengan memainkan pertumbuhan pasar.
“Pak Boediono dan Ibu Sri Mulyani seperti itu ya memang diajari begitu, pasar menjadi sumber kehidupan rakyat kecil. Kebetulan ada keberhasilan mereka, kalau jadi ada pikiran jelek, memang politikus senior pemikirannya begitu,” tutur Zul.
Zul kemudian mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak melihat mekanisme pasar sebagai neoliberalisme. Menurutnya semua kebijakan pemerintah kedepan
untuk mewujudkan kemakmuran rakyat.
“Tidak percaya begitu saja dengan mekanisme pasar, jangan latah bahwa semua yang bermekanisme pasar itu kelitu,” tutur Zul.
“Tidak dapat dijelaskan juga apabila ekonomi kerakyatan bebas dari mekanisme pasar,” imbuhnya.
Zul kemudian menyampaikan harapannya agar semua pihak tidak terus memunculkan isu neoliberalisme menjelang pilpres. Menurutnya banyak hal lain
yang harus diselesaikan.
“Dialog tentang neolib bisa kita minimalisir dan mengedepankan obyektif dan proporsionalitasa,” tegasnya. (detikNews, 29/05/2009)
Terhadap pak zul yang saya cintai karena Allah, betul bahwa dalam ekonomi neoliberal pasar adalah segalanya, namun yang harus diingat adalah bahwa dalam ekonomi nelib seluruh potensi yang ada didalam masyarakat harus dikembalikan kepada pasar, baik itu yang menyangkut hajat hidup pokok manusia sampai dalam tataran privasi manusia itu sendiri. dengan meminimalkan peran negara dalam mengontrol pasar termasuk didalamnya ranah public needs, maka secara tidak langsung kita akan melihat bagaimana lepas tangannya peran negara dalam memakmurkan rakyatnya, hingga sampai – sampai urusan hidup orang banyak pun dikembalikan kepada pasar sebagai contoh pendidikan dan kesehatan. bila melihat gelagat yang ditunjukan oleh para pemimpin kita saat ini hampir semuanya menganut paham ini (nelib), paham yang menurut Hayes muncul akibat dari terkukungnya masyarakat eropa akibat jeratan dari peradaban kristen dieropa. pak Zul yang di rahmati Allah, seluruh paham ekonomi didunia ini tidak bisa terlepas dari mekanisme pasar, itu memang benar, namun definisi tentang pasarlah yang kemudian menentukan apakah paham itu neoliberal atau bukan. apabila pasar itu lebih mengedepankan pertumbuhan ekonomi secara fiktif di pasar maya seperti lantai bursa, lalu apabila pasar itu adalah di privatisasinya SDA, Pendidikan, kesehatan, dicabutnya subsidi BBM, itulah namanya neolib.
saya sih bukan penganut ekonomi kerakyatan, hanya orang yang yakin bahwa sistem dari YANG PUNYA JAGAT INILAH YANG TERBAIK ( ALLAH SWT ) ” BRING BACK ISLAM”
tidak ada musuh abadi yang ada kepentingan abadi. salut untuk pak zul.ck..ck…
Oh, begitu ya. Kenapa begitu yakin mereka bukan antek neoliberlisme.Tapi ya kita lihat saja, tapi menurut saya dari pengalaman yang sudah2 menunjukkan bahwa mereka adalah antek asing.
Sy yakin antek asing tetep antek,tunggulah kehancuran negara ini pabila dpimpin org neolib…kembalillah k jln yg dridhoi Allah agr rakyatñ tdk lg mengalami kterpurukan !!!
Duh,temen-temen PKS ini lugu banget sih jadi partai, masa mafia Barkeley seperti Sri Mulyani dan Boediono masih dibela mati-matian,jelas2 mereka itu sudah mendukung privatisasi BUMN dan program utang luar negri, masih dibilang bukan antek asing.Kayaknya temen2 PKS harus belajar ekonomi,politik Islam dulu baru berkomentar.Semoga saja temen2 PKS bisa berfikir lebih jernih lagi dan berhenti memperjuangkan demokrasi yang hanya mendukung sistem ekonomi liberal.Mari qta perjuangkan sistem Islam dalam wadah daulah khilafah Islam yang menerapkan syariah Islam di seluruh aspek kehidupan, termasuk ekonomi Islam, bukannya ekonomi liberal.
itulah orang-orang gak pernah tahu dan tidak pernah tahu tentang fakta. kalo bgitu nampaknya pks seperti baling-baling. jadi bilang seperti itu jangan-jangan pks itu ngomong seperti itu agar dapat jatah menteri juga.
Sepertinya kang izul ini gak ngerti ekonomi ya? atau buta? buta politik maksutnya. Seandainya dia mengerti ekonomi dan melihat permasalahan ini dengan objektif saya yakin komentar dangkal seperti itu tidak akan keluar dari mulutnya.
Partai partai ISlam yang mendukung semua calon presiden harus sadar siapapun yang menang tidak akan bisa lepas dari Neoliberal..PAk SBY-JK sudah kita lihat track record mereka tahun lalu, dengan meningkatkan Hutang Luar Negri kita, Privatisasi, mengurangi subsidi…artinya sama Neolib.Megawati juga ikut andiul pada masa pemerintahannya melakukan Privatisasi, yang terkenal dengan lepasnya indosat ke tangan Singapura…jadi siapapun presidenya adalah Kemenangan LIBERAL..SEHINNGA HARAM BERKOALAISI DENGAN PARTAI SEKULER, PARTAI KRISTEN..apalagi kita hanya pendudkung kebijakan mereka..bukan pemain inti…SEGERA tinggalkan perjuangan dengan DEMOKRASI yang semakin menghalalkan segala cara..
emang ada “antek asing” yang ngaku2 klo dia antek asing?emang ada pendukung “antek asing” yang ngakuin klo orang2 yg mreka dukung antek asing?ditutup-tutupin pake apa juga toh org2 yg ngerti dah pada tau klo mreka antek asing,apalagi antek asing di negeri ini nggak pake tutup2an,jd dah pada ngerti, dan bg yg ngedukung antek asing, buka mata dunk…just the matter of time for u all lah…yg jelas hancurnya ekonomi kita krn tdk diterpkannya ekonomi syariah, SIAPAPUN YG TDK MENERAPKAN EKONOMI SYARIAH,MRK BISA PASTI ANTEK ASING,DAN YANG MENDUKUNGNYA BERARTI BUTA!!!
Pak Zul yang terhormat, sebagai seorang aktivis partai dakwah mestinya Bapak mengakaji lebih teliti dan melihat kenapa sih orang-orang menauding pak Budiyono dan Sri Mulyani sebgai pengusung ekonomi Liberal.jangan karena Bapak sudah terlanjur mendukung sehingga apapapun kata orang tidak digubris. padahal anda sebagai aktivis Islam mestinya menjadikan ekonomi Islam sebagai parameter untuk menilai konsep dan sepak terjang mereka selama ini.mohon dibuka mata dan telinga untuk melihat dan mendengar kenapa sampai orang-orang ngomong demikian.
carilah kehormatan di hadapan Allah, bukan manusia.. Astagfirullah kapankah kita akan bersama – sama memperjuangkan kalimahNya dalam 1 tekad bahwa kehormatan dijalan Allah itu lebih utama dari kehormatan di hadapan hambaNya, yang tidak akan membawa manfaat, malah kita akan semakin jauh..karena menutupi kekurangan itu dan mencari manfaat yang sedikit saja.
apa yang dikatakan umar.candi memang benar bahwa tidak ada capres yang tidak menganut neoliberalisme,,
bisa dikatakan pula bahwa perkembangan bangsa kita untuk tahun 2009-2014 hmpir sama dengan 2004-2009,siapapun pemimpin yg terpilih nanti…
Kita memang tidak pernah berharap kepada mereka.
Kita sudah berusaha mengingatkan mereka, tapi mereka tetap dengan pendiriannya.
Mungkin memang cita2 mereka berbeda dengan kita, makanya mereka memilih jalan yang berbeda dengan kita.
kalaupun SBY_BUDI tidak mau dikatakan antek asing, tapi kebijakannya mengadopsi pemikiran asing. lantas apa bedanya
Untuk menjadi antek asing tidak harus ada SK-nya, tapi cukup dilihat bagaimana ia menjadi pelayan sami’na wa atho’na. Misalnya menjalankan agenda the washington concensus, IMF, BANK DUNIA, ADB dsb. Undang-undang yang semakin liberal, tidak mau bubarkan ahmadiyah karena tekanan asing, UU yang lebih memberi konsesi asing, UU Migas, Permodalan dll. Jangan terkecoh dengan hanya BLT, dana BOS, PNM. Suka menjual BIUMN juga indikatornya, Kuliah dululah atau buka aja internet, akan ditemukan makna dan fakta neolib. Atau jangan-jangan mas Zul udah terjebak dalm pusaran neolib tapi tak terasa. Wah ini kerjaan intelegen dalam bentuk menggerogoti pemikiran.
oh gitu ya bukan antek asing massssssaaaaa seeeeeeeh
tapi fakta berkata lain………
“Yang kami sesalkan dari Partai Demokrat adalah pola komunikasi dan person Boediono. Boediono tidak mewakili umat,” kata Presiden PKS Tifatul Sembiring, saat jumpa pers, di Markaz Da’wah, TB Simatupang, Jakarta, Rabu (13/5) malam.lihat http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/14/0202457/PKS.Tetap.Tolak.Boediono.
Lalu kalau juga tidak mewakili asing, kira-kira mewakili siapa ya…????
SBY-Boed adalah antek asing , sy sgt takut dgn kemenangan SBY-Boed krn sistem ekonomi mereka is sistem neolib yg akan menyengsarakan rakyat byk terutama rakyat kecil. Neolib is bagian dr sistem Zionist yg akan menguasai negara & perekonomian kita seluruhnya. Byk negara maju yg hancur krn sistem ekonomi kapitalis or neolib yg ditawarkan Zionist spt IMF, World Bank, adb & byk lagi.
Negara kita ini negara yang bernafaskan Islam, pahlawan2 kt dl orang Islam (Natsir, Agus Salim, Imam Bonjol, Sudirman Ahmad Yani, Fatahillah, Cut nyak dien, Radin Intan, dll lah) semuanya Islam dan kita merdeka karena dukungan negara2 Islam, tp apa SBY memperjuangkan Islam??? jelas2 dia bilang di (http://www.merdekanews.com/hot-politik/6388-as-negara-kedua-sby.html) “sekarang sdh diblock” dibukunya juga ada katanya “AS adalah negara kedua saya”. Dan partai demokrat itu kan partainya Obama..
Jadi berfikirlah dan buka mata hati kalian rakyat Indonesia!!!