TNI dan Islam Pilar Penting Persatuan Negara

Indonesia bisa dihancurkan jika bangsa ini tidak bersatu. Akan hancur  jika TNI dan umat Islam sebagai kekuatan besar di negeri ini diceraiberaikan. Karena itu TNI dan umat Islam harus bersatu.

HTI-Press. Demikian dikatakan ,Jenderal (purn) Ryamizard Ryacudu (mantan KASAD) dihadapan ratusan peserta diskusi Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan  (FKSK) ke 29 di Jakarta, Senin kemarin (23/7). Acara ini terselenggara atas kerjasama Forum Umat Islam (FUI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Majelis Taklim Wisma Darmala Sakti, yang didukung oleh Pusat Kajian dan Toko Buku Khilafah Center, dan Tabloid Suara Islam. Hadir juga sebagai pembicara KH Mochtar Ali Ngabalin, dari komisi 1 DPR RI, Ust Ir HM Ismail Yusanto, MM (Jubir HTI), dan Luthfi Hakim SH (advokat) sebagai host.

Ryamizard menegaskan, bangsa ini kalau ingin maju jangan minta bantuan AS atau negara lain. Tapi harus oleh bangsa sendiri. Dan itu hanya bisa dilakukan kalau bangsa ini bersatu. Karena itu jangan lah kita memutuskan silaturahmi.  Sebab dengan silaturahmi itulah maka kita akan mendapat rahmat. Dan kalau memutuskannya maka kita akan dapat petaka.

Mantan Kasad juga menyerukan agar umat Islam yang merupakan mayoritas di negeri  harus ini kembali pada Al Quran dan Hadist. “Kalau kita tidak bisa berdemokrasi, maka kembali lah pada Al Quran dan al  Hadist,” tegasnya. Sebab itulah pegangan kita sebagai umat Islam. Segala permasalahan itu solusinya ada semua dalam Al Quran dan Hadist. “kenapa dipaksakan yang lain?”

Ia juga menambahkan, orang yang berpegang pada Al Quran dan Al hadist itu, tidak bisa disebut Islam radikal. Sebab ia berpegang pada prinsif. |”Yang radikal itu, yang berlebihan atau bid’ah,” ujarnya.

Sementara itu KH Mochtar Ali Ngabalin mempertanyakan kenapa pemerintah tidak berpikir tentang keutuhan NKRI. “Kenapa justru kita yang berfikir tentang NKRI ini, dan pemerintah tidak berpikir tentang NKRI ini,” ujar Ngabalin. Padahal menurutnya, domain yang mestinya paling konsen membahas nasoinalisme adalah pemerintah.

Namun sayang kita tidak memiliki seorang pemimpin yang baik dan kuat. Salah satu ciri pemimpin yang kuat dan baik itu adalah berani mengambil keputusan. Indonesia membutuhkan the strong man  untuk menyelesaikan persoalan bangsa ini. “Bila seperti sekarang, maka nggak ada jaminan Indonesia akan bertahan hingga 10 tahun yang akan datang,” ujarnya.

Ngabalin juga mengatakan, Indonesia bukanlah negara bagian dari negara lain. Indonesia tidak bisa diatur oleh negara lain. Indonesia adalah negara mandiri. Kita lah  yang tahu kondisi negara sendiri, termasuk adanya teroris.  “Kita mestinya bisa mengurus negara ini,” ujarnya.

Tentang perjanjian DCA dengan Singapura, Ngabalin mengatakan pemerintah harusnya membicarakan masalah ini dengan DPR. Bila sampai pemerintah RI tidak melakukan pembicaraan dengan DPR, dan tetap menjalankan perjanjian ini, maka berarti pemerinta telah melakukan penghianatan. “Itu bentuk pengkhianatan kepada NKRI,” tegasnya.

Sementara itu Ryamizard mengatakan, ada beberapa tahapan dalam perang modern sekarang. Diantaranya adalah infiltrasi di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, hankam dan  agama. Setelah itu kemudian memperbesar hasil, mengadu domba, dan mecuci otak. Bila itu semua sudah dilakukan, maka berarti kita sudah lemah.

Ryamizard mengatakan sangat penting membicarakan tentang keamanan dalam negeri Indonesia.  Sebab diketahui sejak dulu Indonesia adalah negeri idaman banyak orang, sehingga tidak sedikit  yang ingin menguasainya. Indonesia dikenal sebagai negara zamrud khatulistiwa, yang dari letak geografisnya saja menggiurkan. Belum lagi dengan sumber daya ikannya yang sangat banyak dan beraneka ragam.

Indonesia juga, tambah dia, adalah satu tempat di dunia ini yang strategis untuk meletakkan stelit di atasnya. Di samping Brazil. Ini sangat luar biasa. “Sayang itu semua ada yang mengendalikan,” ujarnya sambil menunjuk pada bendera Amerika yang menutupi peta Papua. “Kenapa negara ini selalu takut pada Amerika,” ujarnya heran.

Sejatinya kita bisa bersahabat dengan siapa pun juga. Dengan negara mana pun juga. Tapi bukan berarti negara lain itu  bisa mengatur kita. “Persahabatan itu penting. Tapi kepentingan nasional di atas segalanya,” ujarnya.

Yang penting adalah bagaimana bangsa ini bisa bersatu. “Tidak ada satu negara pun yang bisa menghancurkan Indonesia, jika bersatu,” tegasnya.

Ia mencontohkan Vietnam, suatu bangsa yang tidak punya apa-apa, tapi karena mereka bersatu, bisa mengalahkan negara besar seperti Amerika Serikat. “Artinya kalau kita mau bersatu, tidak bisa dikalahkan,” ujarnya. Dengan bersatu pula negara ini akan menjadi kuat.

Indonesia, kata Ryamizard, bisa dihancurkan jika bangsa ini tidak bersatu. Akan hancur  jika TNI dan umat Islam sebagai kekuatan besar di negeri ini diceraiberaikan. Karena itu TNI dan umat Islam harus bersatu.

Hal senada juga disampaikan Ismail Yusanto. Karena untuk itu pula Hizbut Tahrir sangat konsen membahas separatisme. HT sering kali mengingatkan pemerintah akan bahaya separatisme itu. Sebagaimana dulu Timor-Timur, ketika sebelum lepas dari NKRI.

“Kita ini diperintahkan Allah Swt untuk berpegang teguh pada tali Allah dan dilarang untuk bercerai berai,” ujarnya. 

Namun sangat ironis, umat Islam yang jumlahnya yang mencapa 1.5 Milyar di dunia ini kini terpecah menjadi 52 negara. Kalau Indonesia pecah lagi maka semakin banyak saja pecahannya. Karena itu HT mengingatkan umat Islam akan bahaya separatisme.

HT juga mengingatkan agar umat Islam kembali bersatu di bawah naungan Negara Khilafah Islamiyyah. Gagasan Khilafah itu subtansinya persaudaraan Islam. “Persaudaraan itu bisa diwujudkan bila ada institusi yang namanya khilafah, yang dipimpin oleh seorang khilafah,” ujar Yusanto.

Karena subtansi khilafah itu adalah persatuan umat Islam seluruh dunia, maka HT sangat  mewaspadai perpecahan umat.  Harusnya umat memenuhi seruan HTI ini. “Karena itu aneh kalau ada yang mempertentangkan integrasi NKRI ini dengan Khilafah,” terangnya.

Yusanto sependapat dengan Ryamizard bahwa kita ini harus bersatu dan terus menjaga ukhuwah. “Hanya dengan syariah dan ukhuwah  kita bisa menyelesaikan persoalan bangsa ini,” tegasnya.

“Untuk itu kita butuh institusi khilafah yang bisa menyatukan itu. Bukan hanya Indonesia, tapi juga menyatukan umat Islam seluruh dunia,” ujarnya.

Tentang munculnya separatisme,  menurut Ismail  ada dua penyebabnya. Pertama karena adanya ketidakadilan ekonomi, dan kedua karena provoasi.  Jika penyebabnya yang pertama itu tidak mungkin, karena selama ini Papua misalnya malah telah mendapatkan  anggaran yang sangat besar, yaitu 18 Trilun.  Jumlah ini lebih besar dibanding DKI Jakarta.

Jadi penyebabnya yang paling memungkinkan adalah karena provokasi dari negara luar yang sangat kuat.

Untuk melawan kekuatan besar  itu tiada lain, katanya, hanya kekuatan yang sama besar atau lebih besar. “Kekuatan itu lahir dari umat Islam sendiri, yaitu  kembali pada system syariah dan khilafah yang akan menyatukan negara ini,” ujarnya (pendi; 24/07/2007)

13 comments

  1. Orang-orang Kafir tidak rela orang Islam bersatu dan kuat dalam bidang kehidupan, oleh karena itu menggunakan segala cara untuk memecah belah umat. Termasuk menggunakan elemen umat untuk diadu sesama umat.
    Maka waspadalah !

  2. rofiq Aljauhari

    Dulu Di zaman Rosululloh ada yang namanya suku / qobilah sebagai ahlul quwah/ penopang dakwah
    Mungkinkan Ini Bentuk Ahlul quwah sekarang Yang Alloh berikan Kepada Para Pengemban Dakwah Zaman Ini

  3. Jafar Abu Tama

    Ass.Wr.Wb.

    dan saya yakin bahwa seandainya negara ini diserang oleh negara lain termasuk Amerika dan sekutunya, maka yang akan pergi jihad membela negara ini adalah TNI yang cinta Allahu dan Rasul, dan orang-orang sipil seperti kita yang hanya merindukan dua hal, yaitu Hidup Mulia dg Syaria’ah atau Syahid di jalan Allahu.

    Salam Rindu Tegaknya Islam.
    saudaramu, di Pelosok Sulawesi Selatan.

  4. Subhanallah,benar apa yang dikatakan pak Ryamizard.Negara ini selalu takut dengan Amerika!!!Padahal….
    Amerika selalu mengatasnamakan demokrasi untuk melegalkan undang-undang penjajahan,menggunakan HAM untuk memecahbelah negara jajahannya,globalisasi untuk memasarkan dan melindungi produk dagangannya.
    Demokrasi?HAM?Globalisasi? sobek-sobek aja….

  5. Pak Riyamizard, Kontribusi umat Islam dalam memperjuangkan bangsa ini sangat besar, terbukti sejak kita dijajah sampai merdeka berapa ribu santri dan ulama yang menjadi syahid dan negarapun berdaulat. Namun sayang cita-cita mereka tidak di tuntaskan oleh generasi berikutnya. Apakah itu…..AL Quran membumi di bumi pertiwi ini. Dan khilafah dasar ukuwahnya.

  6. aslk wr. wb.
    unutuk semua umat didunia, marilah kita ikut serta dalam dukungan dan tindakan kita untuk mewujudkan teganya khilafah di dunia ini. karna islam bukan hanya untuk umat muslim tetapi untuk semua makhluk di jagat raya ini.
    wahai para tentara jadikanla islam sebaga sumber kekuatan mu untuk menghancurkan musuh-musuh Allah SWT. yaa Allah jadikanlah kami musuh dari musuh-musuhmu. Amin Allahukabar, Allahukabar, Allahukabar
    aslkm wr. wb.

  7. mulya al amin

    Aslk WR. Wb.
    pada rekan rekan seiman dan seagama, saya ingin berdakwah secara poling di di madaing-madiang sekolah atau kamupus contohnya kita menempelkan suatu pertanyaan tentang suatu hukum dalam islam dalam pertanyaan tersebut kita kasih pilihan paham atu tidak bagi yang tidak paham kita kasih penjelasan dan pilihan setuju / tidak dengan penjelasan kita, bagi yang paham kita kasih pertanyaan berikutnya. dan seterusnya.”tapi saya memiliki banyak kendala, karna belum banyak mengerti dalam bidang ilmu agama islam. mohon bantuannya yaa
    terima kasih mohon maaf bila ada kesalahan this is my mali “alif_al_amin@yahoo.com”
    Aslkm. WR. WB

  8. salam untuk rekan2 TNI yang mendukung usaha terbaik menyelesaikan krisis bangsa, menegakkan kedaulatan negara, dan memuliakan penduduknya. Hidup TNI… Hidup Islam… Hidup Khilafah…

  9. Subhanallah…
    Pak Ryamizard memang benar-benar jenderal yang pemberani.
    mudah2an beliau mjd jenderal yang terdepan dalam membela dan menyelamatkan negeri ini dengan cara yang dianjurkan Allah SWT, tentunya sesuai dengan al-Qur’an dan as-Sunnah.
    KHILAFAH dan SYARIAH memang PASTI…
    kenapa masih ragu? atau emang belagu?
    Allahumma sahhil umurana wa umural muslimin wal muslimat bi iqaamati daulatil jihaad, daulatil khilafah ‘ala minhaajin nubuwwah. aamiin

  10. Ya Allah ya…Rabb, setelah suksesnya KKI nanti……JADIKAN INDONESIA Khilafah Rasyidah Islamiyah bukalah para pemimpin negeri ini…bahwa meraka bertambah mulia karena telah menyerahkan kekuasaannya kepada Ummat untuk dijadikan Negara Khilafah….amiin ya Rabbal Alamiin….

    Kepada Panglima Ryamizard…tetap jaga idealis bapak untuk Islam, demi islam dan untuk tegaknya negara KHILAFAH sebentar lagi….semoga Engkau tetap menjadi Panglima! seperti Panglima Khalid bin Walid ……….dan adapun saya Saifuddin Quthuz, siap berperang disamping Anda wahai panglima Islam!

    http://www.quthuzainjalood.blogspot.com

  11. Assalamu’alaikum Wr.Wb

    Negara ini sedang terpuruk sehingga penduduknya kurang pede dan bingung untuk memulai sesuatu yang baru itu dari mana ….. Saya bisa baca dan mengerti serta ikut antusias ketika membaca artikel dari Bapak Ryamizard. Tetapi orang pinggiran belum bisa …. bagaimana caranya …. apakah Bapak Riyamizard berkenan mendatangi orang-orang pinggiran atau datang pada tempat yang sedikit terhormat ke lingkup pengajian ibu-ibu ditempat saya, untuk menawarkan kehidupan yang lebih mulia, hidup dibawah naungan khilafah rasyidah … TANPA BAYARAN

    Wasalamu’alaikum Wr.Wb

  12. al islamu ya’lu wa la yu’la alaihi. maka barang siapa yang berpegang pada tali islam maka ia pun akan ikut tinggi seiring dengan tingginya islam itu. maka seluruh komponen masyarakat tidak terkecuali para purnawirawan harus berjuang agar negara ini mau meraih tali islam itu.
    pak riyamizad yang terhormat,jadilah ahlu al-quwwah untuk perjuangan ini.jadilah orang yang dipilih oleh Allah sebagai penyampai pertolonganNya kepada hamba – hambaNya.maka kami akan berdiri menjadi benteng hidup bapak, demi menjaga apa yang di teapkan oleh Allah bersama bapak.

  13. ALLAHUAKBAR….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*