KETIKA muncul foto-foto penganiayaan di Penjara Abu Ghraib pada 2004, reporter Radio, Nederland Hans Jaap Melissen, kebetulan jadi saksi perbincangan tentang adanya foto-foto lain. Ketika itu sudah disinggung adanya gambar-gambar yang lebih mengerikan. Baru sekarang berita itu dikuatkan.
Suatu malam di Baghdad, Mei 2004, beberapa juru bicara pasukan Amerika Serikat di Irak duduk sambil merokok cerutu di salah satu balkon istana Saddam Hussein. Sebagai wartawan, Hans Jaap menanti di ruangan khusus wartawan di pojok balkon. Para juru bicara itu tampaknya tidak sadar akan keberadaan Hans Jaap sebagai wartawan di situ. Tempat itu sangat gelap dan Hans Jaap bisa mendengarkan perbincangan di antara para juru bicara pasukan Amerika.
Obrolan tentang Abu Ghraib. Skandal itu baru beberapa minggu menyeruak ke media. Dan semakin banyak foto-foto yang dipublikasi.
“Sungguh mengerikan. Masih banyak foto-foto dan juga sangat parah. Bahkan, ada foto-foto tentara Amerika yang berhubungan seks dengan tawanan, foto tentang hubungan seks antartentara, dan juga antartawanan.”
Hans Jaap sangat tercengang mendengar berita itu. Namun, ia mencoba tetap duduk dan terus mendengarkan.
Para tentara Amerika itu kemudian berbicara tentang Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld. Disebutkan bahwa Menhan Amerika akan melakukan kunjungan rahasia ke Irak, bahkan mengunjungi Penjara Abu Ghraib. Tiba-tiba saja seorang juru bicara tentara membalik dan bertanya, “Hans, apakah kamu masih di sini?”
Juru bicara yang jelas terkejut itu menghampiri Hans Jaap dan membawanya ke ruang terpisah. “Anda paham ya, berita kunjungan Donald Rumsfeld ini tidak akan diterbitkan malam ini. Sebab, bandara bisa diserbu habis-habisan selama seharian penuh dan Rumsfeld bisa batal datang.”
Karena tidak menyinggung soal foto, Hans Jaap sendiri menanyakan kepada jubir itu, apakah dia sudah melihat sendiri foto-foto yang lebih parah. “Belum, tapi saya tahu bahwa foto-foto itu ada. Mereka disembunyikan karena dampaknya bisa berbahaya.” Disebutkan bahwa foto itu berada di tangan dinas rahasia Amerika.
Buat seorang wartawan, temuan ini merupakan sebuah dilema, Hans Jaap tidak melihat sendiri foto-foto itu dan dia juga tidak punya sumber langsung. Si sumber memang mendengar dari tangan pertama yang tahu foto-foto itu. Namun, bisa jadi juga itu adalah isapan jempol.
Dalam siaran Radio Nederland, Hans Jaap hanya bisa melaporkan kemungkinan adanya foto-foto yang lebih parah dari yang sudah dipublikasi. Juga dilaporkan adanya foto hubungan seksual dari segala jenis, tentara Amerika satu sama lain, dengan tawanan, dan sesama tawanan.
Hari berikutnya Hans Jaap ikut ke Penjara Abu Ghraib. Di sana ia bertanya kepada Menhan AS Donald Rumsfeld, apakah ia tidak berpikir untuk mengundurkan diri terkait sekandal ini. Rumsfeld menghindar dari pertanyaan sembari memuji pasukan Belanda di Irak. Sementara pengawalnya mencoba mendorong Hans Jaap, Rumsfeld menghilang masuk kendaraan yang sudah menanti.
Sejak itu Hans Jaap tidak bisa bertanya lagi tentang adanya foto yang lebih parah dari Penjara Abu Ghraib. Pertanyaan itu tidak terjawab selama bertahun-tahun, termasuk oleh wartawan Amerika Serikat sendiri. Tidak pernah ada jawaban yang jelas.
Lima tahun kemudian
Sampai akhirnya mantan jenderal yang memimpin penyelidikan Abu Ghraib mengakui bahwa dia melihat sendiri semua foto-foto itu. Pemimpin penyelidik tidak menyebutkan secara rinci foto seorang tentara Amerika yang memerkosa wanita Irak, foto hubungan kelamin antara tentara dan tawanan yang dipaksa melakukan hubungan satu sama lain. Namun, Hans Jaap jadi ingat kembali dan percaya sepenuhnya pada informasi jubir tentara di Irak pada 2004 itu.
Pertanyaannya sekarang, apakah foto-foto itu harus tetap dirahasiakan setelah lima tahun hanya untuk melindungi pasukan di Irak dan Afghanistan? Seperti keputusan Presiden Barack Obama ini. Keputusan yang membuat Donald Rumsfeld bisa menghela napas lega.