Dushanbe – Sebelas anggota Hizbut Tahrir ditahan oleh pihak Tajikistan Utara, ungkap Jaksa wilayah Sughd dalam pernyataannya hari Selasa (2/6).
“Para tahanan adalah anggota aktif dari Hizbut Tahrir yang terlibat dalam kegiatan sabotase di kota Khujand, Chkalovsk dan Bobojon Gafurov kabupaten,” Ungkapnya.
Videotape, buku dan surat kabar ekstrimis telah dirampas dari tahanan, Paparnya. Mereka “akan diisi dengan kebencian terhadap etnik dan agama, serta mengajak untuk menggulingkan pemerintah konstitusional Tajikistan,” lanjut dalam pernyataannya.
Mayoritas anggota Hizbut Tahrir ditahan di Tajikistan Utara yang berbatasan dengan Uzbekistan dan Kyrgyzstan. Selanjutnya, pengadilan di Tajikistan Utara telah memvonis tujuh anggota Hizbut Tahrir dalam satu bulan terakhir.
Kantor berita interfax rusia menuliskan bahwa Hizbut Tahrir didirikan pada tahun 1952 di Palestina. Kantor pusatnya terletak di London. Tujuan Hizbut Tahrir adalah untuk menjatuhkan rezim konstitusional dalam negara Muslim dan mendirikan khilafah, sebuah negara Islam.
Organisasi ini berada pada daftar organisasi teroris dan ekstremis di Kazakhstan, Rusia, Tajikistan dan Amerika Serikat. Namun, Pemimpin partai ini menyatakan bahwa organisasi ini tidaklah bermaskud menggulingkan rezim konstitusional. mediaumat.com
Sejak Amerika mengobarkan perang melawan teroris pasca 11 september 2001, negara-negara diktator seperti Rusia dan cina memanfaatkan isu terorisme untuk memberangus setiap aspirasi islam yang dinilai mengancam kepentingan politik penguasa (meski tanpa kekerasan) dengan mengatasnamakan perang melawan teroris. Rusia dan Cina terus menumpas dakwah khilafah di Rusia dan sinjiang/Turkministan Timur di Cina. Tindakan tangan besi ini diikuti negara-negara pecahan soviet yang mayoritas muslim di Uzbekistan, Kirgistan, kazakhstan dan Tajikistan dengan tanpa malu untuk menutupi kebusukan dan kelemahan intelektualnya. Tapi seruan khilafah tak mungkin dipadamkan dengan cara-cara kekerasan karena kekuatan landasan pemikiran ideologisnya.
Tapi laporan dari interfax ini-seperti kebanyakan kantor berita asing lainnya-perlu dipertanyakan validitasnya, apa benar Hizb berpusat di London? dan apakah Amerika secara resmi sudah memasukan Hizb dalam daftar teroris dan ekstrimis? informasi ini mengandung unsur provokasi ke negeri dimana Hizb tak dipersoalkan dalam berdakwah. Harapan saya artikel ini tidak masuk di tabloid Islam MEDIA UMAT apa adanya, karena mengandung kebiasan. Umat kita banyak yang awam nanti mereka kira semuanya infonya benar.