WASHINGTON — Mantan Wakil Presiden AS, Dick Cheney, mengungkapkan dirinya tak yakin bahwa Saddam Hussein, mantan presiden Irak yang telah dieksekusi pada Desember 2006, terlibat dalam perencanaan dan eksekusi serangan 11 September 2001.
Tak lama setelah peristiwa 9/11, dengan slogan perang melawan terorisme, AS menginvasi Irak hingga lantak. Cheney sendiri saat itu, mendukung keputusan Presiden George W Bush, untuk melakukan invasi ke Irak.
”Saya tak yakin dan tak pernah melihat bukti apa pun yang mengkonfirmasi bahwa Saddam Hussein terlibat dalam 9/11. Kami sebelumnya memang mendapat laporan mengenai keterlibatannya namun ternyata tak benar,” kata Cheney yang dikutip CNN, Senin (1/6).
Namun demikian, Cheney menyatakan bahwa Saddam Hussein menyediakan tempat berlindung dan memasok sumber daya kepada para teroris.”Kalau soal ini, tak diragukan lagi. Ini merupakan sebuah fakta,” ungkapnya.
Cheney menegaskan, ada hubungan antara Alqaidah dengan Irak. Ini bukanlah pernyataan yang dibuat-buat. Pemerintah AS, kata dia, mengetahui fakta bahwa Saddam Hussein merupakan sponsor terorisme.
Pernyataan ini, ujar Cheney, bukan didasarkan pada pandangan dirinya sendiri. Namun didasarkan pada penilaian yang dilakukan oleh komunitas intelijen dan Departemen Luar Negeri AS.”Ini bukanlah pernyataan yang saya buat-buat,” katanya menegaskan.
Cheney menyebut mantan direktur CIA, George Tenet,sebagai sumber utama informasi mengenai hubungan antara Irak dengan Alqaidah. Ia mengutip Tenet, jika menelusuri catatan yang ada terungkap adanya hubungan Alqaidah dengan Irak.
Fasilitas Bagus
Cheney juga menyatakan penjara Guantanamo merupakan fasilitas yang bagus.”Jika Anda terlibat dalam perang global terhadap terorisme, jika kita tak memiliki tempat seperti itu untuk menahan teroris, satu-satunya pilihan lain adalah membunuh mereka.”
Tak hanya itu, Cheney juga mendesak Presiden Barack Obama untuk membuka dokumen-dokumen yang berisi hasil interogasi terhadap tahanan yang dikategorikan bernilai tinggi. Ia menyatakan publik perlu mengetahuinya.
Menurut Cheney, Obama telah merilis memo yang melarang sejumlah metode interogasi untuk dilakukan lagi pada para tahanan, sangat penting bagi Obama untuk mengungkapkan hasil interogasi sebelumnya terhadap tahanan Guantanamo kepada publik.
”Sekali Obama mengeluarkan memo resmi untuk melarang cara interogasi yang sebelumnya dilakukan, sangat penting untuk mengungkapkan apa saja hasil dari metode interogasi yang sebelumnya dilakukan,” kata Cheney.
Pada 14 Mei lalu, CIA menolak tuntutan Cheney untuk mengungkapkan dokumen-dokumen mengenai metode interogasi terhadap para tahanan Guantanamo, sebab masih dinyatakan sebagai dokumen rahasia. Namun Cheney menilai itu bukan lagi menjadi dokumen rahasia.
Seminggu kemudian, Cheney kembali membela metode interogasi terhadap para tersangka teroris yang dilakukan pada masa pemerintahan Bush.”Interogasi seperti itu telah menyelamatkan ribuan bahkan ratusan ribu orang,” ujarnya.
Menurut Cheney, metode interogasi yang dilakukan pada masa Bush merupakan teknik yang dianggap sah, esensial, dibenarkan, berhasil, dan merupakan hal yang benar untuk dilakukan. Ia mendukung Bush, karena kebijakan Bush secara efektif melindungi keamanan AS. (Republika online, 02/06/2009)
hukum mati saj Bush.uk!
wahai Bush kau akan terpanggang di Neraka…..