BBC Meminta Maaf Kepada Dewan Muslim Inggris (MCB)

LONDON — Kantor berita kenamaan Inggris, BBC, baru-baru ini melayangkan nota permohonan maaf kepada Dewan Muslim Inggris (MCB) terkait tuduhannya yang menyudutkan MCB karena dianggap telah mensupport umat Muslim di beberapa negara konflik untuk membunuh tentara Inggris.

Selain melayangkan nota permohonan maaf dan mempublikasikannya, BBC juga membayar denda kepada MCB sebesar £30.000.

Surat Kabar Times edisi akhir pekan kemarin melansir, bahwa dalam sebuah acara bertajuk “Waktu Bertanya” yang digelar BBC beberapa pekan lalu, mencuat sebuah tuduhan bahwa MCB mendanai dan menyuruh orang-orang Afganistan untuk membunuh pasukan Inggris yang bertugas di sana.

Tuduhan tersebut datang dari Charles Moore, mantan Pemimpin Redaksi surat kabar Daily Telegraph yang menjadi pembicara kunci di acara tersebut.

MCB pun merespons keras dan mengecam tuduhan tak berdasar tersebut. Pihak dewan kemudian melaporkan tuduhan pencemaran nama baik itu ke pengadilan.

Merusak

Sekretaris Jenderal MCB, Dr Muhammad Abdul Bari, menganggap tuduhan terhadap kelompok Muslim sebagai ‘kebohongan besar’.

“Ini merupakan pernyataan yang sangat merusak,” katanya, sebagaimana dilaporkan Daily Mail.

“Kami menerima banyak keluhan dari para pendukung Muslim yang sangat terganggu dengan komentar tersebut,” tambanya.

MCB mengatakan bahwa pihaknya telah ikut berperan aktif dalam membela nama pasukan Inggris dan negara, baik di luar negeri dan di dalam negeri.

“Bahkan ketika Ken Bigley, warga Inggris, yang diculik di Irak, kami ikut berperan dalam usaha membebaskanya dengan mengirim utusan ke sana,” katanya.

“Karena ini lah mungkin kami dianggap telah mendorong terorisme di luar negeri.”

Dewan Muslim Inggris (MCB), sebuah koalisi lebih dari 400 organisasi, merupakan payung bagi kelompok Muslim di Inggris, rumah bagi 2,4 juta umat Islam Inggris. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kerjasama, konsensus dan persatuan umat Islam di Inggris dan memberikan pengetahuan tentang Islam yang benar bagi masyarakat Inggris.-Republika online, 04/06/2009-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*