Sekitar 31 persen umat Islam di Eropa merasakan tindakan diskriminasi terhadap mereka pada tahun 2008, menurut sebuah survei Uni Eropa yang diterbitkan pada hari Kamis atas 23.500 orang etnis minoritas dan masyarakat migran. Sepuluh persen dari umat Islam yang menjadi korban prasangka ini meyakini bahwa hal ini terjadi karena masalah agama mereka, sementara lebih dari setengahnya merasa asal etnis adalah alasan diskriminasi itu, menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Fundamental Rights Agency Uni Eropa. Laporan tadi, yang merupakan kumpulan pendapat muslim yang tinggal di 14 negara di Eropa dan minoritas secara umum di 27 negara anggota Uni Eropa, menemukan bahwa hingga 81 persen orang yang diwawancara tidak melaporkan tindakan diskriminasi yang dialami. Seperlima korban yang melibatkan kaum muslim khawatir atas konsekuensi-konsekuensi negatif jika mereka melaporkan tindakan tindakan diskriminatif atas mereka. Retorika Anti-asing dan anti-Muslim, yang
dalam beberapa kasus melibatkan tindakan kekerasan, telah meningkat di beberapa negara menjelang pemilu parlemen di Eropa dan sebagian analis meramalkan terjadinya tindakan anti orang asing (xenophobia) dalam pemilu pada tanggal 4-7 Juni, 2009.(www.khilafah.com)