Jakarta – Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengingatkan pihak-pihak tertentu untuk tidak melibatkan NU menyusul insiden Monas 1 Juni. “NU akan memberikan sanksi kepada siapa pun yang melakukan provokasi,” tegasnya. Hasyim menyesalkan penggunaan dan pelibatan nama NU dan kelompok NU dalam masalah ini. “Karena relevansinya tidak ada antara NU dan Monas, NU dan FPI. Tapi, kenapa lalu ditulis korban itu adalah orang NU?” ujar Ketua PBNU Hasyim Muzadi dalam pernyataan tertulis pada detikcom, Selasa (3/6/2008).
Maka, di sini ada pelibatan orang-orang NU yang menjadikan NU sebagai pihak yang juga terlibat dalam bentrok fisik itu. “Ini tidak boleh terjadi dan harus dicegah. Bentrok fisik sangat merugikan. Kita ingin menyelesaikan masalah Monas, bukan memperluas masalah itu,” tegasnya.
Hasyim menuturkan, semua keputusan PBNU yang menyangkut masalah akidah (keyakinan beragama), menyangkut syariah (hukum agama), hanya bisa dikeluarkan melalui rapat gabungan antara Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU.
“Maka, tidak boleh ada seorang pun yang mengambil alih porsi ini, kemudian dia berwacana sendiri atas nama NU,” ungkapnya.
Setelah peristiwa Monas banyak yang berwacana, menggiring GP Ansor, menggiring Pagar Nusa, menggiring Lakpesdam NU. Menurutnya, tidak ada hak apa pun untuk melakukan itu.
“Dan, saya ingatkan kepada yang bersangkutan supaya menghentikan langkah-langkah, karena justru NU akan memberikan sanksi kepada siapa pun yang melakukan provokasi, bukan kepada yang terprovokasi,” ancam Hasyim.
Hasyim menuturkan, memang ada personal di dalam NU yang berpikiran liberal. Sementara, NU formal berpikiran moderat. Moderat, artinya, baik kepada orang tapi tetap pada pendiriannya. Liberal, artinya, mengikuti mindset orang lain, tapi kadang-kadang menjadikan tindakan itu sebagai ‘gol bunuh diri’. Dan, NU jangan diumpankan untuk bentrok-bentrok fisik.
“PBNU menyerukan agar warga NU se-Indonesia tetap pada pos dan kediamannya (tetap tenang dan tidak terprovokasi) masing-masing. Masalah yang berkaitan dengan Monas akan diselesaikan sendiri oleh PBNU tanpa melibatkan bentrok fisik,” demikian Hasyim Muzadi.
(detikcom; 03/06/2008 15:22 WIB)
Setuju jangan mengatas namakan NU, yang akhirnya akan mengadu domba umat islam
Pihak asing akan tertawa melihat semua skenario ini. Jangan sampai provokasi berbiaya murah ini kita bayar dengan ongkos yang sangat amat mahal berupa konflik, perpecahan dan pergesekan di tengah ummat. Waspadalah!
Weis, cool man, satuju mbah jangan terprofokasi, sty focus at penolakan ahmadiyah & kenaikan BBM
Setuju dengan Buya Hasyim,
Esensi nama NU (Nahdah al Ulama’)
Bukankah termakna = Kebangkitan Pemikran para Ulama’??
Salam takzim untuk para guru-guruku,
KH. As’ad Umar
KH. A. Tamim Romly
KH. Dimyathi Romly
KH. Cholil Dahlan
di Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang
Bangkitkan jiwa semua santri dengan syariah dan Khilafah
Semoga Darul Ulum Jombang selalulah istiqomah mencetak generasi nan menjadi PEMBELA ISLAM
Definisi Gus= Putra Kia. ia mengajar kitab kuning dan ia adalah faqih fi ad din.
Bukan Gus-gus-an= Mengajarkan umat dengan kitab-kitab orientalis dan kitab2 YAHUDI
Alhamdulillah akhirnya dari pihak NU tidak ikut terprovokasi dan terjebak dari perangkap para anggota Dajjal yg terkutuk, dan insya Allah umat islam yg lain tidak terpancing juga. Untuk itu kami dari Laskar Pemuda Islam ingin menghimbau wahai seluruh umat islam di Indonesia baik dari golongan NU, Muhammadyah, HTI, Persi, FPI, dan ormas islam yg lain mari kita bersatu padu, rapatkan barisan, satukan tujuan untuk bersama tegakkan syariat islam di indonesia tercinta. Allahu Akbar.
Terimakasih atas penegasan dari Pak Hasyim Muzadi, saya pribadi jadi lega atas pernyataan Bapak. Dengan demikian saya yakin bahwa posisi NU masih tetap sebagai pengemban amanah baik Alquran maupun hadist. Bukan sebagai organisasi Islam yang membela Kaum Liberal. Alhamdulillah.
Setuju banget Pak Yai. Alhamdulillah ternyata KH. Hasyim Muzadi menyadari betul bahwa ada kelompok-kelompok yang mau mencatut NU untuk kepentingan orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Glolabatudz dzon saya, mereka adalah kalangan muda NU yang tergabung dalam JIL yang iningin menggadaikan NU dan Negeri ini kie asing dengan fulus yang amat kecil. Dia mengira bahwa fulus tersebuat akan mengantarkan dia ke pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Untuk itu taubat dan saudaralah karena sesungguhnya kau akan jadi akan mutiara bila kembali kepangkuan Al-Qur’an dan Sunnah.
Saudara2ku seAqidah..
Tetaplah Waspada….
Jangan lengah….
Jangan sampai kita terpancing dengan adu domba yang dilancarkan oleh musuh.
Mereka sedang mengamati, senang dan bertepuktangan karena kaum muslimin terpecah belah…
Dukung Pak Muzadi…
Subhanallah Hizbut-Tahrir…
Anda teduh pada sesama muslim
Anda tegas pada kekufuran
Anda tidakmenggunakan kekerasan
Tapi anda cerdas dengan argumentasi yang tak terbantahkan
Anda imam impian umat
Yaa Allah….Kami rela dipimpin Hizbut-Tahrir
Amiin
Setuju dengan Mbah Hasyim. Pertahankan sikap ukhuwah Islamiyyah. Jangan mau dijadikan alat pemukul sesama saudara Muslim. Be ware…be ware. Ya Allah save this ummah. Persatuan itu akan sangat rentan tanpa imam a’dom. Persatuan baru akan sangat kokoh dalam naungan dawlah Khilafah Islamiyyah ala minjajin nubuwwah
salam ukhuwah
bagai temen temna yang kuliah di informatika ..tolong gunakan ilmu analisis sistem informasi..untuk filter dan publikasiinformasi mana yg benar dan mana yang salah…
Karena yang menguasaia dunia yang bisa mengendalikan informasi..
maka perkuatlah dunia IT untuk dakwah kebenaran..
melalau mailing list, email, website, TV, radio, Koran dan majelis ta’lim
zainul musthofa
Ponorogo-Jogjakarta-Jakarta