Jakarta – Capres Jusuf Kalla dan Cawapres Wiranto menemui jajaran Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). PGI pun menyampaikan kriteria capres dan menumpahkan unek-uneknya.
Pertemuan berlangsung di Gedung PGI, Jalan Salemba Raya nomor 10, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2009).
Ketua Umum PGI AA Yewangoe memberikan kriteria calon pemimpin untuk Indonesia. Kriteria itu ditelurkan dalam sidang majelis pekerja lengkap PGI yang diselenggarakan di Makassar pada 16-19 Februari 2009.
Gereja-gereja menetapkan pemimpin negeri ini harus memenuhi 3 kriteria. Pertama, mereka yang cakap, takut akan Allah, dapat dipercaya dan benci suap.
Kedua, mereka yang tetap mempertahankan Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai acuan masyarakat, berbangsa dan bernegara serta menjunjung tinggi UUD 1945.
Ketiga, mereka yang menghormati pluralitas dan tidak alergi terhadap pluralisme di dalam masyarakat.
Selain kriteria, PGI menyampaikan 11 poin bagi kesejahteraan bangsa Indonesia. Salah satunya, mencermati keprihatian umat Kristen.
“Di beberapa tempat, umat Kristen sangat dipersulit untuk membangun gedung ibadahnya. Kami ingatkan lagi bahwa kebebasan beragama dijamin oleh UUD 1945,” papar Yewangoe.
Menanggapi hal itu, JK menegaskan dirinya dan Wiranto mempunyai pengalaman banyak tentang pluralisme. “Partai kami partai nasionalis, baik Golkar maupun Hanura. Partai kami terbuka untuk semua golongan, suku dan agama,” kata JK. (detikNews, 08/06/2009)
Ada yang berkunjung,
Ada yang ketemu ngumpet2,
Ada yang bikin MoU,
Jadi tidak hanya satu capres saja.
kalau ada yang ketahuan satu, biasanya yang lain gak mau kalah. atau melakukan hal yang sama dengan cara yang berbeda.
Itulah Capres negeri kita.
Kapan ya, Dunia kita punya khilafah?
kapitalisme memamg mengajarkan untuk pragmatisme sehingga berbagai cara pun di tempuh tanpa memperhatikan apakah yg diperbuat sesuai dg Syariat atau tidak. kapan khilafah tegak ? dengan demikian setiap yg kita perbuat selalu terikat dg hukum Syara’