Koran al-Quds edisi hari Jum’at (5/6) melaporkan bahwa konfrontasi antara pemerintahan Amerika dan pemerintahan Israel secara alami terus bereskalasi. Koran tersebut mengutip pernyataan dari George Mitchell, utusan pemerintah Amerika untuk Timur Tengah bahwa “Orang-orang Israel telah berdusta kepada kami sepanjang waktu. Sungguh, era kebohongan itu sekarang telah berakhir”.
Dalam kunjungan Mitchell ke al-Quds (Yerusalem) yang akan datang, akan membuka kantor yang permanen, dan membentuk kru untu sebuah pekerjaan besar. Seperti yang dikatakan oleh koran tersebut bahwa hal itu membuat Netanyahu “sakit kepala”, yang suatu hari akan menenggelamkan kepala pemerintahan ini ke dalam laut karena keangkuhan dan kesebalannya sendiri.
Koran tersebut memberitakan tentang kekhawatiran Netanyahu, dimana ia berkata: “Sungguh, orang-orang Amerika telah memutuskan untuk menundukkan kami dan mendorong kami agar kembali pada ketentuan tahun 1967 dalam dua tahun”.
Pemerintahan Obama tampaknya sedang berusaha mempertimbangkan rencana gila untuk membentuk sebuah lobi yang akan menekan AS dan Eropa agar mendukung gagasan pendirian negara Palestina di tepi Barat yang terpisah dari negara Yahudi. Gagasan ini telah mendominasi para politisi Barat, sehingga akhir-akhir ini media-media di Israel menerbitkan artikel-artikel yang mengkonfirmasi bahwa pemerintahan Netanyahu tidak mungkin lari (menolak), selain menerima gagasan pendirian negara Palestina. Jika ia menolak gagasan itu, maka dapat dipastikan bahwa kekuasaannya tidak akan berlangsung lama.
Namun, konsep negara Palestina yang diusung Amerika tidak berarti apa-apa selain menjamin keamanan negara Yahudi, dan membangun dunia Islam yang mengakui negara Yahudi ini, serta menormalisasi hubungan dengannya di semua tingkatan. (kantor berita HT, 8/6/2009)
Sikap bebal yahudi adalah tipikal yang tak pernah berubah, solusi hakiki bukan pendirian negara palestina, sesungguhnya hal itu adalah langkah mundur dan menghinakan kaum muslimin, tanah suci alquds harus dibebaskan dari bangsa monyet serakah, dan khilafah satu-satunya institusi yang akan mewujudkannya bukan yang lain.