Gerakan Jihad Islam di Palestina pada Selasa (9/6) mengumumkan penolakannya atas prinsip solusi dua negara yang diusulkan oleh pemerintahan Presiden AS, Barack Obama untuk mengakhiri konflik Palestina dengan pendudukan Israel.
Dalam pandangan Jihad Islami, solusi itu hanya akan menciptakan bahaya lebih besar lagi bagi masalah Palestina. Untuk itu, ia meminta Presiden Palestina, Mahmud Abbas untuk tidak menerimanya.
Khaled al-Batsh, pemimpin gerakan tersebut dalam pernyataannya mengatakan: “Prinsip dari solusi dua negara itu tidak dapat diterima, namun masalahnya terletak pada penerimaan otoritas Palestina atas solusi itu”. Menurutnya, solusi itu lebih mengutamakan kepentingan pendudukan Israel dari pada kepentingan warga Palestina.
Dia menambahkan: “Israel menjadi yang paling berkepentingan dengan prinsip solusi dua negara ini dari sebelumnya, mengingat semua data dalam konflik Israel-Palestina menegaskan bahwa solusi ini untuk kepentingan Israel bukan untuk masyarakat kami”.
Al-Batsh menjelaskan bahwa Jihad Islami hanya percaya dengan satu solusi saja untuk solusi masalah Palestina, yaitu hanya ada satu negara di bawah kedaulatan Palestina.
Dia menekankan bahwa Israel adalah “entitas ilegal”. Oleh karena itu, Jihad Islami mengecam keras sikap negara-negara Arab dan otoritas Palestina yang menerima dan mengadopsi solusi ini. Al-Batsh berkata: “Bagaimana kami dapat menerima bahwa rakyat Palestina hanya mendapatkan 22% dari tanah miliknya sendiri, sementara pendudukan Israel mendapatkan lebih dari 78% dari tanah historis Palestina.” (islamtoday.net 09/06/2009)
Benar usir Yahudi dari palestina, tanah yang diberikan umar pada Umat islam!