Ledakan Granat AS Membunuh Anak Afganistan

Ledakan di dekat konvoi militer AS di Afghanistan timur laut telah membunuh satu anak dan melukai sedikitnya 49 warga sipil lainnya, kata polisi.

Tidak jelas apa yang menyebabkan ledakan pada Selasa di Asadabad, yang merupakan ibukota provinsi Kunar, namun beberapa saksi mengatakan seorang tentara AS telah melempar granat ke dalam kerumunan massa.

Ihsanullah Fazli, seorang dokter di rumah sakit Asadabad, mengatakan bahwa sebagian besar yang terluka adalah dan beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

“Saya sedang jalan ke sekolah. Ban mereka meledak, dan kemudian seorang tentara melepaskan sebuah granat tangan dari konvoi,” ungkap Abdul Wahab yang berusia 12 tahun kepada kantor berita Reuters yang sedang dirawat di rumah sakit akibat luka di kakinya karena terkena ledakan granat.

Korban lainnya di rumah sakit Asadabad juga memberikan kesaksian yang serupa.

Namun Gubernur provinsi Sayed Fazelullah Wahidi, mengatakan bahwa pasukan AS memperlihatkan bahwa p

ecahan granat tersebut merupakan buatan rusia, ini menunjukkan bahwa pelaku peledakan berasal dari kerumunan masa.

Sekurang-kurangnya tiga pasukan AS juga dilaporkan terluka dalam insiden.

Kepala polisi Kunar, Abdul Jalal Jalal mengatakan bahwa pejabat telah menyelidiki siapa yang melemparkan granat ke dalam keramaian.

Korban sipil

Amerika Serikat dan pejabat NATO mengatakan bahwa korban sipil di Afghanistan pasti berkurang jika mereka berhasil melawan Taliban.

Kabul telah berulang kal

i mengeluh bahwa serangan berbalik melawan pemerintah Afghan dan kehadiran pasukan asing.

Pada hari Senin, Pentagon mengakui bahwa prosedur telah dilanggar saat serangan udara dimana pemerintah

Afganistan mengatakan 140 warga sipil terbunuh.

Washington mengatakan setidaknya 35 orang warga sipil diantara 80 orang tewas di bagian barat provinsi Farah pada awal Mei.

Di di bagian selatan provinsi Zabul pada hari Selasa, polisi mengatakan bahwa lebih dari 40 pejuang Taliban telah tewas dalam operasi selama seminggu guna menstabilkan kawasan sebelum pemilihan pada bulan Agustus.

“Selama satu minggu di berbagai peristiwa dan berbagai daerah, lebih dari 40 pejuang Taliban  terbunuh dan kebanyakan mayat mereka ditelantarkan di area perang,” kata Abdur Rahman kepala polisi provinsi Sarjang.

Sarjang mengatakan operasi ini akan berlanjut hingga kawasan itu cukup stabil bagi warga untuk menggunakan suaranya dalam pemilu presiden dan anggota dewan pada 20 Agustus nanti. -aljazeera/kf-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*