Italia dan Prancis dinilai telah mengingkari janji meningkatkan bantuan kemanusiaan bagi negara-negara di Afrika.
Kelompok antikemiskinan One yang dibentuk Bono, vokalis musik rock U2, mengatakan Italia bahkan memangkas bantuan ke Afrika ketimbang memenuhi janji mereka pada perundingan ekonomi pada 2005.
Kelompok ini juga menuduh Prancis mengurangi target bantuan dan memotong anggaran bantuan untuk Afrika.
Dalam laporan yang didukung sejumlah tokoh seperti Bill Gates dan Desmond Tutu disebutkan Italia dan Prancis menghalangi kemajuan yang dicapai sejumlah negara kaya lainnya yang tergabung dalam kelompok G8.
Wartawan pembangunan internasional BBC David Loyn mengatakan riset ini antara lain didasari kekhawatiran bahwa melambatnya ekonomi global bisa mengganggu kemajuan kecil yang telah dicapai.
Dalam laporan itu, Sir Bob Geldof bersama mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan menulis kata pengantar yang membahas krisis keuangan global.
Mereka mengatakan masyarakat termiskin dunia yang selama ini hampir tidak tersentuh manfaat globalisasi, kini menjadi pihak yang paling menderita dari krisis yang tidak mereka buat.
Italia ‘tidak punya kredibilitas’
Dalam laporan One tersebut dicantumkan bahwa Amerika Serikat, Kanada dan Jepang sebagian besar telah memenuhi komitmen. Mereka menambahkan janji mereka memang tidak terlalu ambisius.
Disebutkan Inggris dan Jerman juga belum memenuhi janji mereka namun kedua negara tetap berusaha memenuhi janji dengan menerapkan sejumlah program yang lebih besar dari negara lain.
Laporan itu akan diumumkan secara resmi ke masyarakat internasional tidak lama lagi, sangat kritis terhadap Italia, yang tahun ini akan menjadi tuan tumah pertemuan G8 .
“Italia telah menegaskan akan menjadikan Afrika sebagai agenda utama dalam pembahasan di G8,” bunyi laporan itu.
“Namun, melihat hasil kerja mereka dibandingkan dengan komitmen mereka pada pertemuan G8 terakhir, Italia tidak punya kredilibitas untuk memimpin diskusi demi kepentingan global.”
Selama jumpa pers pada Rabu, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi – yang bertemu dengan pemimpin Libya Muammar Gaddafi – menegaskan perlunya aksi nyata dari negara-negara kaya untuk membantu Afrika keluar dari keterpurukan.
“Ini adalah sebuah masalah besar yang membutuhkan respon nyata dari mereka yang cukup beruntung untuk membantu,” ujarnya Silvio Berlusconi.
Meskipun demikan, dia mengakui tidaklah mudah untuk membantu Afrika.
Dia malah menuduh beberapa pemimpin Afrika mengalirkan dana bantuan ke rekening pribadi di bank-bank di Swiss ketimbang digunakan untuk membantu rakyat. -bbc-