Setelah kata-kata pujian disampaikan oleh mantan Presiden Amerika, George W. Bush, yang menyatakan bahwa suatu hari entitas Yahudi akan menjadi “cahaya bagi seluruh umat”. Namun pemerintah Amerika yang sekarang justru menyampaikan kata-kata yang berlawanan, yang menilai hubungan Amerika dengan entitas Yahudi ini sebagai hubungan khusus namun tidak jelas, sebagaimana mulai ramai di permukaan kata-kata, seperti “tekanan AS” dan “menolak untuk mentaati keinginan Amerika” yang disampaikan oleh pihak-pihak yang secara resmi mewakili entitas Yahudi.
Presiden Amerika yang baru, Barack Obama mengungkapkan dengan jelas tentang ketidaksejalannya dengan Benjamin Netanyahu terkait pembentukan negara Palestina dan permukiman Yahudi di Tepi Barat.
Keretakan hubungan Amerika dengan entitas Yahudi mulai mengemuka setelah delapan tahun sejak kepemimpinan Bush, yang berpura-pura tidak tahu terhadap pembangunan permukiman, dan tidak peduli terhadap masalah pembentukan negara Palestina, kecuali di akhir priode kedua kepemimpinannya, yang mulai bertanya-tanya tentang bagaimana mengatasinya apabila persekutuan anata dua pihak yang telah kuat ini terjadi ketimpangan dan kesenjangan di masa mendatang. (kantor berita HT 12/06/2009)