Juru bicara Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rdainah mengatakan komentar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ini menggugat posisi Palestina, Arab dan Amerika Serikat.
Nabil seperti dikutip kantor berita Reuters mengatakan, “Pidato Netanyahu menyabot semua prakarsa, melumpuhkan semua upaya yang dilakukan dan menggugat posisi Palestina, Arab dan Amerika Serikat.”
Juru runding Palestina Saeb Erekat mengatakan pidato itu “menutup pintu perundingan status permanen”.
“Kami meminta dunia tidak dibodohi dengan penggunaan istilah negara Palestina,” katanya.
“Dia mengumumkan Jerusalem sebagai ibu kota Israel, mengatakan para pengungsi tidak bisa dirundingkan dan pemukiman masih akan tetap eksis,” katanya.
Tak miliki militer
Sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan dia akan mendukung sebuah negara Palestina, hanya apabila negara itu tidak memiliki militer sama sekali.
Netanyahu mengatakan, negara Palestina yang didirikan tidak bileh memiliki tentara, tidak boleh mengendalikan zona terbang dan tidak boleh memasukkan senjata.
Dan sebuah negara Palestina harus mengakui negara Israel, tambahnya.
Pidato Netanyahu, yang memaparkan rencana bagi perdamaian kawasan, disampaikan sebulan setelah Presiden Amerika Barack Obama mendesaknya agar menerima penyelesaian dua negara.
Wartawan BBC Paul Wood mengatakan Netanyahu memecahkan kebuntuan dengan menerima secara prinsip negara Palestina yang tidak memiliki militer, walaupun dia menerapkan sejumlah syarat, dan inilah yang diinginkan Gedung Putih.
Tetapi wartawan kami juga mengatakan, pertanyaannya sekarang apakah hal itu cukup untuk menjawab tidak adanya kemajuan mengenai masalah pendudukan Yahudi di daerah pendudukan Tepi Barat.
Obama telah menekankan bahwa dia menginginkan seluruh kegiatan pemukiman Yahudi dihentikan.
Tetapi dalam pidatonya Netanyahu mengatakan bahwa para pemukim Yahudi itu bukan merupakan “musuh perdamaian”, dan dia bersikukuh pada posisinya yang mendukung “pertumbuhan alami” berbagai pemukiman yang sudah ada.
Jaminan dibutuhkan
Pemimpin Israel itu menawarkan untuk segera berunding dengan pihak Palestina dan “tanpa syarat”.
“Kami ingin hidup damai dengan anda sebagai tetangga yang baik,” katanya.
Netanyahu juga mengatakan dia berniat pergi ke Damaskus, Riyadh dan Beirut untuk mencapai kesepakatan perdamaian Timur Tengah.
Dia mengatakan, Israel akan “siap untuk mendapatkan perdamaian yang sebenarnya (dan) untuk mencapai penyelesaian dengan negara Palestina yang tidak memiliki militer berdampingan dengan negara Yahudi Israel”.
Tetapi hanya bila “kami mendapat jaminan bahwa ada demilitarisasi dan kesepakatan keamanan yang disyaratkan oleh ISrael, dan bila rakyat Palestina mengakui Israel sebagai negara bangsa Yahudi”.-bbc-