Washington– Sebuah laporan internasional mengungkapkan bahwa mantan pemerintahan Presiden Amerika, George Bush mengingkari janji-janjinya untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi Irak. Ditegaskan bahwa para pengungsi terancam kemiskinan, pengangguran, dan penggelandangan di Amerika Serikat.
Saluran TV Al-Jazeera di Qatar mempublikasikan laporan yang disiapkan oleh “International Rescuer Committee”, sebuah organisasi non-pemerintah yang berhubungan dengan repatriasi pengungsi, bahwa para pengungsi Irak yang meninggalkan negara mereka untuk menyelamatkan diri dari perang, justru sesampainya di Washington mereka malah dipusingkan oleh program kosong, undang-undang, atau program yang kurang mendapatkan pendanaan, akibatnya banyak dari mereka jatuh dalam kemiskinan yang ekstrim, dan mendorong sebagian mereka untuk segera kembali ke Irak.
Laporan itu mengutip dari sejumlah organisasi kemanusiaan non-pemerintah yang menuduh bahwa pemerintahan Bush gagal untuk melindungi ribuan pengungsi Irak di Amerika Serikat, di mana kebanyakan pengungsi terancam pengangguran dan penggelandangan, akibat krisis ekonomi dan keuangan yang dialami oleh Amerika Serikat. Kondisi ini telah merusak rasa aman dan kepercayaan diri mereka, dan memperparah kekhawatiran mereka akan masa depannya.
Laporan menyatakan bahwa banyak dari pengungsi Irak di Amerika Serikat yang bergantung pada bantuan dari anggota keluarganya di Irak dalam memenuhi kebutuhan primernya, seperti pangan dan papan, bahkan sebagian dari mereka sedang bersiap-siap untuk kembali ke Irak.
Terakhir dikatakan bahwa sebagian besar para pengungsi Irak di Amerika Serikat adalah bergelar sarjana, dan para profesional di Irak. Mereka telah menerima janji-janji palsu tentang kesempatan kerja yang katanya sedang menunggu mereka, namun setelah mereka sampai di Amerika Serikat, justru yang mereka terima adalah kekecewaan, sebab kenyataannya 75% dari mereka tidak mendapatkan pekerjaan yang dijanjikan”. (moheet.com, 18/06/2009)