BENGKULU — Neoliberal tidak mesti ditakuti tetapi diposisikan sebagai tantangan yang juga bisa dijadikan peluang untuk meraih sukses, kata anggota tim sukses SBY-Boediono, Prof Dr Subur Budi Santoso.
“Neoliberal merupakan salah satu dari dua tantangan besar yang dihadapi Indonesia saat ini, dan kita tidak bisa lari dari hal itu,” kata Subur yang juga Ketua DPP Indonesia Bisa itu di Bengkulu, Sabtu.
Dulu manusia terdiri dari tiga blok, yakni barat, timur dan non blok. Pasca perang dingin dan timbulnya globalisasi sekarang dunia tanpa blok, maka muncul perdagangan bebas atau neoliberal.
“Neoliberal itu bukan setan, tidak perlu ditakuti. Neoliberal merupakan tantangan yang harus dihadapi bersama karena memang tidak mungkin dibendung oleh dunia, termasuk Indonesia,” tegasnya.
Di zaman orde baru bangsa Indonesia ditakut-takuti dengan “enam setan desa” dan kini kembali ditakut-takuti dengan neoliberal.
Menurut dia, neoliberal harus disikapi secara dewasa dengan memanfaatkannya menjadi peluang bagi kemajuan perekonomian bangsa Indonesia. Kemajuan ekonomi yang bisa dicapai diantaranya dengan mendorong tumbuhnya usaha kecil dan menengah (UKM) dan koperasi melalui simbol kemitraan.
Pola itu, kata dia, selama ini telah dilaksanakan baik oleh pemerintah maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) jadi tinggal ditingkat dan dioptimalkan saja.
Dengan demikian, tantangan pasar bebas dapat dilalui sekaligus menjadi peluang untuk membina UKM dan koperasi lewat kemitraan tadi, katanya. Dia sangat prihatin melihat rakyat ditakut-takuti dengan neoliberal yang dialamatkan kepada pasangan capres SBY-Boediono. [Republika online, 21/06/2009]
Akhirnya ngaku juga kalo mereka (SBY-Boediono) pengusung neoliberal… karena memang sudah tidak bisa di tutupi lagi. padahal neoliberalisme di tolak oleh ISLAM, bertentangan dengan ketentuan dalam Islam yang harus menjalankan ketentuan Syariah secara KAFFAH (menyeluruh) di tegakkan dengan khilafah. TOLAK neoliberalisme…. dukung SYARIAH dukung KHILAFAH.
akhirnya buka topeng juga.!
omong kosong ! dengan di bukanya keran gelobalisasi maka UKM dan sejenis yang berbasis ekonomi kerakyatan akan segera lenyap.ingat dalam peta percaturan kapitalism siapa yang mempunyai kapital dia yang menjadi raja.di ujung sana ada negara2 maju yang siap mecaplok negeri kita contoh india + china + jepang dll dengan segudang inovasinya dan seabrek produk yang super murah melahap apa saja yang bernilai uang!
neolib ya neolib .!
satu solusi mari bersama dengan modal ketakwaan kepada Allah tegakkan institusi yang akan mengembalikan kemuliaan Islam DAULAH KHILAFAH ISLMIYYAH.
ALLAHU AKBAR.!
Tokoh kejawen di suatu tempat pernah berkata,
ia dan penganut alirannya, mendukung SBY-BOEDIONO, dengan harapan KEJAWEN,DARI ALIRAN KEPERCAYAAN MENJADI AGAMA KEPERCAYAAN..
Mengerikan bukan?
Lantas apa yang dilakoni pemerintah menghadapi kemusyrikan?
Nah…tapi partai2 Islam kok gabung ya..????mangkin bingung…S.O.S
Huh…Neoliberal koq dipiara!!
Wajah baru kolonialisme liberal….secara kasat mata bukan hanya Setan pembuat onar, tapi justru lebih dari itu NEOLIB itu Iblis Penyebar Kutukan!!!
Kita Kapir Karenanya…..
Kita Miskin Karenanya………
dan sengsara Mampus bersamanya!!!
Dengan alasan pertumbuhan Ekonomi:
BBM harus dibayar Mahal,Pajak jadi giat,Kekayaaan Alam(SDA) diobral,…..dstnya
ANEH Bener Pak Prof DR itu….Hihiihhiiii
Ide Gila Koq disuksesin!!!
Bagaimana Masih mau bersamanya!!?….yang ngikut pasti GILA
neolib memang tdk perlu ditakuti….namun harus DIJAUHI,KARNA NEOLIB adalah MUSUH YANG NYATA.
UKM hancur klo neoliberal di piara, yg punya modal bakal kaya yg miskin tetap sj miskin..akhirnya ngaku jg dia..
wah..wah pantes aja takutnya ama setan…Bukan sama Allah.
makanya yg dipake juga aturan setan….
hari gini takut ama setan..? kasian deh loh
siapapun presidennya, neoliberal akan tetap adaaaaa
dan neoliberal ibarat senjata nuklir yg akan membunuh siapapun yang mendekatinya
neoliberal? sistem Ekonomi idiot begitu koq diperjuangkan to Prof … apa ndak ngisin-ngisini? bertahun2 dijalankan hasilnya tumpukan gunung hutang, gunung pengangguran, gunung kemiskinan … akal dikemanakan?