بسم الله الرحمن الرحيم
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
LAJNAH I’LAMIYAH HIZBUT TAHRIR
Nomor: 01/PU/E/12/2007
Jakarta, 24 Desember 2007
PERNYATAAN HIZBUT TAHRIR
Tentang Kasus Ahmadiyah
Seperti yang diberitakan media
Aksi massa terjadi karena pihak Ahmadiyah dianggap telah melanggar kesepakatan bersama antara pemerintah daerah (Bupati), Kejaksaan Negeri, Kepala Kantor Agama Kabupaten Kuningan, kepolisian, ormas Islam dan Ahmadiyah sendiri. Pasca aksi
Peristiwa itu diblow up oleh beberapa media massa secara besar-besaran. Kecaman juga datang dari aktivis HAM dan kelompok liberal dengan tudingan telah terjadi pelanggaran HAM berupa kebebasan beragama dan hak-hak politik komunitas Ahmadiyah. Tidak berhenti sampai disana, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat pun dituduh menjadi penyebab utama terjadinya aksi kekerasan. Fatwa MUI yang menetapkan Ahmadiyah sebagai kelompok yang menyimpang dari ajaran Islam dituding menjadi penyebab.
Mencermati hal ini penting dipahami beberapa hal berikut:
1. Islam telah menetapkan dalam akidahnya bahwa tidak ada Nabi dan Rasul setelah Muhammad SAW. Kaum Muslim diperintahkan untuk menjaga hal ini sebagai bagian dari rukun iman. Karenanya, wajar belaka bila sejak tahun 1974 Organisasi Konferensi Islam menyatakan bahwa Ahmadiyah sesat karena keyakinannya bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi/Rasul yang mendapat wahyu. Begitu juga fatwa MUI sejak 1980 yang dipertegas lagi baru-baru ini. Fatwa demikian merupakan bagian dari tanggung jawabnya terhadap kemurnian agama Islam dan akidah umatnya.
2. Tindak kekerasan sekelompok umat Islam tentu saja semestinya tidak terjadi. Namun, tudingan bahwa penyebabnya adalah fatwa tadi jelas hanya mengada-ada, salah alamat, tanpa mengkaji secara mendalam kenapa aksi massa terjadi. Sesungguhnya aksi
3. Disamping itu, blow up besar-besar aksi
Berkenaaan dengan hal itu, Hizbut Tahrir
1. Mendukung Fatwa MUI tentang penyimpangan Ahmadiyah yang meyakini ada Nabi/Rasul setelah Muhammad SAW. Memang sudah seharusnya MUI sebagai wadah berkumpulnya ulama menjaga pokok-pokok akidah (ushul al-aqidah) umat Islam dari segala bentuk penyimpangan. Fatwa MUI ini mencerminkan tanggung jawab itu.
2. Mengecam sikap kelompok-kelompok HAM dan liberal-sekuler yang menuding fatwa MUI sebagai penyebab kekerasaan. Hal ini merupakan upaya stigmatisasi untuk memberikan citra jelek terhadap MUI dan organisasi-organisasi Islam yang menjaga kemurnian Islam. Sekali lagi, aksi
3. Meminta pemerintah melakukan tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok yang mengaku ada Nabi dan Rasul setelah Rasulullah Muhammad SAW karena sesungguhnya telah menyimpang dari pokok-pokok akidah Islam. Aksi
4. Menyerukan kepada umat Islam untuk mewaspadai motif politik dibalik isu Ahmadiyah seperti memberikan citra negatif terhadap ormas Islam dan perjuangan penegakan syariat Islam. Termasuk, upaya pembesar-besaran masalah Ahmadiyah ini sebagai bagian dari proyek liberalisasi umat Islam
Ketua Lajnah I’lamiyah
Hizbut Tahrir
M. Farid Wajdi
Hp: 08179002283
I see, i see, …
Fahimnaa, fahimnaa, …
Sejak 1930-an, masalah akidah sdh sangat elegen berlalu. Meski kini, selalu ada saja upaya-upaya pengorekan itu kembali.
Berarti, beda ama masa2 sebelumnya, kali ini, Ahmadiyah sudah dibenturkan ke grass root oleh para instrument politik. Begitu kira-kira menurut saya yg lemah ini.
Allaahumma di`h-qaumi fa`innahum laa ya’lamuun.
Pengen tahu keadaan kalau tidak ada KHILAFAH? Ya kaya’ di Indonesia ini. Orang dengan enaknya ngaku Nabi/Rasul trus ketika ada yang tidak setuju dianggap ngelanggar HAM. Makanya wahai kaum muslimin segeralah bangkit. Tegakan Syari’ah dan Khilafah. Buat kalian orang-orang yang ngusung ide liberalisasi dan yang selama ini mengaku sebagai pembela HAM jangan coba-coba untuk mbela orang sesat dengan alasan yang kalian buat-buat, karena saya akan menjadi saksi kalian di akhirat kelak. Masak ngaku orang Islam tapi musuhi orang Islam.
ajaklah pengikut ahmadiyah untuk kembali memeluk islam yang kaffah aruju’ ilal haq…
untuk umat islam indonesia umumnya dan kuningan pada khususnya jangan sampai kalian terprovok yah coz yang rugi umat islam sendiri….
umat islam disini pasti taulah pemerintahan “diposisi” mana dalm kebanyakan kasus yang melibatkan umat islam….
pasti berseberangan dengan umat islam, pemerintah akan bersama2 kaum liberal,sekuler senantiasa menghadang umat islam…..LALU DIMANAKAH INTREGRITAS POLITIK&KONSTITUSI pemerintah kita saat ini??????(didalam saku politisi2 kotor)
Sungguh jahat dan mengesalkan…
print, copy dan sebarkan yuk!
Semoga Allah SWT memudahkan urusan qta.
Betul Gus Fatih, hanya khilafah solusi mengatasi Ahmadiyah dan aliran sesat lainnya. Khilafah dengan penegakan syari’ah akan memelihara Islam, dan yang lainnya seperti keturunan, akal, kehormatan, jiwa, keamanan, dan negara. Mari berjuang menegakkan khilafah, Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar…
Saya dukung fatwa MUI itu karena Ahnadiyah itu sudah merusak akidah umat Islam dan saya ingin beri tahu bahwa ada bedah buku ” TIDAK AKAN ADA NABI,SETELAH NABI MUHAMMAD” pembicara Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat pada tanggal 1 Januari 2008 jam 09.00WIB — Zhuhur di Jakarta Islamic Center Kramat Koja , Jakarta Utara tolong disebarkan kpd siapapun . Semoga Allah membalas kebaikan Antum semua.
khan udah ane bilang, namanya aliran sesat bakalan tetap eksis di indonesia. wong yang piara tuh aliran sesat khan pemerintah ini yg sekuler, orang liberal, pengusung HAM n kroco2nya.
Nah klo mau ngilangin aliran sesat, namanya pemerintah yang sekuler harus diganti dengan pemerintahan dengan sistem islam, org2 liberal kudu’ di enyahkan (klo ga mau sadar) begitu jg dengan pengusung HAM n kroco2nya.
Pemerintah sekuler mo dipercaya menyelamatkan aqidah ummat?? MIMPI KALI YEE…
Yang se benar2nya musuh dalam selimut Islam adalah kelompok liberal( dan pengusung HAM. Mereka provokator sejati. Mereka bilang bahwa usaha2 mereka (kelompok JIL) untuk kedamaian semua umat di Indonesia (khususnya) dan negara Islam (umumnya).usaha kelompok liberal utk membela kelompok minoritas yang teraniaya. Pak GD…membela pihak minoritas boleh2 saja dan itu mulia, tapi tidak harus melecehkan dan merusak aqidah Islam didepan pihak minoritas. Pak GD..apakah anda sudah membela pihak minoritas (Islam) di Bali yang selama ini teraniaya (mau bikin masjid nggak boleh, mau beli tanah utk kuburan nggak boleh)???
Yang membuat citra negative Islam di Indonesia ya..itu kelompok iblis liberal.
ikut rembug, sebagai orang bodoh, menurut Al quran: apabila kebenaran dari Allah sudah diturunkan/datang dan tidak diterima oleh umat, maka Allah akan memberikan azabNya, seperti sekarang ini.
Betul, Allah sendiri yang akan memberi azab kepada mereka yang melanggar ketentuannya, bukan manusia. Yang terjadi di Manislor adalah manusia-manusia yang mengaku seolah mendapat mandat Allah untuk mengazab kelompok Ahmadiyah. Wewenang Allah telah dirampas oleh para penyerang yang mengaku Islam itu. Demikian pula MUI telah merampas wewenang Allah untuk menentukan sebuah paham sesat dan yang lain lurus. Bukankah sebaiknya kita serahkan kepada Allah untuk menentukan yang ini sesat dan yang lain benar? Bukan yang sebaiknya kita lakukan sebagai manusia adalah membangun dialog agar yang benar semakin menemukan kebenarannya, dan bukannya menyebar teror dan aniaya?
Salam…
SERUAN TERBUKA KEPADA JEMAAT AHMADIYAH
Saudara-saudara anggota Jemaat Ahmadiyah !!!
Telah seratus tahun lebih Jemaat Ahmadiyah sejak lahirnya tidak pernah dan tidak akan pernah diterima dan akur dengan ummat Islam di seluruh dunia, pasang surut pergolakan dan penentangan terhadap Jemaat Ahmadiyah terus terjadi, karena begitu banyak perbedaan mendasar antara Ahmadiyah dan Ummat Islam pada umumnya, walaupun Ahmadiyah berusaha terus meyakinkan yang lain bahwa tidak ada perbedaan. Memang jangan berharap Ahmadiyah bisa diterima oleh ummat Islam non Ahmadiyah dan jangan bermimpi bisa akur antara keduanya, karena bagaimana bisa terjadi hal itu antara Ahmadiyah yang meyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi, Rasul Allah, Imam Mahdi dan Nabi Isa Al-Masih; sementara yang lain mencap Mirza sebagai Nabi palsu, Rasul palsu, Imam Mahdi palsu dan Nabi Isa Al-Masih palsu. Sungguh tidak akan bisa bertemu dan tidak akan pernah akur.
Urusan Mirza sebagai Nabi dan Rasul Allah dengan alasan yang dibuat-buat oleh pihak Ahmadiyah, itu memang urusan Ahmadiyah, urusan antara Allah dengan Mirza sendiri. Namun kita bisa mengujinya secara cermat wahyu-wahyu, mimpi dan kasyaf Mirza yang ada dalam Kitab Tadzkiroh ( sebagai Wahyu Muqoddas / kumpulan wahyu suci ) dengan Al-Quraan Al-Karim dan Al-Hadits Asy-Syarif secara komprehensif dan tidak sepotong-sepotong. Apakah benar-benar isi Tadzkiroh itu sebegai wahyu Tuhan ??? Sementara keganjilan dan kontradiksinya begitu banyak dan mencolok. Bahkan banyak sekali yang dianggapnya oleh Mirza dan Ahmadiyah sebagai wahyu Allah, tapi justru sebagai bukti kekufuran yang telak bagi Mirza Ghulam Ahmad. Sebagai contoh, ketika Mirza mengaku menerima wahyu dari Allah: “Anta minni bimanzilati waladi” ( Tadzkiroh halaman 412, 436, 636 terkadang dengan bentuk jamak, aulaadi ). Artinya : ” Engkau (bagian) dari-Ku dengan kedudukan (seperti) anak (anak-anak)-Ku “. Apakah mungkin kata-kata itu sebagai wahyu Alloh ? Maha Suci Allah, Yang Tidak Beranak dan Tidak Diperanakkan ( QS. Surat Al-Ikhlas). Mirza mengaku menerima wahyu dari Allah : ” Ya Ahmad yatimmu ismuka wala yatimmu Islmi ” ( Tadzkiroh halaman 51 ). Artinya: ” Wahai (Mirza Ghulam) Ahmad, sempurnalah namamu dan Tidak Sempurna Nama-Ku “. Betapa hebat Mirza, bahkan dia lebih hebat dan sempurna dari pada Tuhannya sendiri. Tidak mungkin itu sebagai firman Tuhan. Maha Suci Allah dari tuduhan Mirza !!! Kalau wahyu-wahyu seperti itu mustahil sebagai firman Allah, maka secara otomatis dan tidak ada pilihan lain kecuali Mirza Ghulam Ahmad jelas sebagai pembohong, Nabi palsu dan Rasul palsu.
Kedatangan Imam Mahdi dan turunnya kembali Isa Al-Masih adalah keyakinan dan bagian dari iman ummat Islam. Namun apakah benar Mirza Ghulam Ahmad sebagai Imam Mahdi dan Isa Al-Masih yang dijanjikan Allah ??? Atau malah sebagai dajjal pengaku nabi dan rasul yang palsu sebagaimana dikabar-goibkan oleh Rasulullah SAW. ???
Mirza Ghulam Ahmad sebagai Imam Mahdi dan Isa Al-Masih merupakan keyakinan Mirza dan Ahmadiyah. Hal ini sebagaimana firman Allah (katanya) dan lihat Tadzkiroh halaman 401, 622, 637. Sekarang coba kumpulkan secara cermat puluhan hadits yang ada dalam seluruh kitab-kitab hadits, terkait dengan Imam Mahdi dan Isa Al-Masih. Terbukti bahwa Imam Mahdi dan Isa Al-Masih adalah oknum (orang) yang berbeda, bukan menyatu dalam satu oknum ( orang ) yang bernama Mirza Ghulam Ahmad. Adapun hadits yang ada dalam Sunan Ibnu Majah no. 4.126 ” Wala al-mahdi illa Isa ibnu Maryam ” Artinya : ” Imam Mahdi itu tiada lain adalah Isa Ibnu Maryam “, telah di bahas panjang lebar oleh para ulama ahli Hadits, bahwa hadits tersebut sebagai hadits mungkar, bertentangan dengan puluhan hadits yang lain dan dalam sanadnya tidak beres alias hadits palsu. Sangat kerdil sekali, berhujjah dengan sepotong hadits mungkar untuk masalah aqidah yang sangat besar terkait dengan Imam Mahdi dan Isa Al-Masih. Kesimpulannya adalah Mirza Ghulam Ahmad bukan Imam Mahdi dan bukan Isa Al-Masih.
Kemudian kita simpulkan dari puluhan hadits tadi, sifat-sifat dan karakeristik Imam Mahdi dan Isa Al-Masih yang dijanjikan itu serta kondisi ketika dan sesudah keduanya diturunkan Allah ke muka bumi ini. Kesimpulannya, dengan turunnya Imam Mahdi dan Isa Al-Masih, dunia ini akan aman dan keadilan akan merata di seluruh dunia, sebagaimana pernah meratanya kedholiman. Keduanya akan memerangi ummat manusia yang kafir, membunuh dajjal dan akan memusnahkan seluruh agama dan yang tersisa hanya agama Islam saja, Imam Mahdi akan memimpin dunia. Sekarang kita uji dengan mata melek, kondisi dunia ini mulai dari zaman Mirza Ghulam Ahmad hidup sampai zaman Kholifah Ahamadiyah yang ke V sekarang. Terbuktikah dunia ini aman dan adil ??? Apakah sekarang di dunia ini yang tersisa hanya tinggal agama Islam saja ??? Apakah Yahudi dan Nasrani, juga agama-agama lain sudah musnah ??? Apakah Mirza Ghulam Ahmad dan Ahmadiyah pernah memimpin dunia ??? Malah kenyataan berbicara sebaliknya, Ahmadiyah diperangi hampir di seluruh dunia Islam. Bahkan sekedar tempat tinggal Kholifahnya saja mengungsi di Inggris dan terusir dari negaranya, karena system kekhalifahan Ahmadiyah hanya Kholifah Ruhaniyah yang tidak pernah dikenal dalam system kekhalifahan dalam Islam, alias Kholifah-Kholifahan. Walhasil, Mirza Ghulam Ahmad bukan Imam Mahdi dan bukan Isa Al-Masih yang dijanjikan, karena tidak terbukti, alias pengakuan sebagai kedua-duanya adalah palsu.
Rasulullah SAW bersabda : ” Antara aku dan turunnya Isa Al-Masih tidak ada Nabi … dan seterusnya ” ( Lihat Sunan Abi Daud hadits no.4320 ). Nah sekarang kalau Imam Mahdi dan Isa Al-Masih belum turun dan Mirza Gulam Ahmad bukan sebagai Imam Mahdi dan Isa Al-Masih yang dijanjikan, bagimana dengan Mirza yang mengaku sebagai Nabi dan Rasul ??? Menurut hadits di atas, sangat meyakinkan dan secara otoimatis bahwa Mirza Ghulam Ahmad bukan Nabi dan bukan Rasul, alias kedua-duanya palsu.
Ketika Muhammad SAW diangkat Allah sebagai Nabi dan Rasul-Nya, orang-orang yang tidak percaya kepada beliau adalah kafir, sampai sekarang juga demikian. Sekarang kita tanya, bagaimana sikap Mirza Ghulam Ahmad dan Ahmadiyah terhadap orang-orang Islam yang tidak percaya kepadanya sebagai Nabi, Rasul, Imam Mahdi dan Isa Al-Masih ??? Tentu Mirza dan Ahmadiyah akan mengkafirkan ummat Islam yang non Ahmadiyah bukan ??? Coba perhatikan Tadzkiroh halaman 342, Mirza Ghulam berkata: ” Bahwa Allah telah memberi kabar kepadanya, sesungguhnya orang yang tidak mengikutimu dan tidak berbaiat padamu dan tetap menentang kepadamu, dia itu adalah orang yang durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya dan termasuk penghuni neraka Jahim”. Dalam Tadzkiroh halaman 600, Mirza berkata: ” Sesungguhnya Allah telah menjelaskan padaku, bahwa setiap orang yang telah sampai padanya da’wahku kemudian dia tidak menerimaku, maka dia bukanlah seorang muslim dan berhak mendapatkan siksa Allah.” Inilah alasan yang sebenarnya, kenapa orang Ahmadiyah tidak mau sholat di belakang orang non Ahmadiyah. Ini sangat fundamental dan berbahaya, juga sebagai bukti kuat kedholiman Mirza Ghulam Ahmad dan Ahmadiyah terhadap ummat Islam di seluruh dunia.
Sadarlah wahai penganut Ahmadiyah, anda telah tertipu berat oleh segala bentuk pengakuan Mirza Ghulam Ahmad. Fahamilah, kenapa ummat Islam memusuhi Mirza dan Ahmadiyah. Kehadiran Mirza yang mengaku sebagai Nabi, Rasul, Imam Mahdi dan Isa Al-Masih bukan menambah kuatnya ummat Islam, malah sebaliknya, tambah runyam, kehadirannya bukan rahmatan lil alamin, malah menjadi benih perpecahan baru di kalangan ummat ini. Kebaikan sosial Ahmadiyah di dunia bukan sebagai jaminan Ahmadiyah itu benar, banyak kebaikan-kebaikan sosial agama lainpun, tapi bukan menjadi jaminan kebenaran agama-agama tersebut. Kembalilah kepada Ajaran Islam yang asli dan benar, bergabunglah kembali dengan ummat Islam, supaya persatuan dan kesatuan ummat Islam ini tetap terjaga dan terpelihara.
Kuningan, 16 Januari 2008
Pembina Yayasan Husnul Khotimah, Maniskidul, Jalaksana, Kuningan.
Pimpinan Ponpes Binaul Ummah, Cipari, Cigugur, Kuningan, Jawa Barat
KH. Achidin Noor, MA.