FOTO HIP Sidoarjo “Manifesto Hizbut Tahrir Jalan Baru Untuk Indonesia”

HTI Press–Tepat pukul 08.30 wib tanggal 21 Juni 2009 restoran “Lesehan Joyo“ telah dipadati para tokoh undangan Halqoh Islam dan Peradaban. Di Ahad pagi yang cerah di kota lumpur Sidoarjo ini DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Sidoarjo kembali menghadirkan talkshow inofatif sekaligus membedah buku bertajuk “Manifesto Hizbut Tahrir Jalan Baru untuk Indonesia”.

Menghadirkan 4 orang pembicara Ust. H. Mohammad Sholeh selaku Tenaga Pendidikan sekaligus tokoh masyarakat Sidoarjo, KH. Dr. Achmad Muhammad, SH.M.Ag ketua Yayasan KBIH Al Uswah, Ust. Drs. Abdul Karim ketua DPD II HTI Sidoarjo dan Ust. Ir. Fajar Kurniawan selaku Lajnah Maslahiyah DPD II HTI Sidoarjo. KH.Dr. Achmad Muhammad,SH.M.Ag dalam rekaman video karena beliau berhalangan hadir menyatakan ”Menurut saya buku Manifesto Hizbut Tahrir untuk Indonesia, khilafah dan Penyatuan dunia Islam adalah hasil ijtihad yang dibangun dari dasar yang benar dan diyakini hanya untuk meraih ridho Allah. Yang menarik pandangan Ust. H. M. Sholeh Manifesto yang dikeluarkan teman-teman Hizbut Tahrir bukan lagi perlu atau tidak, layak atau tidak, melainkan “HARUS” kita terima dan didukung karena dasarnya jelas bersumber kepada Allah dan RasulNya, kebanyakan kaum muslimin sekarang ini bukan lagi beramal dan beraktivitas untuk mencari ridho Allah melainkan mencari ridhonya orang-orang kafir sehingga banyak orang Islam sendiri yang ketika ditawari syariat Islam, menggunakan alasan kita ini hidup berdampingan dengan agama lain jadi harus toleran dengan agama lain. Sementara Ust. Drs. Abdul Karim menjelaskan bahwa manifesto ini dibuat sebagai bentuk sumbangsih riil Hizbut Tahrir untuk mengentaskan kaum muslimin di indonesia yang saat ini sedang menempuh jalan yang rusak, diharapkan agar masyarakat akan mengambil jalan yang diridhoi Allah SWT. Ust. Fajar memberikan pemahaman seputar bagaimana sistem ekonomi Islam mampu memecahkan masalah yang saat ini muncul akbat diterapkannya sistem kapitalis.

Pada akhir acara Host, M. Rizky Nafis, bertanya kepada audien yang terdiri dari para tokoh, ulama, asatid, dan intelektual, apakah mereka siap menjadi garda terdepan dalam perjuangan penegakan syariah dan khilafah, dan semua peserta menjawab dengan lantang, SIAP…..!!