Ketua Dewan Fatwa MUI KH Makruf Amin menyatakan bahwa keberadaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus diperkuat, bukan malah dibubarkan karena berfungsi untuk mengawal agama dan bangsa. “MUI bertugas menjawab pertanyaan-pertanyaaan yang diajukan masyarakat, mengembangkan ukhuwah Islamiyah, ekonomi syariah dan lainnya yang semuanya diperuntukkan bagi ummat dan bangsa,” katanya kepada NU Online di Jakarta, Jum’at (4/1).
Terhadap tuduhan fatwa MUI telah menimbulkan kekerasan, Rais Syuriyah PBNU ini berpendapat bahwa hal ini adalah kesalahan dalam logika berfikir karena pencampuradukan antara fatwa dan kekerasan.
“Ini merupakan cara berfikir yang tidak rasional, seperti juga mengaitkan terorisme dengan Islam. Kekerasan bisa terjadi dimana saja, dalam sepak bola, pilkada dan lainnya,” tandasnya.
Mengenai Ahmadiyah, Kiai Makruf menilai kekerasan yang menimpa mereka bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Ada provokator yang menyulut masyarakat atau tingkah laku pengikut Ahmadiyah sendiri yang provokatif, namun yang jelas, Ahmadiyah sendiri sudah dinyatakan sesat, baik di Indonesia atau di dunia Islam umumnya.
Dikatakannya, NU sendiri sudah mengeluarkan fatwa sesat untuk Ahmadiyah pada tahun 1995 yang mana ia ikut memutuskan waktu itu. Mantan Rais Aam PBNU Alm KH Ahmad Siddiq juga pernah menulis risalah tentang kesesatan Ahmadiyah. (sumber : NU Online [www.nu.or.id], Jumat, 4 Januari 2008 11:22)
Yang ingin MUI dibubarkan adalah orang yang sok tahu
Kalau ada yang berfikir kalau fatwa MUI meresahkan adalah mereka yang tidak ingin Islam diterapkan atau dia sendiri yang dimaksud dalam fatwa itu sehingga resah. MArilah kita renungkan bersama.
Makanya standar bener n salah, baik n buruk teh standarnya hrs dr Alloh SWT biar ga tersesat sesesat JIL n cs-nya(Ahmadiyah.pen)
Truslah berdakwah!!!
Demi tegaknya Syariah & Khilafah
Saatnya Ulama Memimpin Masyarakat Menuju Kebangkitan.
Khittah NU=Menegakkan Khilafah dan Menerapkan Syariah…
‘Azizi ustadz Ma’ruf Amin, tetaplah tsiqoh dalam memegang kebenaran, jangan menyerah terhadap pendapat nyeleneh dari orang yang dianggap “wali”….tapi jauh dari Islam.
“Beliau” ini jokenya saja sdh meremehkan semua permasalahan (Gitu aja kok repot). Jadi sebaiknya MUI dan umat Islam juga meremehkan saja segala ucapan beliau. Jangan dimasukkan kedalam hati …anggap saja angin lalu, masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Beliau sudah sepuh/tua, biasanya pemikirannya dikembalikan oleh Allah seperti pemikiran anak kecil lagi.Maju terus MUI….jangan hiraukan pemikiran anak kecil.