Mesir Mendeportasi Mahasiswa Chechnya ke Rusia

Pihak berwenang Mesir mendeportasi enam mahasiswasiswa Chechnya yang sedang belajar di Universitas Al-Azhar, termasuk di antara mereka yang dideportasi adalah putra dari pemimpin kelompok bersenjata Chechnya yang menentang Moskow. Dalam hal ini hak asasi manusia sangat khawatir terhadap ancaman penyiksaan oleh pihak berwenang Rusia, apalagi status mereka adalah pengungsi di Azerbaijan, sebelum mereka pergi belajar di Mesir.

Masud Abdullahyev (22 tahun) pada hari Jumat diterbangkan menuju Moskow, bersama seorang rekan asal Chechnya yang lain, Ahmed Azimov, keduanya sedang belajar di Universitas Al-Azhar di Kairo, sehari setelah pihak berwenang mendeportasi empat mahasiswa Chechnya yang lain ke ibu kota Rusia.

Direncakan bahwa keenam mahasiswa akan dideportasi secara bersamaan, namun karena kemarin (25/6) terjadi kemacetan lalu lintas sehingga polisi kesulitan untuk sampai ke bandara pada waktu yang ditentukan, maka diportasi keduanya dilakukan hari ini, Jum’at (26/6).

Abdullahyev adalah putra Sufyaan Abdullahyev salah satu pimpinan militan Chechnya yang menentang dominasi Rusia atas Republik Kaukasus. Amnesti Internasional menyatakan keprihatinan terhadap enam mahasiswa yang dideportasi bahwa mereka akan menghadapi penyiksaan dan perlakuan kejam dari pihak berwenang Rusia, mengingat mereka adalah keluarga para pemimpin atau militan Chechnya yang menentang Moskow atau menjadikannya sebagai alat untuk menekan keluarganya agar menyerah.

Masud Abdullahyev belajar di Universitas Al-Azhar sejak 2006, Organisasi Amnesti mengatakan bahwa dia telah ditempatkan dalam ruangan tersendiri dalam penjara Tora Mesir yang reputasinya terkenal buruk.

Pendeportasian terhadap enam mahasiswa ini dilakukan menjelang kunjungan oleh Presiden Rusia, Dmitry Medvedev ke Kairo yang direncanakan hari Selasa depan. Dan pendeportasian Masud Abdullahyev berhubunga dengan kunjungan ini.

Ruslan Abdullahyev mengungkapkan kepada kantor berita Reuters di Kairo tentang kekhawatiran bahwa pihak berwenang Rusia menahan keponakannya untuk para keluarganya di antara para pejuang Chechnya agar menyerah. Dia mengatakan bahwa Masood meninggalkan Chechnya, sedang dia adalah anak-anak dan tidak ada hubungannya dengan konflik di sana.

Kekhawatiran Pelanggaran HAM

Semua mahasiswa yang dideportasi statusnya adalah para pengungsi di Azerbaijan sebelum mereka pindah ke Mesir untuk belajar—menurut laporan Organisasi Amnesty—. Akan tetapi pihak berwenang Mesir tidak mengizinkan mereka melakukan perjalanan ke Azerbaijan, sebagaimana Organisasi Amnesti dilarang menemui mereka. Anehnya lagi, tidak ada sedikitpun pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Dalam Negeri Mesir terkait persoalan ini.

Asisten Direktur Program Organisasi untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Hassiba Haj mengungkapkan tentang kekhawatirannya terkait penangkapan yang dilakukan pihak berwenang Mesir terhadap mahasiswa yang terus bertambah, bahwa para mahasiswa akan menghadapi ancaman deportasi yang serupa.

Enam mahasiswa Chechnya yang dideportasi adalah di antara sepuluh mahasiswa yang ditangkap oleh aparat keamanan Mesir pada tanggal 27 Mei lalu. Mereka diduga punya hubungan dengan sel Al-Qaidah Mesir. Aparat keamanan mendakwanya bertanggung jawab atas ledakan yang targetnya adalah pasar turis di pusat Kairo pada tanggal 22 Februari lalu, yang mengakibatkan tewasnya seorang gadis asal Perancis.

Organisasi Amnesti mengatakan bahwa 35 mahasiswa Rusia, yang sebagian besar berasal dari Republik Chechnya, Ingushetia, Dagestan, dan Kaukasus telah ditangkap pada bulan terakhir ini dalam gelombang penangkapan yang targetnya adalah para mahasiswa asing yang sedang belajar di Al-Azhar.

Komentar:

Laknat Allah bagi para penguasa Mesir, yang tidak pernah berhenti dalam upayanya memerangi Islam dan kaum Muslim; yang telah menyerahkan kaum Muslim di antara warga Gaza untuk menjadi santapan lezat bagi Yahudi; dan yang hingga kini mereka masih memblokade kaum Muslim Gaza, sebagaimana pendudukan Yahudi juga memblokade mereka. Bangsatnya lagi, mereka sekarang menyerahkan para mahasiswa Chechnya untuk menjadi santapan lezat bagi para musuh Allah di antara orang-orang Rusia!!

Tidakkah para penguasa tersebut sadar bahwa Dzat Yang Maha Perkasa tidak pernah lupa dan tidur, dan pasti membalas apa yang mereka lakukan? Laknat Allah bagi mereka, dan mengapa mereka sampai berpaling hingga melakukan kejahatan dan kekejaman seperti ini!! (al-aqsha.org, 26/06/2009)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*