Direktur Eksekutif Celgor, Budy Mulyawan dalam siaran pers hari Ahad , menyebutkan, Pemilu adalah proses politik yang merepresentasikan kedaulatan rakyat sebuah bangsa yang merdeka.
Akan tetapi, menurut Celgor, tampaknya pihak asing khususnya Amerika Serikat bersama sekutunya tidak dapat menerima prinsip tersebut.
Hal tersebut tampak sejak proses Pemilu 2009, yaitu pemantau asing datang ke Indonesia. Menurut akreditiasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) setidaknya ada tujuh lembaga pemantau asing.
Mereka adalah National Democratic Institut (NDI), International Foundation For Electoral System (IFES), Frederich Naumann Stiftung fur die Freiheit (FNS), Anfrel Foundation (Asian Network for Free Elections Foundation), Australia Election Commission, The Carter Center, dan International Republican Institut (IRI).
Masih menurut siaran pers tersebut, untuk Pemilu 2009 ini, Indonesia mendapat bantuan sebesar 37,5 juta dollar AS.
Dana itu digunakan bagi pemilu mulai dari proses sosialisasi hingga selesai dan pendanaan ini dikoordinasikan oleh United Nations Developmen Programme (UNDP).
Dana tersebut berasal dari berbagai negara donor di antaranya Inggris, Belanda, Spanyol, Amerika Serikat, Australia, serta perusahaan multinasional berasal dari AS yang bergerak di bidang pertambangan dan energi.
Sebagian dana tersebut disalurkan ke lembaga swadaya masyarakat (LSM) guna sosialisasi Pemilu 2009 yang jumlahnya mencapai 1,43 juta dollar AS.
Pemberian dana hibah kepada LSM ini sebelumnya sudah melalui proses seleksi yang ketat dari 584 proposal yang diajukan.
Dana hibah ini, Celgor, ditujukan untuk kegiatan pendidikan dan informasi Pemilu 2009.
Dicontohkan, kasus campur tangan asing khususnya Amerika Serikat dan kaki tangannya terlihat di Iran.
Ketika Mahmoud Achmadinejad yang telah menang dalam pemilu kemudian Amerika Serikat dan kaki tangannya tidak tinggal diam, mereka menciptakan kondisi instabilitas politik di negara tersebut.
Celgor menyerukan kepada seluruh komponen bangsa untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan untuk melawan setiap bentuk intervensi yang terjadi di lapangan, baik menjelang maupun pada saat Pemilu Presiden 2009 berlangsung sampai dengan selesainya penghitungan suara.
Celgor mendesak stop intervensi Amerika Serikat dan sekutunya dalam Pilpres 2009, hentikan bantuan dana kepada LSM dan aktivis yang berkedok prodemokrasi dalam tahapan Pilprtes 2009, kepada semua pihak terutama Amerika Serikat dan sekutunya untuk dapat menghormati kedaulatan NKRI.
Kemudian kepada pihak yang berkompeten agar dapat mengawasi, mengaudit, serta mempublikasikan secara transparan aliran dana asing yang diterima semua pihak dalam konteks Pilpres 2009.[www.hidayatullah.com, 29/06/2009]
Intervensi sangat dibutuhkan untuk menjaga kepentingan politik dan ekonominya di Indonesia, pemilu hanyalah salah satu jalan negara adidaya untuk menyeleksi siapa komprador terbaik yang layak diberi kekuasaan untuk menjalankan tugas keantekannya.
Sudah seharusnya bukti-bukti intervensi ini terus dikumpulkan dan diungkap agar umat semakin sadar jangan menyerahkan loyalitasnya kepada penguasa yang telah di seting untuk mengabdi kepada Barat bukan pada Allah SWT.
wahai pemimpinku jikalau engkau berdusta maka petaka yg akan engkau terima jgnlah menjadi presiden yg di bikin oleh amerika kasian ibu pertiwi meratap menangis akibaat pemimpin yg selalau mau di bonekakan amerika jadilah indonesia merdeka jgn jadi indonesia boneka