Kantor Penerangan Hizbut Tahrir
Di Pakistan
No : PN09033
Tanggal : 26 Jumaduts Tsaniyah 1430 H/18 Juni 2009 M
Press Release
Sebab Hakiki Krisis Listrik di Karachi adalah Ketundukan Pemerintah Kita kepada Tuan Mereka Kaum Imperialis
Akar masalah kelistrikan dan terus berlanjutnya pemutusan arus listrik di Karachi dan Sindh secara umum sebenarnya kembali kepada pemerintah kita dan sistem kapitalisme yang gagal. Pemerintah telah melalaikan tanggungjawabnya dalam menyediakan berbagai kebutuhan dasar bagi masyarakat seperti listrik. Mereka memprivatisasi perusahaan-perusahaan kelistrikan di Karachi dan membiarkan masyarakat di bawah belas kasihan perusahaan-perusahaan swasta. Penduduk Karachi pun harus menuai akibat dari keputusan-keputusan privatisasi itu dalam bentuk krisis energi sekarang ini.
Kebijakan ini adalah kebijakan kapitalisme yang didektekan IMF dan kaum imperialis terhadap Pakistan melalui antek-antek mereka para penguasa. Akibat dari kebijakan tersebut kekayaan milik umum diletakkan di dalam kekuasaan berbagai perusahaan swasta global dan di tangan segelintir orang pemilik modal. Pemeliharaan urusan rakyat di mata para penguasa itu ujung-ujungnya adalah meningkatkan pajak atas masyarakat dan menangkapi mereka jika telat membayarnya. Semua orang mengetahui bahwa Pakistan mampu memenuhi kebutuhan listriknya dari energi angin, hidrokarbon, dan batu bara. Namun selama enam puluh tahun ini tidak dikerahkan daya upaya dalam memanfaatkan semua itu untuk memproduksi energi listrik. Semua itu sebabnya kembali kepada keinginan melemahkan perekonomian Pakistan untuk menjamin Pakistan agar terus bisa dicengkeram oleh penjajah. Dan tentu saja para penguasa akan kembali menerapkan tugas itu untuk melindungi mahkota mereka. Krisis listrik di negeri seperti Pakistan yang memiliki beragam sumber energi, tidak mungkin terjadi kecuali telah direncana penjajah dan pekerjaan para penguasa komprador yang terus dinobatkan untuk menerapkan rencana itu. Jadi para penguasa sekarang ini justru menciptakan krisis yang datang susul menyusul di Pakistan!
Islam telah mengharamkan privatisasi kepemilikan umum seperti halnya sumber-sumber energi. Telah dinyatakan di dalam hadis Rasulullah saw bahwa sumber-sumber alam adalah milik seluruh masyarakat. Mereka berserikat di dalam sumber-sumber alam itu. Dan berikutnya haram diprivatisasi kepada individu atau perusahaan. Rasul saw bersabda:
اَلنَّاسُ شُرَكَاءٌ فِيْ ثَلاَثٍ اَلْمَاءِ وَالْكَلَأِ وَالنَّارِ
Manusia berserikat di dalam tiga perkara, air, padang dan api
Untuk mengeluarkan Karachi dari krisis energi saat ini, Hizbut Tahrir menuntut pemerintah untuk membatalkan privatisasi pembangkit listrik dan mengembalikannya sebagai milik umum. Pemerintah wajib mengelolanya sendiri. Setelah itu, pemerintah menyediakan listrik untuk masyarakat sesuai biaya produksinya. Jika pemerintah menerapkan kebijakan ini maka masyarakat tidak akan terancam oleh pemerasan dan permainan harga tinggi oleh perusahaan-perusahaan swasta itu. Karena masyarakat akan memperoleh listrik dengan harga murah. Di sisi lain pemerintah pun bisa melaksanakan tanggungjawabnya.
Shahzah Shaikh
Wakil Juru Bicara Hizbut Tahrir Wilayah Pakistan