HT Jerman: Pakaian Wanita Muslimah Mengkafani Sekulerisme

No : 14

Tanggal : 01 Rajab 1430 H / 23 Juni 2009 M

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Pakaian Wanita Muslimah Mengkafani Sekulerisme

Presiden Prancis, Nikolas Sarkozy, dalam pidato yang disampaikan pada hari Senin di Parlemen Nasional Prancis, mengatakan bahwa burqa atau cadar menjadi simbol perbudakan wanita. Orang-orang Prancis tidak suka melihat femomena itu di negeri mereka. Juga bahwa fenomena itu tidak mendapat tempat di Prancis. Ia juga mengatakan bahwa masalah burqa bukan masalah keagamaan melainkan masalah kebebasan. Karenanya, hal itu merupakan masalah yang berkaitan dengan kehormatan wanita. Begitulah Sarkozy membantah pidato Obama yang disampaikan di Kaero. Seakan-akan ia mengatakan kepada bangsa-bangsa Eropa dan seluruh dunia: “Contoh-contoh sekulerisme Prancis adalah contoh-contoh dasar sekulerisme. Sekulerisme harus mencampakkan manifestasi-manifestasi Islam dari masyarakat barat sebelum akhirnya mencampakkan Islam.“

Di sisi lain, pidato Sarkozy itu menegaskan peringatan yang telah kami sampaikan sebelumnya yaitu politik pentahapan dalam menghancurkan Islam dan memadamkan identitas keislaman kaum Muslim di barat. Kemarin masalah kerudung, sekarang masalah cadar, dan besok masalah lain lagi.

Prancis memandang –seperti yang dikatakan oleh salah seorang filsufnya Jean Paul Sarter- pihak lain adalah di neraka. Karena itu, Prancis tidak menerima di tengah masyarakat ada orang yang menyalahi ide-idenya dan menilai sekulerisme sebagai ide kufur. Prancis tidak rela kaum Muslim hanya tunduk kepada sistemnya saja. Akan tetapi Prancis menginginkan lebih dari itu dari kaum Muslim. Prancis menginginkan agar kaum Muslim mengadopsi nilai-nilai dan konsepsi-konsepsi Prancis melalui kekuatan dan paksaan.

Jika benar Prancis adalah tampat bagi kebebasan, maka dengan itu Prancis telah melepaskan kebebasan dan berubah menjadi negeri otoritarian dan diktatorian. Ini artinya kebebasan telah mati. Jika benar Prancis merupakan negara pertama yang mengumumkan lahirnya ide pencerahan dan modernitas, maka hari ini dengan pelarangan kerudung dan cadar itu, Prancis menjadi yang pertama mengumumkan matinya ide asimilasi dan modernitas.

Sebagai penutup kami katakan, revolusi Prancis diawali dengan kasus selingkuhnya Mary Antoinete. Dikemudian hari, Prancis menjadikan patung Marianne yang telanjang sebagai syi‘ar dan simbol kebebasan. Dan sekarang Prancis mengambil busana wanita Muslimah sebagai pakaian pembungkusnya. Maha Suci Zat yang telah menjadikan busana wanita Muslimah sebagai simbol kesucian dan kehormatan dan pas untuk mengkafani sekulerisme dan peradaban barat.

Ir. Shaker ‘Ashem

Anggota Perwakilan Media Hizbut Tahrir di negeri-negeri berbahasa Jerman

Telp: 0043 699 81 61 86 53

Faks: 0043 1 90 74 0 91

Email: shaker.assem@gmx.at ; shaker.assem@yahoo.com

7 comments

  1. Betul sekali.Sebenarnya orang-orang yang mengagung2kan sekulerismelah yang mencampakkan kebebasan.Justru Islamlah yang memberi kebebasan bagi umat.Bebas dari apapun yang tidak sesuai dengan fitrah manusia.Dan InsyaAllah dengan menjalankan aturan2 Islamlah manusia yang bebas dari siksaan Allah di akhirat kelak.

  2. Betul sekali.Sebenarnya orang-orang yang mengagung2kan sekulerismelah yang mencampakkan kebebasan.Justru Islamlah yang memberi kebebasan bagi umat.Bebas dari apapun yang tidak sesuai dengan fitrah manusia.Dan InsyaAllah dengan menjalankan aturan2 Islamlah manusia akan bebas dari siksaan Allah di akhirat kelak.

  3. Ide kebebasan yang lahir dari sekulerisme tak kan pernah benar-benar hidup jika dihadapkan dengan ideologi Islam. Sarkozy sendiri yang membunuh ide kebebasan!
    Ide kebebasan dalam Islam: Bebas setelah terikat dengan hukum syara’
    Khilafah akan membebaskan Prancis!!!

  4. Disinilaah keunikan sistem Islam, Jika Islam di dunia ini memimpin kembali, maka satu-satunya sistem yang mampu mengelola peradaban dengan keragaman etnik, agama dan budaya. Dengan kebebasan menjalankan ibadah, aqidah dan hukum makanan dan pakaian, khilafah Islam mampu membngun hubungan yang harmonis tanpa cacat dalam masyarakat multikultural, lihatlah Palestina, Irak.

  5. keep fighting without end……

  6. Idih, pasti para perempuannya ga mikir. Masa mau diklaim sebagai bentuk kebebasan dengan ketelanjangan bodi. Padahal siapa sih yang seneng liat perempuan ga pake baju kalo bukan lawan jenisnya? Wah gender itu omong kosong dan pembodohan! Idih sistem yang ga adil sekarang yang mana coba?

  7. hahaha…..termakan omongannya sendiri….dasar sekuler….katanya tempat kebebasan lahir…kok malah dilarang????

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*