Obama mengatakan di Ghana bahwa “genosida” di Darfur dan “terorisme” di Somalia memerlukan respon internasional (Eropa)
Pemerintah Sudan menilai pernyataan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama tentang genosida yang sedang berlangsung di wilayah Darfur merupakan “sebuah langkah mundur”.
Presiden Amerika Serikat dalam pidatonya selama kunjungannya ke Ghana mengatakan: “Ketika menyaksikan “genosida” yang sedang berlangsung di Darfur atau “terorisme” di Somalia, maka hal ini tidak hanya berkaitan dengan masalah Afrika, namun itu adalah sebuah tantangan untuk masyarakat internasional, dan membutuhkan respon internasional”.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Sudan, Ali Sadiq yang mengomentari pernyataan Obama mengatakan: “Pernyataan Obama ini merupakan sebuah langkah mundur. Pernyataan itu tidak membantu menyelesaikan masalah, dan juga tidak membangun”.
Sadiq menambahkan dalam sebuah pernyataan yang disampaikan kepada perwakilan media Prancis: “Kami ingin Presiden Barack Obama untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan utusan khusus Amerika untuk Sudan dalam hal ini, agar ia tidak salah ngomong”.
Sementara utusan khusus Amerika Serikat untuk Sudan, Scott Gryshcn, yang diangkat sendiri oleh Obama, maka pada konferensi pers pertama yang ia lakukan di Washington, pada tanggal 17 Juni lalu telah menolak penggunaan kata “genosida” untuk menjelaskan konflik di Darfur.
Sedang menurut yang dijadwalkan bahwa Gryshcn akan tiba di Khartum pada hari Selasa depan (14/7) dalam kunjungan sepuluh hari, di mana selama kunjungannya itu ia akan membahas mengenai masa depan perundingan antara pemerintah Sudan dengan gerakan pemberontak di Darfur. (aljazeera.net, 12/7/2009)
MEMANG INDONESIA TIDAK PERNAH LEPAS DARI NEGERI ZIONIS APABILA KHILAFA BELUM DI TEGAKKAN TINGGALKAN DEMOKRASI YANG MEMBUAT KITA SEMAKIN DI TINGGALKAN ALLAH
BERSATULAH UMAT ISLAM APA YANG MENIMPA UMAT ISLAM DINEGARA MANAPUN SAMA SAJA DENGAN MENIMPA KITA TEGAKKAN KHILAFAH UNTUK MELINDUNGI UMAT ISLAM DARI PENINDASAN DARI KETIDAK ADILAN DAN DARI HUKUM-HUKUM BUATAN MANUSIA