Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menenggarai persaingan global berada di belakang beberapa insiden di Papua khususnya di area PT Freeport Indonesia akhir pekan lalu.
“Saya menenggarai ada indikai persaingan global terhadap PT Freeport oleh perusahaan pesaingnya, yang melatarbelakangi insiden kemarin,” katanya usai berbicara pada semiloka “Revitalisasi Iptek Hankam Untuk Kemandirian Industri Pertahanan 2010” di Jakarta, Kamis.
Indikasi muncul karena PT Freeport adalah perusahaan tambang terbesar dengan penghasilan cukup besar bahkan penyumbang terbesar bagi Indonesia yakni sepertiga dari Produk Domestik Bruto (PDB), kata Menhan.
Ia mengatakan, beberapa insiden yang terjadi di area PT Freeport adalah upaya untuk mendorong perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu ditutup di Indonesia.
Namun Juwono tidak menepis insiden itu dilatarbelakangi oleh kesenjangan sosial antara warga sekitar PT Freeport dengan para pegawai perusahan itu yang hidupnya sangat berada.
Sabtu pekan lalu, Drew Nicholas Grant (38), warga negara Australia yang bekerja untuk Freeport, ditembak mati oleh orang-orang tidak dikenal.
Bersama rekannya Lia Madandan, Maju Panjaitan, dan Lukan Jon Biggs, Drewa dicegat sekelompok orang bersenjata yang menembak mobil mereka saat melintas di Mile 53, areal PT Freeport Indonesia.
Sekitar pukul 11.00 WITA terjadi baku tembak antara aparat TNI/Polri dengan beberapa anggota OPM di distrik Anatowai, Kabupaten Yapen, Papua.
Tidak ada korban jiwa, dan aparat TNI/Polri berhasil menangkap tiga orang anggota OPM beserta sejumlah barang bukti berupa beberapa pucuk senjata dan dokumen OPM.
Insiden berlanjut pada Minggu (12/7) dengan tewasnya petugas keamanan PT Freeport dan seorang anggota Polri. (ANTARA News)
dimana ada lahan basah disitu ada penjajahan, dimana ada penjajahan disitu ada konflik.
semuanya berputar sekitar sistem yang ada, ykni kapitalis kalo ada untungnya apapun dilakukan, nggak penting itu halal haram, embat aja………..dasar manusia serakah dan terlaknat, semoga allah mempercepat langkah kita untuk mendirikan khilafah.
ya wajar kalo penduduk sekitarnya jengah dengan kondisi yang ada. Lha wong mereka yang punya lahan kok yang panen orang lain. harusnya pemerintah itu sadar dan bumbata (buka mata buka telinga) supaya bisa melihat dengan jelas penderitaan rakyatnya dan bisa ngasih solusi yang benar. seharusnya sebagai muslim yang baik ya kembali kepada islam solusinya, ini malah kembali ke “barat” ya nggak akan pernah selesei masalahnya.
Adanya persaingan global di Freeport? Indonesia dan kaum muslimin dan orang papua dapat apa?
satu lagi bukti kita masih dijajah