HT Bangladesh: Pemerintah Bertindak Demi Penjajah Untuk Menghalangi Berdirinya Daulah Khilafah

No : 03/10072009

Tangga : 16 Rajab 1430 H/10 Juli 2009 M

Siaran Pers


Berkaitan dengan kegiatan mengenang keruntuhan Daulah Khilafah, Hizbut Tahrir mengadakan aksi longmarch di luar Masjid Nasional di Dhaka, setelah shalat Jumat untuk menuntut tegaknya Daulah Khilafah. Ketika para anggota Hizbut Tahrir dan para simpatisan berkumpul untuk memulai aksi longmarch, polisi menghalangi mereka melakukan aksi. Polisi membubarkan para peserta dengan menciptakan kebohongan dan pertentangan palsu untuk menakut-nakuti peserta.

Di dalam siaran pers bantahan atas tindakan polisi, Mohiuddin Ahmed juru bicara resmi Hizbut Tahrir di Bangladesh mengatakan bahwa tindakan polisi melarang aktivitas Hizbut Tahrir memberikan bukti bahwa pemerintah bertindak demi kepentingan penjajah untuk menghalangi tegaknya Daulah Khilafah. Dan bahwa pemerintah yang disebut sebagai “representasi demokrasi“ menetapkan bukti sikapnya yang memusuhi Islam dengan melarang kaum Muslim mendakwahkan Islam. Akan tetapi pemerintah akan gagal dalam upayanya menghalangi dakwah bagi tegaknya Khilafah di negeri berpenduduk 150 juta muslim ini. Masyarakat akan mencampakkannya seperti mereka mencampakkan Karzai, Musharraf, dan Maliki.

Mohiuddin Ahmed mengatakan, sesungguhnya Khilafah akan melindungi kehidupan masyarakat sebagaimana Khilafah akan melindungi harta dan kehormatan mereka. Khilafah akan membebaskan mereka dari kehidupan yang buruk dan sengsara seperti yang mereka jalani saat ini. Sistem kapitalisme sekarang ini hanya melindungi kepentingan penjajah dan kelas penguasa saja. Beberapa hari sebelumnya, kita saksikan bagaimana pemerintah memutuskan undang-undang perlindungan keluarga dan kerabat Sheikh Hasina. Dan beberapa hari sebelum itu kita saksikan bagaimana polisi berindak brutal membubarkan perserta aksi yang memprotes bendungan Tipaimukh di India yang akan membahayakan hidup jutaan orang penduduk Bangladesh. Kita juga telah menyaksikan beberapa bulan lalu bagaimana polisi bertindak brutal terhadap para peserta aksi memprotes pembantaian di Pilkhana dengan keterlibatan pemerintah yang telah menewaskan seratus personel penjaga perbatasan.

Daulah Khilafah telah runtuh pada tanggal 28 Rajab 1342 H atau 24 Maret 1924 M. Hal itu terjadi melalui konspirasi penjajah, utamanya Inggris yang memanfaatkan antek-anteknya dan yang paling utama adalah Mushtafa Kemal, semoga Allah melaknatnya. Sejak Khilafah runtuh, umat Islam menghadapi sejumlah penderitaan secara politik, ekonomi, militer, sosial dan kultural.

Rasulullah saw telah menggambarkan umat sebagai satu tubuh. Akan tetapi setelah keruntuhan Khilafah, umat terpecah belah menjadi 57 bagian, di mana setiap bagian dikendalikan oleh kaum kafir penjajah.

Sejak saat itu, kaum Muslim menderita kemiskinan meski kekayaan mereka sangat melimpah. Sementara penguasa justru melayani Inggris, Amerika dan India. Pemerintah membuang-buang kekayaan umat dan memberikannya kepada perusahaan-perusahaan kapitalis asing tanpa imbalan.

Sesungguhnya menegakkan Khilafah adalah wajib atas setiap muslim. Allah SWT berfirman:

…ِ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءهُمْ عَمَّا جَاءكَ مِنَ الْحَقِّ …

Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. (QS al-Maidah [5]: 48)

Sesungguhnya Khilafah adalah negara yang memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan oleh Allah. Khilafah adalah kepemimpinan umum untuk seluruh kaum Muslim di dunia. Dan Khalifah adalah penguasa yang memutuskan perkara menurut kitabullah dan sunnah Rasulullah.

Khilafah lah yang akan menyatukan kaum Muslim. Khilafah lah yang akan memelihara urusan kekayaan kaum Muslim dan mencabutnya dari tangan para penjajah. Khilafah lah yang akan menolak segala bentuk serangan penjajah baik politik, ekonomi, militer, sosial maupun kultural. Khilafah pulalah yang akan mengembalikan umat menjadi pemimpin di dunia dan mercusuar dalam masalah akidah, sains dan teknologi modern, ekonomi dan militer.

Sesungguhnya kembalinya Khilafah sudah dekat. Itu merupakan perkara yang pasti atas seizin Allah. Pergerakan umat membebaskan diri dari belenggu sekulerisme dan demokrasi makin membesar. Perjuangan ke arah penerapan Islam di dalam satu negara telah makin hebat. Pada saat yang sama negara-negara kapitalis telah terpuruk sementara antek-antek negara-negara itu di dunia Islam telah dikucilkan dari tubuh umat. Maha benar Allah yang berfirman:

… أَلا إِنَّ نَصْرَ اللّهِ قَرِيبٌ

Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat (QS al-Baqarah [2]: 214)

Dan terakhir Mohiudin Ahmed menyerukan untuk bersegera dalam berjuang menegakkan Daulah Khilafah. Ia juga menyeru mereka untuk menghadiri konferensi Hizbut Tahrir yang akan diselenggarakan mengenang keruntuhan Khilafah dengan tema “Menuju Khilafah Wahai Bangadesh“ pada tanggal 21 Juli 2009 di gedung Engineer Institution di Dhaka.

Mohiuddin Ahmed

Juru Bicara Resmi Hizbut Tahrir di Bangladesh

One comment

  1. hasbunallahu wani’mal wakiil
    ni’mal maula wa ni’ma nashiir

    Laizzata illa bil Islam
    ‘Isykariiman aumut syahidan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*