Kemarin, Jum’at (17/7) pagi Jakarta kembali diguncang bom. Pemerintah langsung bereaksi, begitu juga dengan Amerika, Eropa dan Australia. Banyak spekulasi muncul terkait pemboman tersebut. Namun seperti biasa, kelompok Islam langsung disudutkan. Amerika begitu sigap menawarkan bantuan. Ada apa ini? Terkait itu wartawan mediaumat.com Joko Prasetyo mewawancarai Ketua Lajnah Siyasiyah Hizbut Tahrir Indonesia Harits Abu Ulya, Sabtu (18/7) siang. Berikut petikannya.
Bagaimana sikap anda dengan bom Jakarta kemarin?
Jelas, kita mengutuk pelaku peledakan bom itu sebagai tindakan dzalim luar biasa. Islam dengan tegas melarang siapapun dengan motif apapun membunuh orang tanpa haq, merusak milik pribadi dan fasilitas milik umum. Apalagi bila tindakan itu menimbulkan korban dan ketakutan yang meluas.
Kasus ini, merupakan ‘darah segar’ untuk kembali mengopinikan isu terorisme?
Kenyataannya begitu. Namum, jangan lupa bahwa tindakan terorisme itu bisa dilakukan oleh individu, kelompok atau yang jauh lebih berbahaya adalah oleh negara. Masyarakat harus melek, tindak terorisme tidak hanya terjadi di Indonesia terlepas siapa pelakunya.
Bagaimana menurut anda dengan sikap Amerika terkait bom Jakarta kemarin?
AS melalui menlu-nya mengecam keras, begitu juga Obama dan bahkan pihaknya siap sedia untuk membantu pemerintah Indonesia.Ini sikap yang lupa diri, karena faktanya AS sendiri menjadi “ terrorist state ” dengan banyak melakukan tindakan biadab pengeboman di Pakistan, Afghanistan apalagi di Iraq. Kita pun mencatat ribuan korban tewas dan hancurnya infrastruktur di negeri-negeri tersebut.
Keinginan AS untuk membantu itu sebagai entry point untuk intervensi?
Memang. Karena itu, pemerintah Indonesia harus hati-hati dan menolak berbagai upaya untuk melakukan intervensi, dengan justifikasi membantu penyelidikan, sebagaimana yang ditawarkan oleh AS, atau bantuan kemanusiaan, sebagaimana yang ditawarkan oleh Australia. Ingat, Pakistan malah kacau balau, dan terus-menerus menghadapi teror bom, justru setelah FBI membuka sejumlah kantornya di Pakistan, dengan justifikasi membantu penyelidikan. Pakistan justru tidak aman. Malah, bom-bom baru terus meledak. Melalui modus pengeboman, masyarakatnya pun diadudomba. Ketika bom meledak di masjid Syi’ah, maka kaum Sunni dituduh sebagai pelakunya, dan begitu sebaliknya. Setelah itu, antara tentara dan ulama’ diadudomba, sehingga mereka dihasut untuk membunuh para ulama’, sebagaimana yang terjadi di masjid Merah, Lembah Suwat, dan kawasan Qabail.
Modus yang sama juga terjadi di Afganistan. Karena itu, ini yang harus diwaspadai oleh pemerintah Indonesia. AS memang telah gagal dalam proyek Perang Melawan Terorisme. Di Irak dan Afganistan, selain harus kehilangan ribuan tentara, miliaran dolar melayang, wajah AS juga buruk di mata dunia. Inilah nasib AS dan sekutunya (termasuk Eropa dan Australia) dalam Perang Melawan Terorisme. Karena itu, AS sekarang mengubah taktik, dengan menggunakan tangan antek-anteknya, sehingga Perang Melawan Terorisme tidak dilakukannya secara langsung, melainkan cukup diwakili oleh antek-anteknya. Tetapi, target melenyapkan musuh politik dan ideologinya sama. Nah, kalau ini yang terjadi, alih-alih keamanan, justru kegoncangan demi kegoncangan yang terjadi, seperti di Pakistan dan Afganistan itu.
Selain itu, setelah kosentrasi AS selama dua periode pemerintahan George W Bush ke dunia Islam, yang justru membuat AS babak belur, sementara itu cengkraman AS di Amerika Latin justru semakin melemah, maka di era Obama, AS kembali ingin mengokohkan cengkramannya di Amerika Latin. Sebagaimana yang tampak dalam kasus kudeta di Honduras, yang diotaki oleh AS. Maka, di dunia Islam, proyek Perang Melawan Terorisme tetap dijalankan, tetapi tidak langsung, melainkan dengan meminjam tangan antek-anteknya. Inilah yang kini dimainkan oleh AS.
Apa juga kaitanya dengan travel warning dari Australia?
Lagu lama dari partner AS, mereka mengidap sindrom yang berlebihan. Bahkan sejak awal kemudian tuduhan-tuduhan mengarah kepada keompok-kelompok Islam. Sementara polisi masih dalam proses penyelidikan dan mengkomparasikan dengan data-data intelijen, belum sampai pada kesimpulan.
Kasus bom kali ini juga bisa dijadikan alasan oleh Australia untuk memainkan kepentingan-kepentingan politiknya di kawasan Asia-Pasifik wabilkhusus relasinya dengan Indonesia dan apalagi kalau ada klaim ada warga negara Australia yang menjadi korban.
Sikap Uni Eropa?
Mereka sama seirama dengan AS dalam menyikapi sekecil apapun isu terorisme. Apalagi isu strategis ini bisa menjadikan dunia harus memilih dan memihak kepada proyek Barat, “melawan terorisme atau bersama kaum terorisme!”. Dalam prespektif ini, kooptasi dengan soft approach oleh Barat untuk negara-negara yang memiliki nilai strategis bagi mereka akan makin mudah dilakukan.
Apakah ini merupakan wujud dari persaingan politik AS -Uni Eropa di Indonesia?
Sejauh ini mereka rival dalam banyak kepentingan politik dan ekonomi. Dan polugri AS serta Uni Eropa masih menempatkan Indonesia sebagai negara yang cukup penting untuk dipegang dengan berbagai sarana dan bahasa. Mulai berbicara tentang isu lingkungan, demokratisasi dunia Islam hingga isu terorisme.
Bom kali ini menunjukkan mereka gagal dalam proyek war on terorism?
Dari segi, bahwa mereka gagal dalam proyek war on terorism ini memang iya. Tetapi, seperti yang dikatakan di atas, kini mereka mengubah taktik, dari perang langsung menjadi perang dengan meminjam tangan. Pertama, isu terorisme ini gagal digunakan sebagai justifikasi polugri untuk menghabisi lawan-lawan politik AS, khususnya Islam. Justru sebaliknya. Kedua, wajah AS dan negara-negara Barat justru semakin buruk di mata umat Islam, demikian juga para penguasa antek mereka. Ketiga, gagasan mengawinkan budaya Islam-Barat juga gagal, termasuk peleburan identitas Muslim di Barat. Sebaliknya, dengan adanya serangan terhadap Islam, mereka justru lebih kuat berpegang kepada identitas keislaman mereka. Jadi, sebenarnya proyek ini gagal total.
Tetapi, ingat mereka memang tidak akan pernah menyerah. Maka, yang harus diwaspadai adalah penyesatan politik dan intelektual. Karena, politik inilah yang justru lebih berbahaya. Sebab, tidak tampak secara kasat mata, dan sangat halus.
Apakah bom tersebut terkait kasus Freeport baru-baru ini?
Memang secara langsung tidak terkait. Tetapi, jika Jakarta, yang nota bene merupakan pusat pemerintahan kacau, khususnya setelah digoncang isu teror, maka kosentrasi aparat keamanan terhadap bahaya sparatisme bisa jadi menurun. Pada saat itu, operasi intelijen asing untuk memanaskan suasana di Papua atau wilayah konflik lainnya dengan mudah bisa dijalankan.
Lantas apa motif bom ini?
Aroma bom saat ini lebih dominan dan sarat aroma politik dibandingkan motif-motif lain. Perhatikan dengan baik statemen seorang presiden RI menyikapi masalah ini, ketika menyampaikan ke publik data-data intelijen yang sebelumnya tidak pernah ada kebiasaan seorang pejabat negera apalagi RI-1 mengungkapkan di hadapan publik, apalagi itu data intelejen yang baru.
AS sejak awal terlihat di belakang SBY, seperti hanya apresisasi Obama atas kemenangan SBY melalui info Quickcount yang terpublis. Bahkan dalam pilpres banyak LSM asing dari AS seperti IFFES telah bekerja untuk KPU dengan banyak memegang data strategis negara.
Apa yang terbaik dilakukan saat ini?
Menyerukan kepada semua pihak, khususnya kepolisian dan media massa, untuk bersikap hati-hati menanggapi spekulasi yang mengaitkan bom JW Marriot dan Ritz Carlton ini dengan kelompok, gerakan atau organisasi Islam. Karena jelas, tindakan ini tidak mewakili Islam atau kepentingan umat Islam. Justru sebaliknya. Selain itu, tindakan ini bertentangan dengan hukum Islam.
Dari sekian kemungkinan, bisa saja peledakan bom itu sengaja dilakukan oleh orang atau kelompok tertentu untuk mengacaukan situasi keamanan di masyarakat dan negara ini demi kepentingan politik mereka sambil mendiskreditkan organisasi Islam dan melakukan rekayasa sistematis serta provokasi keji untuk terus menyudutkan Indonesia sebagai sarang terorisme.
Ingat masyarakat harus sadar, terorisme global yang sangat berbahaya adalah state terrorism seperti yang sekarang diperankan oleh AS, Israel dan sekutunya. []
Ada yang menghendaki Indonesia yang sudah bobrok ini menjadi lebih berantakan lagi, kembali ke jalan Allah…
Setuju,ustadz!
Setuju dengan yang disampaikan Harits Abu Ulya.
Bahkan kalau MENURUT SAYA, Bom Mariot dan Ritz Carlton tanggal 17 bulan 7 yang meledak pada pukul 07 lewat 47 menit, tidak lebih dari sebuah drama yang dibuat untuk memunculkan kembali isu terorisme, dan tentu yang paling dirugikan adalah Islam dan kaum muslimin.
Bagaimana tidak dikatakan sebagai sebuah drama. Lihatlah bagaimana hasil tangkapan CCTV di hotel Ritz Carlton, setahu saya yang namanya CCTV posisi kamera biasanya diam, tapi lihatlah hasil CCTV di hotel Ritz Carlton, tidakkah terlihat kamera mengikuti “pelaku”?. Tidakkah ini sebuah kejanggalan???
Ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, hancurkanlah makar-makar orang-orang kafir dan sekutu-sekutunya.
Ayo mana suara partai Islam yang berkoalisi dengan partai sekuler? mana pembelaanmu terhadap Islam yang langsung dituduh sbg pelaku bom? Apa takut ga kebagian kursi kabinet kalau berkomentar membela Islam? Huh dasar pengecut pengkhianat Allah & Rasul…
Harusnya kita waspada,karna kasus serupa selalu di kaitkan dengan islam,padahal selama ini dugaan yang di tujukan kepada kelompok tertentu,belum pernah terbukti “murni” mewakili ISLAM.Waspadalah kebencian kaum kafir selalu mengelilingi islam!
Ayo habisi ‘teroris state’ dengan khilafah dan jihad..
lagi-lagi kita disuguhi dengan drama yang tidak bermutu dari musuh-musuh Islam. siapa yang peka dengan kondisi perpolitikan di negeri ini pasti mengetahui bahwa ini semua adalah jebakan untuk semakin membuat Islam tekoyak-koyak.banyak kemungkinan dalam kasus ini tapi mengapa Sydney John begitu ngotot mengatakan bahwa ini adalah perbuatan teroris??sungguh pemikiran yang dangkal untuk berpendapat seperti itu.banyak masalah penting lainnya sebelum peristiwa ini yang jauh lebih mengancam, masuknya AS ke perairan Natuna, Pemilu yang sarat kecurangan, Papua. sehingga kita ummat Islam jangan terpengaruh…
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar).” Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. [QS. Al Baqarah 120]
– Hotel berbintang lima dengan taraf internasional TAPI steel gate dan alat pendeteksi logam (garret) didapat dari tempat sampah/pasar barang2 bekas dan satpamnya setan sehingga orang bawa bom tidak tahu
– menurut intelijen pengebom sudah menginap sejak tanggal 15 juli di hotel itu dan merakit bom.pas masuk pengebom itu disuruh bosnya,siapa bosnya?apakah bosnya juga pemilik hotel sehingga orang yang dicurigai bisa masuk dengan bebas?
wong kalau itu perbuatan yang dilakukan selain umat muslim tidak kecam. namun sebaliknya jika berbau muslim, dikaitkan dengan umat muslim….
kejadian kayak gini ini, pasti umat islam yang disudutkan, tapi insya Allah semua udah pada tau, pasti ada konspirasi di balik itu semua, masa lalu …
Selama demokrasi yang di terapkan tidak akan pernah aman dan damai karna demokrasi memang biang kerok semua permaslahan.. hanya syariah dan khilafah yang akan menjamin keamanan garansi dunia akhirat ayo.. rame-rame berjuang bersama agar syariah dan khilafah tegak
Emangnya siapa yang mengaitkan dengan Islam? kok pada GR? tunggu saja hasil penyelidikan polisi.
Ya,ummat Islam jangan mau dibodohi terus menerus,ini fitnah yang keji dan nyata.Agar kita melek teknologi sedikit,masak kamera CCTV bisa mengikuti objek sasaran,seperti sudah direkayasa.Juga pengalaman kita kalau masuk ke Gedung dan Hotel mewah seperti itu penjagaan sangat ketat,tidk masuk akal sekalipun alasan dirakit dikamar hotel,bahannya kan pasti metal,dan di gerbang ada metal detektor,sekalipun serbuk metal pasti terdeteksi oleh alat ini,so memang sangat mustahil,mari kita ummat Islam sedikit cerdas berpikir dan jangan mau dibodohi oleh media yang sudah dikuasi Yahudi.
Ini kasus klasik dan saya sangat tidak terkejut dengan kejadian ini..motif2 seperti ini sudah terbaca..bom meledak..polisi melakukan penyelidikan..lalu kurang dari 24 jam polisi sudah mengklaim siapa pengebomnya..biasa Jamaah Islamiyah atau M.Top..lalu tak lebih dari 2 hari Amerika, Eropa dan Australia bersedia dengan sangat membantu..kemudian keluar list nama pengebom (pasti namanya bau2 Arab)..kemudian detasemen 88 turun menangkap pelaku..saya kira gaya2 seperti ini udah sangat KAMPUNGAN..Allahuakbar…
kejadian ini hanyalah upaya negara-negara barat untuk mengokohkan pengaruhnya di Indonesia, dengan hal ini Indonesia akan meminta bantuan dalam memerangi terorisme dan negara barat mendapatkan tujuannya:memerangi umat Islam yang ingin menerapkan syariat Islam
yach yang sabar aja sodara2, meski kita smua udah tahu isu apa yg akan diulirkan ke masyarakat. tapi Allah adalah sebaik2 pembuat makar. jangan jd takut untuk terus mendakwahkan islam
Setuju dengan apa yang disampaikan ust Harits Abu Ulya.
Menurut saya bahwa Bom Mariot dan Ritz Carlton yang terjadi tanggal 17/7/2009 yang meledak pada pukul 07 lewat 47 bahwa peluang terjadinya aksi serupa-berupa aksi peledakan-peledakan yang lebih dasyat lagi-akan terbuka lebar. Pasalnya, agen-agen AS dapat dengan leluasa keluar masuk ke wilayah Indonesia. Masuknya Inteljen AS,Australia,Singapura dan Inggris ke Jakarta dengan turut menyelidiki kasus peledakan Jakarta menimbulkan setidaknya dua preseden buruk: Pertama, Sekadar upaya untuk menutup-nutupi kenyataan bahwa pelakunya dipastikan pihak asing, siapalagi kalau bukan AS dan sekutunya; kedua Sebagaimana dipaparkan Mantan anggota Inteljen AS media jaringan informasi dan komunikasi Arizal Afzawani (1993-2008)– isu: dibunuh oleh anggotanya sendiri dikarena niatnya ingin membuka kedok rahasia AS setelah dia menunaikan haji–, intelijen asing seperti CIA,FBI dlll sangat piawai dalam merekayasa barang bukti. (VOA, 16/10/2002). Karena itu, sangat mudah diduga jika hasil penyelidikan pun nantinya akan mengarah pada apa yang telah diskenariokan AS, yakni semakin memojokkan kalangan “Islam pro syariat Islam dan khilafah” Dengan cara itu, AS dan sebetulnya sedang “lempar batu sembunyi tangan”; dia yang sangat mungkin menjadi pelaku utamanya, tetapi pihak lain yang kemudian kena getahnya
Kita memang harus melek teknologi dan jagan terbawa emosi, terkait dengan masalah kamera CCTV bisa mengikuti objek sasaran,sebenarnya klo kita lihat lebih deteil tidak demikian adanya tetapi tampilan di layar monitor di ambil camera dengan mengikuti pergerakan pelaku yang diduga bom bunuh diri.
Bagaimana pandangan agama Islam menanggapi peristiwa tersebut ?
Mari kita kaji bersama peristiwa ledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta yang memakan korban jiwa manusia menurut pandangan agama Islam.
1. Dalam Kitab Al Mufradat Al Fadhil Qur’an halaman 387 : “yang dinamakan fahsya adalah sesuatu yang besar kejinya baikpun perbuatan maupun berupa ucapan”.
2. Fahsya itu diharamkan oleh Allah Ta’ala.
Di dalam Al Qur’an surat Al A’raf ayat 33 : Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”.
3. Perbuatan fahsya itu termasuk membunuh manusia yang tidak bersalah.
Dalam Al Qur’an surat Al Maidah ayat 32 : …”barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya”.
4. Yang memerintahkan perbuatan fahsya adalah setan atau iblis laknatullah.
Dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 169 : “Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji,”.
Surat An Nur ayat 21 : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar”.
5. Islam melarang memerangi,dan membunuh non-muslim yang tidak memerangi Islam.
Al Qur’an surat An Nisaa ayat 90 : …”Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka”.
6. Islam menghormati hak milik orang lain dan melarang mengganggunya.
Al Qur’an surat An Nur ayat 27 : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat”.
7. Islam mengajarkan untuk berlaku adil terhadap non-muslim.
Al Qur’an surat Al Maidah ayat 8 : “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
8. Pemaksaan, kekerasan dan pertumpahan darah sangat kontradiktif dengan ajaran Islam yang mengedepankan toleransi, kebebasan, rahmat dan hikmah.
Dalam Al Qur’an surat An Nahl ayat 125 : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Surat Al Baqarah ayat 256 : “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Surat Al Ghasyiyah ayat 21-22 : “Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka”.
SEMANGAT TERUS…
JANGAN SAMPAI KENDOR. APA LAGI MA ORANG KAFIR HARUS KERAS
TEGAKKAN KHILAFAH DAN TERAPKAN SYARIAH
ALLAH HUAKBAR..
:)
“Saya yakin ada orang dalam,” kata Suryadarma dalam diskusi TV One di Hotel Nikko, Jl Thamrin, Jakarta, Selasa (21/7/2009). menaggapi bom di JW Marriott dan Ritz-Carlton. Trus lagi, ttg “movies” pelaku bom, MEMANG bukan dari CCTV, atau bukan hasil editan copy paste KAMERA dari monitor yang menampilkan kumpulan hasil CCTV, liat aja mata mata biasa udah keliatan, apalagi dibantu alat pasti 100% itu murni dari SATU KAMERA.
Yang penting umat Islam atau jamaah-jamah Islam jangan GR, tapi cukup berhati-hati aja, terhadap upaya mengaitkan dari pengamat sperti Sydney John terhadap upaya PENEGAKAN SYARI’AH ISLAM TANPA KEKERASAN dg aksi-aksi drama PENUH REKAYASA seperti ini.
Tetaplah dalam DAKWAH TANPA KEKERASAN, dan LANJUTKAN PERANG PEMIKIRAN FUNDAMENTAL.
Hooh masa CCTV bergerak…. ngikutin dia yang bawa koper,…..
lagian di dalemnya ada 130 CIA,,,, Ada apa seh ini???????????
belum liat lagi…tentang CCTVnya di TV. Tapi, kalo ngeliat kasus yang BOM Bali2, ketara banget kan kalo si kameramen ngikutin si pelaku pengeboman.Ttus…mleduk deh…kayak kompor meledak.Mati lampu…Lha, anehnya kok aparat nggak menciduk orang Australia yang nyerahin kaset video tersebut.Aneh atau bodo?Ah, bangkitlah teman-teman TNI-POLRI yang masih punya martabat dan harga diri.Jangan mau jadi begundalnya AS, Ingris< Australia, yang nggak lebih pintar dan lebih hebat dari orang Indonesia.Mana semangat arek suroboyonya…