Nomor : 166/PU/E/07/09
RILIS PERS
HIZBUT TAHRIR INDONESIA
TENTANG
MUKTAMAR ULAMA NASIONAL 1430 H
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-
hamba-Nya hanyalah ulama.”
(TQS Al Fatir [35]: 28)
dan Rasulullah bersabda:
«اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ»
“Para ulama adalah pewaris para nabi.”
(HR Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abu Darda’)
Para ulama adalah pewaris para nabi. Bila risalah Islam ini disampaikan kepada umat manusia oleh Rasulullah Muhammad saw hingga menjadi rahmat bagi sekalian alam, maka demikianlah inti dari tugas para ulama. Yakni bagaimana mewujudkan kembali kerahmatan Islam bagi alam semesta itu setelah sekian lama Islam terpuruk akibat kemunduran luar biasa di segala bidang. Dengan demikian peran, tugas, fungsi dan tanggungjawab para ulama dalam upaya membangkitkan umat menuju tegaknya kembali izzul Islam wal muslimin sangatlah besar.
Menyadari vitalnya peran para ulama, Hizbut Tahrir Indonesia bersamaan dengan momentum Isra’ Mi’raj 1430 H, sekaligus peringatan 88 runtuhnya Khilafah, pada 21 Juli 2009 bertepatan dengan 28 Rajab 1430 H lalu bertempat di Istora Senayan, Jakarta, menyelenggarakan Muktamar Ulama Nasional (MUN) yang diikuti oleh sekitar 6 ribu ulama, kyai dan ustadz dari berbagai daerah dan wilayah. Tujuan utama dari MUN adalah untuk meneguhkan komitmen para ulama dalam perjuangan penegakan syariah dan khilafah.
Dalam Bayan Khitami yang dikeluarkan di penghujung acara, para ulama peserta muktamar menyatakan bahwa Khilafah adalah sebuah kewajiban yang agung, dan berjuang untuk menegakkannya kembali adalah kewajiban yang agung pula bagi setiap Muslim. Begitu pentingnya kewajiban itu, sedemikian sehingga para sahabat Nabi SAW bersepakat untuk mendahulukan upaya memilih pemimpin pengganti Rasulullah (khalifah) daripada memakamkan jenazah Rasulullah SAW, sekalipun mereka memahami bahwa memakamkan jenazah secara segera menjadi kewajiban mereka pula. Tindakan para sahabat Nabi SAW ini menunjukkan arti pentingnya perjuangan untuk menegakkan Khilafah sebagai sebuah kewajiban yang harus sesegera mungkin dilaksanakan.
Selain itu, Rasulullah SAW juga menggambarkan, bahwa kematian seseorang yang tidak memiliki bai’at kepada seorang Khalifah di saat Khalifah ada, atau tidak berjuang menegakkan Khilafah jika Khilafah tidak ada, laksana mati jahiliyah. Bai’at dalam pengertian syar’i adalah bai’at kepada seorang Khalifah.
«مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لا حُجَّةَ لَهُ، وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً» [رواه مسلم عن عبد الله بن عمر]
“Barangsiapa melepaskan tangan dari ketaatan, ia akan menjumpai Allah di Hari Kiamat kelak tanpa memiliki hujjah. Dan siapa saja yang mati sedangkan di pundaknya tidak ada bai’at, maka ia mati seperti kematian jahiliyah.” (HR Imam Muslim dari Abdullah bin Umar ra.)
Di samping itu, tugas-tugas penting lain dalam Islam seperti menegakkan hukum-hukum Allah SWT (hudud), menerapkan syariah guna melindungi harta, jiwa, kehormatan, agama, akal, keturunan dan keamanan manusia, menyebarluaskan dakwah Islam, membebaskan negeri-negeri Islam dari penjajahan dan sebagainya membutuhkan keberadaan seorang imam. Rasulullah saw bersabda:
«وَإِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ» [متفق عليه]
“Dan sesungguhnya seorang Imam adalah laksana perisai, orang-orang berperang di belakangnya, dan berlindung kepadanya.” (Muttafaqun alaihi)
Kemudian dinyatakan pula oleh para ulama, dengan bekal ilmu dan pemahaman terhadap hukum-hukum Islam yang dikaruniakan Allah SWT, sudah semestinya para ulama berada pada garda terdepan dalam perjuangan ini. Dengan kesadaran itu pula, para ulama dalam Bayan Khitami itu menyatakan penghargaan terhadap kerja keras dan perjuangan tak kenal lelah yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir Indonesia selama ini untuk melanjutkan kehidupan Islam dengan menegakkan syariah dan Khilafah. Para ulama bertekad sekuat tenaga untuk mendukung perjuangan ini dengan terus menerus menyadarkan umat dan berusaha mendekati para pemilik kekuatan (ahl al-quwwah) di negeri-negeri Muslim untuk memberikan dukungan (nushrah) kepada para pejuang Khilafah.
Selain itu, melalui Bayan Khitami para ulama menyampaikan peringatan dan kabar gembira. Peringatan ditujukan kepada orang-orang kafir yang telah merampas dan menjajah negeri-negeri muslim, serta kepada para agen dari kalangan para penguasa diktator, bahwa umat Islam akan terus mengingat berbagai kejahatan yang telah mereka lakukan terhadap Islam dan kaum Muslim. Diingatkan bahwa jika Khilafah tegak, maka mereka akan mendapatkan sanksi tegas sebagaimana yang ditentukan syariah Islam.
Sementara kabar gembira ditujukan kepada kaum Muslimin, bahwa fajar kebangkitan Khilafah akan segera menyingsing. Janji Allah akan segera terwujud:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih di antara kalian, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa.” (TQS. An-Nuur [24]: 55)
Saat itu menjadi nyata kabar gembira Rasulullah SAW dalam sebuah hadits sahih yang diriwayatkan dalam Musnad Ahmad:
«ثُمَّ تَكُونُ خِلافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ»
“Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti metode kenabian.” (HR Ahmad)
وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ بِنَصْرِ اللَّهِ يَنصُرُ مَن يَشَاء وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ
“Dan pada hari (kemenangan) itu, bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa saja yang dikehendaki. Dan Dia-lah Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.” (TQS. Ar-Rum [30]: 4-5)
Muktamar Ulama Nasional diakhiri dengan penandatanganan secara simbolis Mitsaq al-Ulama oleh perwakilan para ulama dari berbagai daerah dan wilayah. Peserta lain, sebelumnya, telah menandatanganinya. Mitsaq itu intinya berisi 5 poin, yakni:
1. Menyadari bahwa sesungguhnya saat ini umat Islam di seluruh dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya tengah menghadapi berbagi persoalan baik di lapangan ekonomi, politik, sosial budaya maupun tsaqafah yang membuat umat Islam tidak lagi mampu menunjukkan dirinya sebagai khayru ummah.
2. Seluruh problem tersebut berpangkal pada tidak adanya kehidupan Islam di mana di dalamnya diterapkan syariah dibawah kepemimpinan seorang khalifah yang dapat melindungi umat dari berbagai serangan dan gangguan.
3. Bahwa oleh karena itu, perjuangan bagi penegakan syariah dan khilafah adalah mutlak adanya karena ini adalah jalan satu-satunya menuju terwujudnya kembali izzul Islam wal muslimin dimana seluruh problematika umat dapat diatasi dengan cara yang benar sedemikian sehingga kerahmatan Islam bagi seluruh alam dapat diujudkan secara nyata.
4. Bahwa dalam perjuangan ini para ulama sebagai pewaris para nabi (waratsatul anbiya) yang memiliki tanggungjawab yang sangat besar dalam meneruskan risalah nabiyullah Muhammad saw, semestinya mengambil peran aktif dalam membimbing dan mengarahkan umat hingga cita-cita perjuangan tersebut benar-benar dapat diujudkan.
5. Siap menjadi garda terdepan dalam perjuangan menegakkan syariah dan khilafah serta membela para pejuangnya.
Jakarta, 21 Juli 2009/28 Rajab 1430 H
Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia
Muhammad Ismail Yusanto
Hp: 0811119796 Email: Ismaily@telkom.net
subhanallah,semoga dengan dukungan penuh dari para ulama,menjadikan indonesia sebagai tonggak awal berdirinya DAULAH KHILAFAH ISLAMIYAH. yang telah di janjikan oleh ALLAH SWT kepada ummatmya yang senantiasa percaya akan kehendak-NYA.mari kita sama2 berjuang sampai titik darah penghabisan dan senantiasa memanjatkan doa,agar agama ini di menangkan oleh ALLAH SWT.takbiiiiir….!!!10000.00000.0000.x
menjadi ulama yang ideologis,yakni memperjuangkan ideologi Islam, yakni yang memperjuangkan syariah islam dan khilafah.
BANGKITLAH ‘ULAMA
Allahu Akbar !!!
Smoga ini menjadi cahaya awal menuju tegaknya syariah dan khilafah
Alhamdulillah…
Dengan kesadaran ulama’ akan kewajiban penegakan syari’h dan khilafah merupakan motor penggerak kebangkitan ummat menuju Izzul islam wal muslimin…
Allahu Akbar…!!!
Ulama sbg garda terdepan perjuangan penegakkan Khilafah.. Who’s Next..??
MU-nya HTI lebih dasyat dari Man. United
Inna wa’dallohi Haqqun…Allohu Akbar !!! Khilafah..Ulama !! Khilafah..Ulama !!
Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar.
Fajar kemenangan sudah semakin dekat, Yaa Allah berilah kekuatan kepada kami agar Islam menjadi mercusuar peradaban Dunia dimana hukum-hukum Islam diterapkan. Dan kami menjadi bagian dari orang-orang yang selalu Istiqomah dijalan-Mu.
saatnya ulama berangkat dari sekadar simbol relijiusitas menjadi simbol kekuatan yang menyimpul2 umat ini dgn ikatan islam yang padu.
Subhanallah…Allahuakbar semoga Allah SWT ridho amin
Ayo gabung Semua ulama dalam gerbong penegakan syariat Islam!!! Jangan Sampai ketinggalan.
Insya Allah dengan Bergabungnya para ulama, kiai & ustadz Khilafah yang sudah di depan mata ini lebih cepat berdiri
dengan selesainya MU HTi .kita berharap ulama seluruh dunia menjadi pejuang khilafah sehingga khilafah tegak lebih cepat. ALLAHU AKBAR
Semoga Alloh menyegerakan pertolongan Nya melalui para ulama, pejuang Nya dan hamba Nya yang selalu menolong agama Nya, Allohuakbar.
Subhanallah……. acara yang menggemparkan dunia!!! Allahu Akbar
Alhamdulillah, akhirnya apa yang yang saya impikan insyaAllah akan terwujud; bahwa memang hanya ulama yang benar2 ulama sajalah yang akan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik, yang diridhoi Allah SWT. Karena sejak jaman penjajahan fisik oleh Belanda dan Jepang, perjuangan kemerdekaan tidak lepas dari peran ulama, hanya saja setelah merdeka, peran ulama hanya sebatas di dunia pesantren dan urusan akhirat semata, lupa dengan tugas keduniaanya, yaitu menebarkan rahmat dimuka bumi ini dalam segala aspek (sosial, politik, ekonomi, budaya dll.), sehingga peran itu diambil oleh kaum kafir, munafik & fasik ( pendukung faham sekularisme).
Oleh sebab itu momen MUN ini harus dijadikan tonggak sejarah bangkitnya umat dari keterpurukan, kemiskinan, kejahilan, keterlenaan dan penindasan oleh musuh2 Allah yang tidak senang dengan berlakunya syariat Islam di muka bumi ini. ALLAH AKBAR!!!
Ya Allah berkahilah para ulama yang datang ke acara MUN HTI, berilah mereka kekuatan ekstra dalam memimpin dakwah menuju tegaknya khilafah ini, limpahkanlah kesabaran dan kemudahan hidup kepada mereka, muliakanlah mereka disisiMu ya Allah. Dan Semoga hamba serta kaum muslimin dan muslimah lainnya dapat menjadi bagian dari orang2 yang berjuang dan mendapatkan ridlaMu, amiin. AllahuAkbar!
Amin..