Surabaya: “Pemerintah ada apa denganmu?”
Pada tanggal 15 Maret 2008, pukul 12.30 sekitar 1000 massa HTI Surabaya bersama masyarakat melakukan aksi keprihatinan nasional menyikapi kondisi masyarakat yang semakin menderita akibat kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok akhir-akhir ini.
Dalam aksi yang dimulai di depan kantor Gubernur Jatim ini peserta membentangkan berbagai poster yang berisi seruan kepada pemerintah agar lebih tanggap dalam menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi dan sosial masyarakat yang dipicu oleh kenaikan dan kelangkaan berbagai bahan kebutuhan pokok seperti minyak tanah dan minyak goreng. Selain itu peserta juga menampilkan kliping dari berbagai media yang memberitakan dampak ekonomi dan sosial akibat kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut mulai dari antrian panjang untuk mendapatkan mitan, busung lapar, sampai kasus perceraian karena kesulitan ekonomi.
Dalam aksi didepan kantor pemerintah ini para peserta dengan seksama mendengarkan orasi yang disampaikan para orator yang terdiri atas pengusaha, tokoh masyarakat, akademisi dan ulama’. Salah satu yang menarik yang disampaikan salah seorang orator menyebutkan ironi yang terjadi bahwa di depan gedung pemerintahan yang megah itu tiap hari bisa dilihat kumpulan pengemis dan gelandangan yang tidur tergeletak tanpa tempat tinggal yang layak disekitar tugu pahlawan yang berhadapan langsung dengan kantor gubernur. Pada aksi ini para peserta juga mendengarkan testimoni dari seorang pedagang yang mengeluhkan kesulitan yang dialami karena naik dan langkanya minyak tanah yang merupakan kebutuhan bahan pokok dalam menjalankan usahanya dan dia menyatakan keyakinannya bahwa hanya dengan islam dan sitem khilafahlah semua persoalan ekonomi akan segera dapat diselesaikan.
Setelah melakukan aksi di depan kantor gubernur massa bergerak ke Grahadi, di dalam perjalanan sebagian peserta menampilkan teatrikal yang menggambarkan ketidak berdayaan pemerintah dibawah kontrol IMF dan World Bank yang dibalik semua itu adalah amerika yang menjadi aktor utama pemicu kenaikan berbagai harga kebutuhan pokok di negeri ini yang dipicu oleh naiknya harga minyak dunia. Kemudian aksi ini ditutup dengan do’a memohon kepada Allah agar menurunkan pertolongan-NYA dengan kembalinya sistem Islam (khilafah) yang akan menghapuskan semua derita ummat selama ini dibawah sistem kapitalis.
Wallahu a’lam
Banjarmasin: “Pemerintah Jangan Lagi Sengsarakan Rakyat”
Harga kebutuhan pokok terus merangkak. Warga terpaksa mengeluarkan uang lebih untuk belanja ke pasar. Hal inilah yang memantik ratusan warga untuk turun kejalan, mengikuti Aksi Keprihatinan Nasional yang diselenggarakan oleh DPD I HTI Kalsel, Rabu (19/3).
Aksi yang dimulai dari halaman Mesjid Agung Miftahul Ihsan Jl P. Antasari ini juga diikuti oleh anak-anak, balita dan ibu-ibu rumah tangga bahkan lansia. Mereka membawa poster yang berisi tuntutan agar pemerintah tidak lagi menyengsarakan rakyat.
Mereka juga mendatangi para wakil rakyat di gedung DPRD Provinsi Kalsel dan gubernuran untuk menyerukan tuntutan agar kedua institusi tersebut turun tangan menstabilkan harga. Di gedung DPRD Humas HTI Kalsel menyatakan, rakyat semakin sengsara, kemiskinan merajalela. Untuk itu para wakil rakyat harus segera bereaksi menyikapi persoalan ini. Kedatangan
Liputan6.com,
Massa HTI menuntut pemerintah mengambil langkah konkret dengan menstabilkan harga. Selain itu, mereka juga menyerukan agar warga meningkatkan kepedulian dan solidaritas sosial di lingkungan masing-masing. Sehingga kasus gizi buruk dan putus sekolah tidak terjadi.(Tim Liputan 6 SCTV:
HTI Bandung Protes Kenaikan Harga Bahan Pokok
Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jabar, berunjuk rasa menuntut penurunan harga barang kebutuhan pokok. Mereka melakukan long march dari Masjid Istiqamah Jln. Taman Citarum ke Gedung Sate Bandung, Rabu (12/3).
Dalam aksinya di depan Gedung Sate,
Menurut Juru Bicara HTI Jabar Ustaz Luthfi Affandi, seharusnya
Dikatakannya, jumlah warga miskin mencapai 37,17 juta jiwa pada tahun 2007, dihitung dengan standar hidup hanya Rp 151.997,00/orang/bulan. “Kalau standar itu dinaikkan menjadi dua dolar AS per hari (sekitar Rp 18.500,00 -red.), maka jumlah warga miskin akan mencapai 100 juta orang,” katanya.
Ustaz Luthfi mengatakan, untuk menyikapi kondisi masyarakat yang makin sulit, HTI menggelar aksi keprihatinan di seluruh
Melalui aksi itu, HTI Jabar mendesak pemerintah agar segera mencegah jatuhnya korban, akibat kekurangan makanan. (Pikiran Rakyat online :
14/03/2008 13:29 Unjuk Rasa
Hizbut Tahrir Yogyakarta Protes Kenaikan Harga
Liputan6.com, Yogyakarta: Ratusan orang yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Yogyakarta, Jumat (14/3) pagi, berdemonstrasi di depan Masjid Syuhada, Kotabaru,
Dalam aksinya, para pengunjuk rasa juga menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan berbagai bentuk kesengsaraan rakyat. Seperti penderitaan kaum buruh, petani, serta kematian bayi akibat kurang gizi. Dari Masjid Syuhada, para demonstran melanjutkan aksi dengan berjalan kaki melintasi jalan-jalan protokol menuju perempatan Kantor Pos Besar.(RMA/Tim Liputan 6 SCTV)
Hizbut Tahrir Solo Mengadakan Aksi Keprihatinan Nasional
Aksi HTI Soloraya saat mengadakan aksi keprihatinan pada hari Senin, 17 Maret 2008 jam : 13.30 s/d 15.00. Longmarch dari Stadion Sriwedari sampai ke Bundaran Gladag. Para orator adalah Bapak Sastro (Ketua Forum “Risalah Pagi” Radio MQ FM), Ustadz Iltizamudin (HTI Baturetno), dan Ustadz Ir. Fadloli (Ketua DPD HTI Soloraya). Sebelum ditutup dengan do’a oleh Ustadz Ahmad Faiz, acara yang dihadiri sekitar 200-an peserta putra maupun putri tersebut dibacakan pernyataan sikap oleh Humas HTI Soloraya. Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar, acara diliput oleh harian Suara Merdeka, Radar Solo, Solopos, TPI, Radio RRI, Radio Ria FM, dll. [Kantor Humas HTI Solo Raya]
Hizbut Tahrir
Dalam orasinya,
Di bagian lain, masyarakat Kota Medan berharap pemerintah segera menggelar operasi pasar minyak goreng curah yang kini melonjak hingga mencapai Rp 14 ribu per liter. Selama dua pekan terakhir, kenaikan harga juga terjadi pada kebutuhan pokok lainnya. Paling parah terjadi pada terigu, gula dan telur yang mencapai 30 persen. Sementara itu, sayur mayur naik sekitar 20 persen.(Metro TV online)
Aksi Keprihatinan Nasional, DPD II HTI
Yaa Allah, Jadikan air hujan yang membasahi tubuh ini sebagai saksi perjuangan dan sekaligus jadikan dia sebagai penghalang api neraka yang akan menyentuh tubuh Kami….. Itulah do’a yang terbersit dalam hati para peserta Aksi Keprihatinan Nasional yang dilakukan oleh DPD II HTI Malang Raya bertepatan pada kamis, 13 maret 2007 jam 13.00. Acara yang dari awal sampai akhir terus diguyur air hujan ini diikuti sekitar 500 orang simpatisan HTI dan beberapa elemen kemasyarakatan. Dalam Orasi pembukanya, Ust Suwardi Basyri menyatakan bahwa pangkal dari kesengsaraan umat ini adalah kerena umat telah jauh meninggalkan Islam, baik dari aspek Aqidah ataupun hukum syara’nya. Oleh karenanya agar kondisi umat berubah membaik, maka yang harus dilakukan adalah kembali pada Islam.
Selanjutnya, masa bergerak dari Alun-alun Masjid Jami’ Kota Malang menuju DPRD Kota Malang. Selama perjalanan yang tertib dan tidak menimbulkan kemacetan tersebut, diisi dengan orasi dari syabab HTI DPD II Malang Raya untuk mengingatkan umat atas penderitaan yang telah dialami selama ini, dan seruan untuk kembali pada Islam. Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam, akhirnya masa sampai di gedung DPRD Kota Malang. Bertindak sebagai orator berikutnya adalah Ust Hazby Harokan. Dalam orasinya, Ketua DPD II HTI Kabupaten Malang tersebut menyampaikan keunggulan Islam dalam rangka menyelesaikan problematika umat. Dalam nuangan Khilafah Islamiyyah, konsepsi Islam mampu mensejahterakan umat manusia lebih dari 1.400 tahun.
Setelah pembacaan Pres Release Jubir HTI oleh Ust Mus’ab Abdurrahman, acara ditutup dengan do’a yang disampaikan oleh Ustadz bahron Kamal. Derasnya Hujan yang mengguyur
HTI Padang Minta Pemerintah Stabilkan Harga
PADANG– DPD I Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
Aksi yang diadakan Sabtu (15/03) adalah bentuk keprihatinan HTI Sumbar terhadap keadaan bangsa ini yang kian terpuruk akibat krisis multidimensi. Seperti penuturan M.Taufik, sekretaris DPD II HTI Sumbar kepada padangmedia.com, bahwa bangsa ini makin terpuruk di berbagai bidang karena diterapkannya sistem kapitalis sekuler oleh pemerintah, sehingga akhirnya rakyat yang menanggung beban.
“Karena sistem tersebut telah diterapkan sekian lama, rakyat pun semakin menderita dengan banyaknya ketetapan pemerintah yang tidak mendukung rakyat, seperti kenaikan harga, dikuasainya sumber daya alam oleh pihak asing, kelaparan terjadi di mana-mana dan masalah lain yang menimpa rakyat setiap hari,” jelas Taufik.
Selain itu Taufik juga menambahkan bahwa solusinya adalah mengganti sistem kapitalis dengan sistem syari’at Islam, sebagai bentuk tegaknya khilafah Islam di Indonesia.
“HTI Sumbar meminta agar pemerintah menstabilkan harga bahan pokok, menindak kasus korupsi, memperbaiki sarana umum yang rusak dan hentikan campur tangan asing terhadap kebijakan negara
Sementara itu Ardi Muluk dari DPD II HTI Sumbar dalam orasinya menyampaikan bahwa HTI bersama umat muslim
“Yang paling utama kita minta kepada pemerintah untuk memperhatikan rakyat. Rakyat harus punya hak dan kepedulian politik bahwa mereka ini hidup bukan hanya untuk kerja, makan, dan tidur, mereka harus memperhatikan apa tujuan hidup mereka di atas bumi ini adalah untuk ibadah kepada Allah. Insyaallah kita akan terus berjuang, akan terus berdakwah sampai tegaknya hukum-hukum Allah karena itu adalah tanggungjawab kita di akhirat nanti,” ucap Ardi.
Sebelum menggelar orasi di depan kantor balaikota Padang, HTI telah mengadakan long march dari Pasar Raya Padang, Jalan Pemuda, M. Yamin hingga depan kantor Balai kota Padang seraya mengusung keranda jenazah yang memberi isyarat bahwa kondisi negara ini sudah mati. Juga terlihat aksi teatrikal oleh anggota HTI , yang menggambarkan penderitaan rakyat
Sumber: http://www.padangmedia.com
Aksi Keprihatinan Palembang
Hizbut Tahrir
Dalam orasinya, Ketua KAHMI Kota Palembang Ust. Drs. H. Umar Said, menyampaikan perlunya para pemimpin peduli terhadap rakyatnya. Hal senada juga disampaikan oleh KH Agok Syarifudin HS (Ketua DPW Syarikat Islam Sumsel) yang menegaskan wajibnya umat Islam dan seluruh masyarakat menerapkan Syariat Islam.
Keprihatinan terhadap kondisi umat Islam ini juga disampaikan oleh Ibu Hajjah Bainani Ismail (Tokoh Muslimah Kota Palembang). Ketua Umum Majelis Taklim Ikhsanul Ikhwan ini mengajak agar kaum muslimin keluar dari kebodohan dan bersegera membina diri dengan pembinaan Islam.
Sementara itu Ustadz Mahmud Jamhur dalam orasinya memaparkan tentang keterpurukan umat akibat diterapkannya Ideologi Kapitalis. Untuk itu maka solusinya adalah dengan membuang seluruh ajaran Kapitalis dari negeri ini dan segera menerapkan Syariat Islam dengan mengangkat seorang Khalifah.
Aksi ditutup dengan Pembacaan Press Releas HTI oleh Ustadz Wahyudi Sarjono (Humas HTI Kota Palembang) dan doa yang dipimpin oleh KH Agok Syarifudin HS.
Humas HTI
HTI Purworejo Gelar Aksi Keprihatinan Nasional
Ahad, 16 Maret 2008, sekitar pukul 08.00 WIB, DPD HTI Purworejo, melakukan aksi damai penyebaran Nasyroh Aksi Keprihatinan Nasional dan Al-Islam dengan mengelilingi beberapa kecamatan yang ada di Purworejo. Dengan safari keliling menggunakan kendaraan mobil ini, masyarakat dengan cepat menerima nasyroh dan Al-Islam walaupun tidak semua personal masyarakat mendapatkannya.
Start dimulai dari kecamatan Gebang dan diakhiri di kecamatan Kutoarjo
Kegiatan ini pun berakhir menjelang maghrib di kutoarjo. Setelah di lakukan evaluasi, respons masyarakat mayoritas menyambut baik kegiatan ini. Dan jadi mengetahui beberapa fakta di negara ini yang tidak mereka ketahui
[Humas HTI Purworejo]
Ribuan Massa HTI Menggelar Aksi Keprihatinan di Depan Istana
HTI Press. Sekitar
Pukul 09.00 para pengunjuk rasa kemudian berjalan menyusuri jalan yang mengelilingi Istana negara sepanjang lebih kurang 1 km. Sementara itu massa lain telah berkumpul di depan istana mendengarkan para orator. Teriakan takbir dan dan tahlil bergema menggetarkan bumi berpijaknya para demonstran di depan Istana itu. Sebuah sepanduk besar terpampang di depan panggung. Tertulis padanya,”Aksi Keprihatinan Nasional Hizbut Tahri Indonesia“. Tampak beberapa photo yang menggambarkan kondisi rakyat Indonesia yang ditimpa berbagai problem seperti kelaparan, penyakit, bencana alam, kurang gizi, kekeringan, kebodohan, pornografi, busung lapar, kemiskinan, korupsi, kriminalitas, pengangguran,biaya mahal dan bunuh diri.
Para demonstran juga tampak mengacungkan bendera Islam, sepanduk dan poster. Aspirasi yang tertulis di antaranya, “Kapitalisme penghisap darah rakyat, “Buang Kapitalisme, Tegakkan Syariat”, “Turunkan harga sekarang juga” dan lainnya. Sementara itu cuaca pun yang tadinya sempat mau hujan, kembali cerah.
Ketua Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI), Ahmad Sumargono mengatakan dalam orasinya, bahwa siapa pun tahu umat Islam jumlahnya terbesar di negeri ini. Namun ironis kondisi mereka sungguh sangat memprihatinkan. Itu karena kabinet di negeri ini bukan kabinet Islam. Itu sebabnya umat Islam harus melakukan perubahan.”Tiada jalan lain harus ada perubahan sistem,” ujarnya. Hal itu harus dilakukan karena sistem sekarang ini memang tidak beres.
Menurutnya berbagai bencana yang menimpa negeri ini terjadi karena umat Islam telah meninggalkan syariat Islam. “Karena itulah syariat Islam dan kepemimpinan Islam harus ditegakkan,” ujar mantan anggota DPR dari Partai Bulan Bintang ini.
Sementara itu Munarman, S.H. mengatakan pemerintah berdosa membiarkan meninggalnya sejumlah orang karena kasus kelaparan. ’Pemimpin yang duduk di istana sana berdosa karena membiarkan ibu-ibu antri membeli minyak goreng, membeli minyak tanah, membeli beras, bahkan membiarkan mereka mati kelaparan,” ujarnya.
Menurut dia, penyebab itu semua karena pemimpin-pemimpin di seluruh dunia termasuk Indonesia mempercayai sihir-sihir dari kapitalisme. “Mereka percaya dan yakin bahwa sihir dan janji kapitalisme itu mampu memakmurkan rakyatnya, tapi kenyataannya kita saksinya banyak orang yang mati kelaparan,” paparnya.
“Orang-orang yang mempercayai kapitalisme adalah orang-orang yang sesat mata dan pikirannya, mereka tidak pernah membaca tanda-tanda kekuasaan Allah, mereka adalah orang yang tidak percaya pada Al-Quran dan Hadist. Karena itu kita tidak akan bosan-bosan menunjukkan kepada mereka keunggulan peradaban Islam dengan berdirinya Khilafah dan Syariah Islam,” tegasnya disambut pekik takbir kaum muslimin.
Mantan ketua YLBHI itu mengajak kepada umat Islam untuk bangkit, karena jika tidak maka umat Islam akan terus dibodohi dan tetap seperti domba-domba bagi kapitalisme dan peradaban barat. Umat Islam harus terus berjuang dan menyambut syariat dan khilafah.
Hal yang sama disampaikan Kusfiyardi, Koordinator Koalisi Anti Utang, mengatakan pemerintah saat ini bertanggung jawab terhadap kemiskinan yang menimpat rakyat termasuk mereka yang mati akibat kelaparan. Ini ironis, karena pemerintah sebenarnya kaya dan punya banyak uang. “Kita punya sumur minyak tapi dikasih ke asing, kita punya hutan dijual ke asing, kita punya tambang diserahkan ke asing, kita juga punya air diserahkan juga ke asing. Dan APBN juga disusun oleh asing untuk kepentingan asing,” ujarnya. Ini artinya pemerintah saat ini, lanjut dia, telah menjual kedaulatannya ke Washinghton.
“Karena itu sebagian tugas kita, saat ini untuk membela saudara kita umat Islam adalah tidak membiarkan pemerintahan yang dzolim tetap berkuasa,” tegasnya lagi.
Hizbut Tahrir Indonesia dalam pernyataan sikapnya yang dibacakan Ismail Yusanto, mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, termasuk para pejabat dan para wakil rakyat yang mayoritas Muslim, bahwa sesungguhnya negeri ini tidaklah akan bisa keluar dari krisis yang membelenggu dan tidak akan mampu membebaskan diri dari segala kelemahan kecuali bila di negeri ini diterapkan syariat Islam secara kaffah, di bawah naungan Khilafah. “Dengan syariah dan Khilafah itulah kita mengatur aspek ekonomi agar kesejahteraan sekaligus kemuliaan rakyat bisa dicapai, keamanan bisa ditegakkan, kedamaian bisa diujudkan dan kebahagiaan bisa dirasakan oleh seluruh rakyat, baik di dunia maupun akhirat,” ujar Yusanto.
Aksi keprihatinan nasional HTI ini berakhir Zhuhur. Setelah ditutup doa oleh Sekjen Forum Umat Islam, Muhammad Al Khaththath, massa kemudian membubarkan diri dengan tertib. Aksi itu sebelumnya telah dilakukan para aktivis HTI di sejumlah daerah di Indonesia.
[Abu Ziad]
Foto Aksi di Padang:
Foto Aksi di Surabaya:
Foto Aksi di Banjarmasin:
Gerakkan terus langkahmu, Lawanlah para Kapitalis, Para Penjajah dan Bebaskan Ummat dari Belenggu ini…
Hanya Khilafah…Khilafah…Khilafah ala minhajinnubuwah…Allahu Akbar
pemerintah si….
pake itung-itungan segala marakyatnya ndiri, sekarang apa-apa suwit bunganget, nar rakyat mau hidup gimana?
tu buat makan aja sulit, belum lo sakit, penegen sekolah tinggi, berkeluarga, bangun rumah….
ah… susah.
ma rakyat yang bayar pajak ngaseh kebijakan yang bikin sulit. ma korpotare asing alias penjajah yang ngeruk kekayaan negara, SENDIKO DAWUH, INGGIH-INGGIH.
tau…
g takut dosa si ya…
negara bukane perusahaan yang ngambil untung(temene slamet)dari rakyat, tapi pelayan, pelindung, pemenuh keb. rakyat!!!
so buat kamu-kamu n q jg, kenali islam trus p[ake deh semuwa aturanya, tentu dalam kerangka khilafah islamiyah yang dicontihkan Rasullulah SAW. manusia mulia.
bukane pake aturan amburadul buatan n pemikiran orang-orang putus asa yang misahin agama dari kehidupan. kayak voltaire,john lock, aristoteles cs.
cepet ubah deh pemikiran kita, buruan nanti keburu mati!!!
hehe
Setuju dengan Juru Bicara HTI Jabar Ustaz Luthfi Affandi, seharusnya Indonesia tidak mengalami masalah kelaparan, anak kurang gizi, apalagi busung lapar.
There`s something wrong, ada yang salah dalem mengelola kehidupan ini
Sejarah sudah membuktikan hanya dengan KHILAFAH ISLAMIYAH kelaparan dan kemiskinan dapat diatasi… Tunggu apa lagi??????Segera berjuang terus demi tegaknya Khilafah Islamiyah….Allohu Akbar
ah pemerintah emang pelit, maunya enak sendiri
pas kampanye aja PDKT abis2an sama rakyatnya, udah kepilih mah, lupa sama segala janji yang pernah diumbar waktu kampanye.
ngeliat kenyataan yang udah.. amit…amit… kaya gini, bisa jadi bukti, bahwa sistem demokrasi emang bobrok, ga becus nyelesain permasalan umat, so cuma sistem islam yang mampu untuk menyelesaikannya.
Buat para pejuangnya… ngantosan naon deui… kita terus berjuang untuk tegaknya Daulah Khilafah Islam
Pemerintah nih koq bebal kali sih, udah banyak yang unjuk rasa menuntut diturunkan harga sembako tapi belum juga diturunkan. Dasar penjilat tetap aja penjilat ga pernah mikirin rakyatnya yang sudah sangat menderita. Kalau memang mau bunuh rakyatnya ga usah tanggung2 pake naikin sembako segala tinggal dibom aja pasti mati semua. Itu namanya bunuh rakyat secara perlahan2 dengan menyiksanya lebih dulu. Kejam…sadis…ga punya hati nurani, itulah label yg pantas buat pemerintah sekarang. Emang sih sistem kapitalis yg diterapkan di Indonesia membuat pemerintah/penguasa n pemodal/pengusaha ga punya hati nurani lagi.
Wahai saudara2ku saatnyalah Khilafah yg memimpin dunia bukan kapitalis ataupun sosialis.Karena dengan Khilafah masalah demi masalah akan terselesaikan.Ga percaya? Buktikan saja! Syari’at Islam sudah terbukti secara empirik keberhasilannya dalam memimpin dunia selama +/- 13 abad.Tunggu apa lagi???
Pemerintah telah mati,,,
Rakyat semakin menderita,,,
Negara semakin miskin & banyak utang,,,
Penguasa semakin ga becus menjaga negeri yang kaya raya ini,,,
Indonesia adalah negeri yang aneh,,,
karena ga jelas apa yang pemerintah (penguasa) perjuangkan,,,
Capek deh klo ngikutin pemerintah terus!!!
Khilafah,,,Khilafah,,,Khilafah,,,
Sepakat dgn kang iman ti bndng,pasti ada sesuatu yang salah dari pengelolaan kehidupan…aneh aja indonesia yg subur,kaya SDA,yg oleh para pujangga dulu dikatakan sbg ‘zamrud katulistiwa’ tp kok rakyatnya (sbgian bsr) spt hidup tidak di negara yg merdeka n berdaulat,menderita gitulah…
Hmm…(lg mikir)
Gue mikir jek mencari pangkal masalah negri ini,kesimpulan gue,masalahnya kompleks bngt,sistemik,.Kayaknya kudu ganti sistem nih Negri…
Sepakat 100% dengan Sobat Ikh1-mtp. Sobat gian, sobat yussefa, Sobat Sholiha, sobat lukmen, sobat masduki dan Sobat Hasna Alifah..
Salam untukmu para pejuang…
jogja udah aksi y?
makassar mana aksinya???????????????????????????????????????
Allahu Akbar…..
Allahu Akbar…..
Allahu Akbar…..
kami telah sampaikan ya Allah dengan aksi2…..
mohon bukakanlah hati para penguasa/pemimpin di negeri ini….
tuk kembali ke jalan Mu yg penuh berkah….
amin ya Rabbal Alamin…..
Walaupun unjuk rasa HTI mengusung dua masalah yaitu tentang gizi buruk dan penegakan khilafah islamiah di Indonesia, tapi toh tv swasta hanya menyoroti masalah gizi buruknya saja. Mengapa? karena konsep tentang khilafah belum berterima dikalangan media televisi kita, tidak percaya lihat saja videonya.
subhanallah…
teruskan perjuanganmu, umat menunggu kesuksesanmu
allahuakbar
lawan terus para kapitalis!
tapi.. yang demo harus ikhlas..
jangan hanya semangat ketika ada kamera mengarah kepada anda :-)
Pemerintah menyanyi…Rakyat menangis…
Beginilah kondisi sistem kapitalis..
Mari berjuang bersama demi kejayaan Islam!
Ingatlah janji Allah…Islam pasti akan jaya…jadi sangatlah rugi bagi kita yg tidak memperjuangkannya..
Keep “semangat” dlm dakwah & ukhuwah..
Allahuakbar!!!