Pemerintah dan Panitia Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati pembayaran bunga utang Indonesia senilai Rp 109,59 triliun untuk anggaran 2009.
Nilai tersebut turun sebesar Rp 1,04 triliun dibanding pagu dalam dokumen stimulus fiskal 2009 yang disepakati sebesar Rp 110,6 triliun.
Koordinator Panja Helmy Faishal Zaini mengatakan, penurunan tersebut terjadi karena adanya perubahan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang telah disepakati.
Sebelumnya, dalam dokumen stimulus fiskal disebutkan nilai tukar disepakati Rp 11.000 per dolar AS.
“Berdasarkan kesepakatan, sekarang nilai tukar berubah menjadi Rp 10.500 per dolar AS,” kata dia dalam pembacaan kesepakatan rapat antara Panitia Anggaran dan pemerintah, di Jakarta, Jumat malam 31 Juli 2009.
Selain menyepakati pembayaran bunga utang, dia melanjutkan, panja juga menyepakati belanja negara dalam APBN Perubahan 2009 berubah menjadi Rp 1.000,8 triliun atau lebih rendah dari pagu dalam APBN 2009 sebesar Rp 1.037,6 triliun.
Belanja negara dalam APBN-P tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp 691,5 triliun dan transfer ke daerah Rp 309,3 triliun.
Menurut Helmy, perubahan belanja tersebut dipengaruhi beberapa faktor seperti memburuknya prospek perekonomian global yang diperkirakan berdampak bagi Indonesia.
“Kami juga sudah memperhitungkan beberapa perubahan asumsi dasar ekonomi makro lainnya,” ujarnya.
Perubahan asumsi makro tersebut di antaranya kesepakatan harga minyak Indonesia (ICP) dari rata-rata US$ 45 per barel menjadi US$ 61 per barel. Hasil panja lainnya mencakup produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 5.401,6 triliun, pertumbuhan ekonomi diperkirakan 4,3 persen, inflasi 4,5 persen, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tiga bulan sebesar 7,5 persen, lifting minyak 960 ribu barel per hari, produksi batu bara 250 juta ton, dan lifting gas sebanyak 7.526,3 mmscfd. (Vivanews.com, 1/8/2009)
wah kalau 109,59T dibagikan pada rakyat miskin indonesia mereka bs langsung jd kaya nih.
tadi pagi katanya RAPBN defisit Rp.98 T, ternyata defisit krn bayar bunga riba toh….