JAKARTA — Pemerintah menetapkan pendapatan negara dan hibah 2010 ditargetkan mencapai Rp 911,5 triliun atau meningkat Rp 38,8 triliun dari sasaran RAPBN Perubahan (RAPBN P) 2010. Sementara Belanja negara direncanakan mencapai Rp 1.009,5 triliun yang berarti lebih tinggi sebesar Rp 3,8 triliun dari yang dianggarkan dalam RAPBN-P tahun 2009.
“Dengan demikian defisit anggaran dalam tahun 2010 direncanakan mencapai Rp 98,0 triliun (1,6 persen dari PDB),” ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat paripurna luar Biasa di gedung MPR/DPR Senayan Jakarta Senin (3/8).
Menurutnya, jumlah ini mengalami penurunan sebesar Rp 35,0 triliun, bila dibandingkan target yang direncanakan dalam RAPBN-P 2009 sebesar Rp 133,0 triliun (2,5 persen PDB).
Untuk mencapai sasaran pendapatan negara, pada tahun 2010 mendatang pemerintah akan terus melanjutkan langkah-langkah optimalisasi penerimaan baik dari penerimaan pajak maupun penerimaan negara b! ukan pajak (PNBP). Dari rencana pendapatan negara dan hibah yang ditargetkan mencapai Rp 911,5 triliun dalam tahun 2010, penerimaan perpajakan direncanakan mencapai Rp 729,2 triliun, sedangkan PNBP diperkirakan mencapai Rp 180,9 triliun.
Terkait dengan tema RKP 2010, pemulihan perekonomian nasional dan pemeliharan kesejahteraan rakyat, ada lima agenda program pembangunan kelima agenda tersebut yakni pertama pemeliharaan kesejahteraan rakyat utamanya masyarakat miskin, serta penataan kelembagaan dan pelaksanaan sistem perlindungan sosial.
Kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Ketiga pemantapan reformasi birokrasi dan hukum serta pemantapan demokrasi dan keamanan nasional. Keempat pemulihan ekonomi yang didukung oleh pembangunan pertanian, Infrastruktur dan Energi. Kelima Peningkatan kualitas sumber daya alam dan kapasitas penanganan perubahan iklim.
“Semua ini disusun untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di ! segala bidang,” lanjut Susilo. Penataan dilakukan dengan menek! ankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan tekhnologi serta peningkatan daya saing perekonomian. (Republika online, 3/8/2009)
Sudahlah, ayo tinggalkan cara2 kapitalis yang terbukti telah rusak dan merusak belum lagi kehinaan yang akan diterima di akherat kelak karena meremehkan dan tidak percaya pada hukum dari yang membuat manusia dan alam semesta ini.Ingatlah ! anda semua telah diingatkan untuk kembali kejalan yang benar dan diridloi tetapi anda tidak mau kan ?. allahu akbar