JERUSALEM–Tentara Israel melakukan penembakan membabi buta dan menewaskan 11 penduduk sipil Palestina, termasuk empat anak, ketika kelompok tersebut melambaikan bendera putih saat berlangsung perang di Gaza, kata penggiat hak asasi manusia (HAM) internasional, Human Rights Watch (HRW), Kamis (13/8).
“Militer Israel harus melakukan penyelidikan terhadap kematian mereka,” kata organisasi yang bermarkas di New York dalam laporannya setebal 63 halaman.
HRW mengatakan, 11 orang tersebut hanyalah kelompok kecil dari sejumlah besar penduduk sipil dan pejuang yang tewas dalam serangan yang dilakukan militer negara Yahudi itu pada Desember-Januari di Jalur Gaza.
“Bagaimana pun, kematian ini harus dipermasalahkan karena penduduk sipil dalam kelompok itu sedang melambaikan bendera putih, kaos atau kerudung, dan tidak ada pejuang Palestina di daerah tersebut pada saat itu,” kata HRW.
“Berdasarkan undang-undang perang, pribadi-pribadi yang melakukan atau memerintahkan serangan terhadap warga sipil harus bertanggung jawab sebagai penjahat perang.”
Dalam satu kasus disebutkan, dua wanita dan tiga anak yang sedang membawa kain putih ketika seorang tentara menembak mereka, sehingga menewaskan dua bocah perempuan berumur dua dan tujuh tahun, serta melukai seorang gadis lainnya dan nenek mereka.
“Kami mengibarkan bendera putih tujuh dan sembilan menit dan wajah kami pun bisa dilihat oleh mereka,” kata nenek itu, yang ditembak dua kali, dalam penjelasannya.
“Dan kemudian mereka melepaskan tembakan dan anak-anak perempuan itu terkapar di tanah,” katanya.
Dalam lima dari tujuh insiden dilaporkan secara terinci, menyebutkan bahwa para tentara Israel yang menembak penduduk sipil yang sedang berjalan di jalan dengan mengibarkan bendera putih itu, berusaha meninggalkan tempat pertempuran.
Pihak militer mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya melakukan penyelidikan insiden tersebut, di mana tentara dituduh membunuh penduduk sipil yang mengibarkan bendera putih.
Namun HRW menuduh “laporan militer Israel tersebut mengenai penyelidikan kurang obyektif”.
“Dalam penyelidikan terdiri menanyai tentara dan memeriksa prajurit lainnya, tanpa mempertimbangkan pengakuan dari pihak saksi mata,” kata kelompok itu.
Militer Israel melakukan tuduhan 15 kejahatan yang dilakukan tentaranya dalam serangan selama tiga pekan itu, termasuk tuduhan menggunakan anak-anak sebagai perisai hidup.
Israel mengatakan bahwa sejauh ini bukti-bukti menunjukkan bahwa tentara melakukan tindakannya secara sah dengan melakukan peringatan lebih dulu. Sedangkan kelompok Hamas Palestina yang memerintah Gaza menegaskan tindakan tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional secara brutal.
Pada awal bulan ini, HRW menerbitkan laporan lain mengenai perang Gaza, dalam mana pihaknya mengatakan, serangan-serangan roket yang dilakukan Hamas terhadap Israel dan kelompok militan Palestina juga termasuk kejahatan perang.
Lebih dari 1.400 orang Palestina tewas dalam perang Gaza, menurut data Palestina.
Dari pihak Israel 10 tentara tewas, tiga penduduk sipil meninggal dalam pertempuran, akibat tembakan antar-sahabat atau oleh serangan roket. (Republika online, 13/8/2009)
Bangsa kera itu memang teroris terbusuk dan terkeji! Penjahat berbahaya, harus dilenyapkan dari muka bumi!!!
emang yahudi laknat gak pernah peduli dengan yang dibantai mau anak2, dewasa, orang tua, orang cacat… mereka itu bukan manusia, mereka lebih pantas disebut biangnya iblis