Pertikaian antara pasukan pemerintah dan gerilyawan Syi’ah di utara Yaman dilaporkan puluhan orang tewas, karena konflik di negara tersebut semakin memburuk.
Pasukan Yaman dengan tank dan pesawat terbang meluncurkan serangan di dekat perbatasan dengan Arab Saudi pada Rabu (12/8), sehari setelah pemerintah berjanji akan akan menghajar gerilyawan dengan “tinju besi”.
Pasukan pemerintah menembakkan misil ke markas Abdul Malik al-Houthi, pemimpin gerilyawan, di pegunungan propinsi Saada pada Rabu (12/8), sumber dari suku setempat dan gerilyawan mengatakan.
Mereka menceritakan kepada Al Jazeera bahwa pasukan pemerintah telah melancarkan serangan udara, artileri dan misil ke Distrik Malaheedh, Mahadher, Khafji dan Hasama.
Muhammad Al-Qadhi, koresponden luar negeri untuk koran nasional Abu Dhabi, melaporkan pada Al Jazeera bahwa ada “sepuluh hingga puluhan orang tewar dan terluka”.
Dia mengatakan “mereka (pasukan pemerintah) sedang melancarkan perang dan kami mendengar laporan dari Saada bahwa militer menggunakan pesawat untuk menyerang pertahanan gerilyawan dan banyak penduduk yang mengungsi.
“Ada laporan bahwa situasi kemanusiaan saat ini sangat kritis dan banyak penduduk yang telah meninggalkan rumahnya, dan kondisi ini telah menambah tekanan di kamp pengungsian.
Ada kekhawatiran perang di Yaman dapat dapat meluas menjadi konflik regional.
Hussein Shobokshi, seorang kolumnis Arab Saudi untuk koran pan-Arab Asharq Alawsat, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ada banyak faktor yang perlu dikhawatirkan oleh pemain regional.
Dia mengatakan Amerika Serikat yang telah khawatir tentang kegiatan al-Qaeda di Yaman, “tidak memperhatikan apa yang terjadi di Yaman atau pada saat ini yang sedang terjadi di Somalia”.
“Regional secara keseluruhan sedang melihat kanker yang tumbuh subur di kedua negara ini, dan hal ini secara perlahan tapi pasti mulai diluar kendali.
“Perhatian regional dbutuhkan untuk mengambil alih secepatnya. warga Oman, Warga saudi, dan warga Yaman membutuhkan usaha bersama, karena terdapat kemungkinan efek yang buruk bisa diatasi.”
Mahkamah Komite Keamanan Yaman berkata: “Negara akan menyerang kelompok ini … dengan tinju besi sampai mereka menyerahkan diri ke pengadilan.”
Yaman merupakan salah satu negara Arab termiskin, yang juga menghadapi gelombang serangan al-Qaeda dan meningkatnya sentimen sekte di selatan Yaman.
Bagi Arab Saudi dan AS, kestabilan Yaman merupakan hal penting yang harus diperhatikan karena berbatasan langsung dengan Arab Saudi. (mediaumat.com)