Israel Didesak Selidiki Pembantaian 11 Warga Sipil

NEW YORK–Human Rights Watch (HRW) mendesak Israel menyelidiki pembunuhan melanggar hukum terhadap 11 warga sipil yang terbunuh saat perang Gaza. Kesebelas korban ini, termasuk diantaranya empat anak, ditembaki tentara Israel saat mereka mengibarkan bendera putih tanda tidak melawan.

LSM yang berbasis di New York ini menyatakan, kasus penembakan sebelas orang ini hanya sebagian kecil dari korban warga sipil yang tewas selama penyerangan Israel ke Jalur Gaza pada Desember 2008-Januari 2009 lalu. Seperti dilansir aljazeera.com pada Kamis (13/8), HRW memuat kasus pembunuhan melawan hukum ini dalam hasil investigasi mereka yang dituangkan dalam laporan setebal 63 halaman.

“Kemiliteran Israel harus melakukan investigasi menyeluruh dan kredibel terhadap kasus-kasus pembunuhan ini agar tetap dapat mempertahankan budaya impunitas,” ucap juru bicara HRW.

Kasus pembunuhan terhadap sebelas orang tadi paling mencuat karena kumpulan sebelas orang itu sedang mengibarkan pakaian, kaos, dan selendang putih yang mereka punya saat ditembaki.

HRW dalam laporannya juga menyebutkan, saat itu tidak terlihat satu pun milisi Palestina yang berada di sekitar kesebelas warga sipil itu. Di bawah hukum perang, individu yang melakukan atau memerintahkan menyerang penduduk sipil bertanggung berarti melakukan kejahatan perang.

AFP melaporkan, terdapat temuan lain pembunuhan melawan hukum saat perang Gaza. Dua wanita lansia dan tiga anak dibunuh setelah tentara Israel memerintahkan mereka keluar dari rumahnya. Setidaknya tiga dari lima orang tersebut memegang baju putih dan mengibarkannya ketika tentara itu menembakkan senjatanya. Dua anak perempuan tewas seketika dan tiga lainnya luka-luka.

“Kami mengibarkan pakaian itu selama sekitar tujuh sampai sembilan menit sambil menatap para tentara itu,” tutur sang nenek yang selamat dari maut. “Tapi tiba-tiba mereka menembaki kami dan dua cucu saya jatuh ke tanah seketika itu juga,” ucapnya.

Kemiliteran Israel sedang melakukan 15 penyelidikan kriminal pada anggota pasukannya, termasuk tuduhan menggunakan anak-anak sebagai tameng manusia. Bagaimanapun juga, HRW menyangsikan proses yang sedang berlangsung karena buruknya reputasi objektivitas investigasi Israel.

“Investigasi lapangan biasanya dilakukan hanya dengan menanyai prajurit, tanpa mencari atau mempertimbangkan kesaksian saksi dari luar dan menggunakan pernyataan prajurit sebagai pertimbangan utama,” kata anggota grup investigasi kemiliteran Israel. (Republika online, 14/8/2009)

3 comments

  1. Abu Dhissyah

    Wahai saudaraku telah tampak kebencian mereka terhadap kaum muslimin, mereka (Israel) telah menantang kaum muslimin dimanapun berada, yang mempunyai kekuasaan, senjata. Wahai Israel dan AS sebentar lagi saya akan berada di depan anda dimedan pertempuran yang dimana kaum muslimin akan berdiri dihadapan anda dalam naungan Khilafa Islamiyah, tunggu kami di medan laga kami berjanji akan menagih hutang darah saudara kami yang kalian bunuh, aniaya dengan keji, kami akan menagih….tunggu saatnya sebentar lagi kami datang.
    Ya. Allah berikanlah surgamu yang paling indah kepada saudaraku yang teraniyaya, selamat jalan saudaraku, selamat tinggal saudaraku, kami berjanji akan menagih darah kalian di medan perang kepada Israel dan AS…

  2. inilah watak asli zionis israel laknatullah. Bahasa yang paling bisa mereka dengar dan mengerti adalah…Perang!! Allahu Akbar!

  3. Amerika=Israel=teroris yang suka neriaki teroris

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*