Dalam diskusi yang diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Wisma Antara siang tadi, mantan direktur BAKIN, AC Manulang, menegaskan bahwa tidak mungkin terorisme dilakukan atas ajaran agama Islam, semuanya merupakan bagian dari operasi intelijen.
”Islam tidak mengajarkan terorisme. Karena Islam merupakan agama yang mengajarkan perdamaian. Terorisme adalah bagian dari kegiatan intelijen,” ujar doktor sosiologi dari universitas di Jerman ini.
Menurut Manulang, setelah perang dingin antara kapitalisme dan komunisme usai, Amerika sebagai pionir dari kapitalisme mencari musuh baru, yaitu Islam. Inilah yang sedang terjadi saat ini. Kenapa harus di Indonesia?
Manulang menambahkan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang 230 juta dan mayoritas Islam merupakan potensi dan sekaligus bahaya besar untuk kapitalisme. Karena itulah, mereka melemahkan semua potensi yang akan menghambat kapitalisme.
”Salah satu cara yang dilakukan Amerika adalah mengangkat semacam ‘sweet boy’ untuk menjadi pemimpin negara yang mayoritas Islam di seluruh dunia,” jelas AC Manulang.
Jose Rizal Jurnalis dari presidium Mer-C yang juga sebagai pembicara di acara diskusi tersebut menambahkan, ”Terlalu aneh kalau seorang Air dan Eko yang menurut saksi mata masih shalat Jumat di Solo bisa dikatakan tertembak pada Sabtu jam 2 pagi di Jatiasih, Bekasi.”
Menurut Jose, bagaimana mungkin dua orang yang mengangkut bom ratusan kilogram bisa secepat itu tiba di Bekasi, dan langsung tertembak di lokasi.
Selain soal Air dan Eko, dua orang yang disebut polisi sebagai teroris dan tewas ditembak polisi di Bekasi, Jose juga menganggap aneh peristiwa penyerbuan 600 polisi di Temanggung. ”Umumnya penyerangan terhadap suatu tempat persembunyian biasanya dengan gas air mata. Dan semua orang pasti tidak akan tahan dengan cara ini,” ujar dokter yang akrab dengan suasana konflik.
Tapi anehnya, masih menurut Jose, Ibrahim tidak pernah keluar rumah yang diserbu tersebut. Bahkan, darah yang mestinya berceceran di lokasi tidak ada. Tidak tertutup kemungkinan, Ibrahim memang sudah tidak lagi hidup ketika penyerbuan berlangsung.
Jose kembali mengkritisi pasca peledakan Mariot-Ritz Carlton, ”Kenapa polisi tidak mengecek lebih lanjut siapa ratusan orang asing yang menginap di dua hotel tersebut. Tapi, langsung mengarahkan semua tuduhan itu kelompok yang disebut sebagai Nurdin M Top.”
Senada dengan Jose, AC Manulang juga mengungkapkan bahwa saat ini pihak intelejen tidak punya data soal Nurdin M Top. ”Saat ini, sepengetahuan saya, pihak intelijen tidak tahu banyak soal Nurdin M Top,” jelas Manulang.
Ismail Yusanto, sebagai juru bicara HTI yang juga sebagai pembicara di acara tersebut menegaskan bahwa Islam tidak mengajarkan cara-cara terorisme seperti itu dalam jihad.
Bahkan Ismail membeberkan sejumlah fakta bahwa ada ketidakcocokan antara motivasi teror dengan aksi terorisme. ”Kita sudah paham bahwa motivasi yang disampaikan aparat lewat media adalah perang melawan Amerika, tapi kenapa aksinya tidak tertuju pada aset Amerika?” ujar Ismail.
Menurutnya, hingga saat ini, dari sekian banyak peristiwa terorisme di Indonesia, tidak satu pun warga AS yang menjadi korban. Bahkan, kantor Dubes AS di Jakarta tidak tersentuh bom sama sekali.
Lalu, siapa dalang di balik teror di Indonesia? Jose mensinyalir bahwa kelompok multinasional korporat atau pebisnis multinasional di belakang gembar-gembor terorisme. Jose berargumen bahwa hanya merekalah yang tahu adanya rapat pebisnis besar di Mariot saat peristiwa bom terjadi.
Selain itu, masih menurut Jose, pasca naiknya Obama menggantikanBush, isu terorisme akan disudahi oleh Obama. Tapi, kelompok multinasional yang memang selama ini membiayai sarana militer Amerika dan negara-negara besar lainnya, tetap menginginkan kondisi konflik karena itu memudahkan bisnis mereka. Mnh. (eramuslim; Kamis, 20/08/2009 17:26 WIB)
Maling teriak maling. Itukah yang sedang terjadi? Semoga Allah SWT segera memberikan pertolongan untuk bisa mengungkap siapa dalang di balik semua kerusakan di dunia. Tidak mungkin kita mengarahkan kesimpulan terorisme disebabkan oleh Islam semata-mata karena pelakunya orang Islam.
Bagaimanapun semua orang tahu…the real terrorist is USA !
yang lucu lagi mengenai bukti efek kawah akibat bom..pada awalnya hanya cukup nampung air 2 liter..tiba-tiba beradius sekian meter (kalo nggak salah sih/ kata mantan tapol dan jamaah imron). media punya bukti. kok malah mabes2 lainya memanipulasi dengan membuat galian yg lebih besar.seolah bom berjenis high explosive.
Wahai kaum muslimin apakah kalian terkecoh dengan tipu daya amerika dan antek2nya di negri ini?
Betul, memang semua itu hanya dagelan lucu, yang hanya bisa dipercaya oleh si komo, si upik, si unyil. Tapi tidak buat manusia-manusia cerdas dan kritis. Tidak bisa dibodohi dan dikibuli. Dagelan kuno, yang mudah diketahui jalan ceritanya.
gerakan teroris dan pengeboman tujuannya adalah untuk mengacaukan yang seolah olah Indonesia ini tidak aman.
Tujuan dan sasarannya adalah Islam, karena Islam adalah mayoritas di Negeri ini, mereka para pelaku, tidak ingin ada ketenangan di negeri ini.
Islam yang mayoritas di negri ini, punya potensi untuk maju, mereka tidak ingin islam menjadi maju, karena akan menandingi kaum kapitalis dan liberalis.
Teror dan Bom adalah bagian dari operasi intelijen, bisa jadi ini adalah kerjaan CIA, Mozart dan Intelijen lainnya yang ingin menghancurkan Islam, lihatlah, Polisi sudah melakukan pemburuan terhadap kelompok Islam,mencurigai pesantren,menangkapi orang berjanggut dan berjubah, ini apa namanya ? Islam dijadikan sasaran tembak.
Sebuah peringatan Al-Qur’an tentang keadaan mereka kelak di seburuk2 tempat kembali yaitu neraka bagi siapa saja yang mereka taat kepada pemimpin2/pembesar2 yang menyesatkan….
Dan mereka berkata;:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). (Al-Ahzab:67)
Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar.” (Al-Ahzab:68)
Wallaahu ‘alam bi Ash-Shawab.
Semoga Allah melaknat mereka yg berusaha memfitnah umat islam….
Wahai kaum muslmin terorisme sesungguhnya adalah kerjaan orang yahudi ( Israel dan USA melalui MOSSAD dan CIA )kita jangan tertipu daya… Insya ALLOH kebenaran suatu saat nanti akan terbuka dan mereka ( yahudi dan amerika ) akan hancur…Allohu Akbar
Sebelum pengeboman JW Marriot dan Ritz Calton Teroris digambarkan orang yang tertutup dari masyarakat, sedangkan sekarang digambarkan mereka adalah orang-orang yang muda, bisa mengisi tranning-tranning, punya jamaah pengajian. Apa maksud perubahan arah opini ini?….waspadalah kembalinya rezim orde baru orde baru
ya,,,saya kira dari dulu sampai sekarang, yang selalu melekat dalam diri korps polisi adalah suka merekayasa kasus dan menjadi agen orang kaya/kapitalis atau apa lah namannya. bukan sebenarnya untuk negara. cuman korps ini selalu atas nama negara, memang ironis. dan korps ini di seting oleh penguasa yang tergantung pada amerika untuk selalu memusuhi islam. Moga2 NU dan muhammadiyah bersatu bahwa telah terjadi rekayasa tingkat tinggi dengan menggunakan tema terorisme.
Dan waspadai semua gerak jaringan liberal, yang memancing dalam air keruh. Mereka berusaha membuat citra, monsterisasi, Islam yang penuh rahmat ini untuk mengajak orang-orang pada liberalisme, tanpa aturan, tanpa agama.