SOLO–Sejumlah kalangan menilai pengawasan yang dilakukan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terhadap ceramah keagamaan dapat menyudutkan umat Islam.Direktur An Nasr Institute, Munarman di Solo, Jateng, Ahad, mengatakan, tindakan yang berlebihan dengan adanya pengawasan tersebut secara tidak langsung membuat ketakutan tersendiri di kalangan umat Islam saat mereka melakukan kegiatan agama mereka.
“Hal tersebut malah dapat berimplikasi buruk terhadap stabilitas keamanan Indonesia karena berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di antara masyarakat Indonesia,” katanya usai seminar “Nasib Umat Islam Pascapilpres” di Solo.Dia mengatakan, isu-isu terorisme sebaiknya jangan dikaitkan dengan masalah ibadah agama tertentu, khususnya Islam.
“Mereka yang tidak bersalah adalah pihak yang mendapat dampak paling buruk dari adanya pengawasan seperti yang dilakukan Polri,” katanya.Selain itu, menurut Munarman, kegiatan pengawasan terhadap ceramah keagamaan tersebut sebaiknya tidak dilakukan karena tidak memiliki dasar hukum.
Senada dengan itu, mantan pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia, Abu Bakar Ba`asyir mengatakan, pengawasan terhadap ceramah agama seperti itu menunjukkan sikap yang seperti dilakukan di masa Orde Baru.”Pengawasan yang dilakukan terhadap ceramah agama tersebut tidak wajar dan hanya menyudutkan kalangan tertentu,” katanya.
Menurut Ba`asyir, pemerintah sebaiknya jangan khawatir terhadap ceramah-ceramah agama.”Tindakan yang berlebihan seperti itu hanya menimbulkan di kalangan masyarakat sendiri,” kata Abu Bakar Ba`asyir.
Sementara itu, dosen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Revrisond Baswir mengatakan, pengawasan terhadap ceramah agama seperti itu menunjukkan penindasan terhadap umat Islam. (Republika online, 23/8/2009)
Kecurigaan aparat terhadap dakwah tidaklah tepat,aparat juga telah melakukan kegiatan teror dengan mencurigai para da’i.
Mengutip Keterangan Pers HT Turki:
WAHAI ANGGOTA-ANGGOTA SATUAN KEAMANAN, TIDAK ADAKAH DARI ANDA SEORANG PUN YANG CERDAS, SEHINGGA KELUAR KEBIJAKAN YANG TIDAK CERDAS INI?
Ketahuilah, kebijakan Anda menunjukkan kekalahan intelektual Anda. Apapun rintangannya, DAKWAH TIDAK AKAN BERHENTI hingga dunia ini dihancurkan oleh Pemiliknya.
ada-ada saja,,dakwah itu kebaikan mengapa diawasi,,,memang kita harus bersabar menghadapi negeri ini
Kalo polisinya muslim, semestinya lebih takut sama Allah daripada atasannya yang menyuruh tajasus kepada sesama muslim karena Allah melarang hal itu.
Namun, jika polisi memang ingin mengaji di bulan suci ramadhan sebulan penuh dengan kajian yang ideologis di masjid-masjid seluruh nusantara ini, itu sangat baik dan sangat bermanfaat.
Allahu Akbar !
ya sangat menyedihkan
kini mulai lagi penindasan neokolonial terhadap umat islam
tidak hanya kafir yang menindas tapi pimpinan bangsa sendiri
Kita yakin dengan apa yang difirmankan Allah : Mereka hendak menghalang-halangi cahaya Allah(Dinul Islam) akan tetapi Allah justru meyempurnakan cahaya-Nya (Dinullah) walaupun musuh-musuh Islam tidak menyukainya (QS,Asshaff)
kapolri ada2 aja,, tu terlalu overprotektif!! knapa klo asing yang datang ke ina gak di awasin??? spt kpl AS yang bertengker di bloknatuna…
Ass wr wb.
Sidang pembaca yg budiman, wujud kekalahan intelektual kalangan sekuler telah nampak. Betapa pada akhirnya Sekulerisme tdk jauh beda dg Komunisme yakni menghalalkan segala cara. Wahai pembaca budiman, kapan lagi kita akan meraih dan menggunakan Islam sbg dasar pemikiran dan juga aktiviti kehidupan secara menyeluruh. Ide berfikir yang cemerlang dlm Islam membutuhkan Metode penerapan secara riel, tiada lain dg khilafah Islam.
Teringat sabda baginda Nabi saw :
Tsumma takuunu Khilaafatan ‘alaa minhaajinnubuwwah. Mari songsong bersama tegaknya Khilafah Islam yang kan jd Rahmat bg semesta alam, Allahu akbar.
Kembali Indonesia disuguhi politik stigmatisasi dan monsterisasi terhadap wajah Islam, wajah Islam yang halus, elok, bersahabat, dan santun dibuat bopeng dengan dalih mencari teroris. Aparat keamanan boleh jadi terjebak, dijebak atau memang membuat jebakan. Tapi ingat Islam masih akan tetap dijaga kesuciannya sampai akhir jaman. Kalau memang benci dengan Islam kenapa tidak ‘tampilkan’ saja wajah “ketidak sukaan” tersebut, agar jelas siapa kawan dan siapa lawan. Jangan jadi musuh dalam selimut.
Lama-lama makin kelihatan bahwa kita sekarang sedang berada di era “Neo Orde Baru”. Soft Otoritarianisme dan Smooth Diktatorisme.
Tengok saja polanya sama persis dengan orde Baru. Hanya nama yang beda, cara juga beda. Substansi sama : Memata-matai, Memberantas, Menangkapi, Menyingkirkan, Membunuh Karakter, Memobilisir Kecurigaan Masyarakat, Menimbulkan Ketakutan Para Da’i untuk bicara terus terang tentang kebathilan. dlsb
Keep on “وقل الحق ولو كان مرّا”
katakan yang benar walau pahit.
Jangan dibalik “اكتم الحق إذا كان مرا”
Sembunyikan kebenaran jika terasa pahit
makin diawasi, dakwah syariah dan khilafah makin semangat
ketakutan org2 kafir mkn besar….
Perhatian yang berlebihan…hanya akan membuat umat islam semakin tertekan dan ditekan..??
allahuakbar…sekarang jelas siapa musuh islam…jangan pernah gentar saudaraku,mari kita tetap berdakwah meneruskan “petunjuk” yang di terima junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW dari ALLAH SWT untuk seluruh umat manusia…