No : TR/BS/2009/NR/0026
Tanggal : 02 Ramadhan 1430 H/23 Agustus 2009 M
Keterangan Pers
Hizbut Tahrir yang Berjuang untuk Khilafah dengan Garis Perjuangan yang Sudah Tetap Tidak Akan Berhenti Menarik Perhatian Terhadapnya!
Pada tanggal 20 Agustus 2009 wartawan harian Radikal, Ismail Saymaz, melakukan wawancara dengan juru bicara Hizbut Tahrir wilayah Turki, Yilmaz Celik. Dalam wawancara itu didiskusikan antara lain, perkembangan Hizbut Tahrir, metode perjuangannya, upaya mengaitkan Hizbut Tahrir dengan kelompok Ergenekon, pandangan Hizbut Tahrir tentang demokrasi, partai, dan jamah-jamaah yang ada. Yilmaz Celik telah menjawab berbagai pertanyaan itu dengan pandangan Islam politis yang tajam dan menyampaikannya dengan pernyataan-pernyataan yang memikat. Selama wawancara tersebut berlangsung, ada dua topik utama yang mendominasi wawancara. Pertama, berbagai klaim yang mengaitkan Hizbut Tahrir dengan kelompok Ergenekon. Kedua, tujuan di balik aksi penangkapan yang dilakukan secara terorganisir pada waktu yang sama terhadap syabab Hizbut Tahrir.
Atas pertanyaan wartawan, Ismail Saymaz, tentang berbagai klaim adanya hubungan Hizbut Tahrir dengan kelompok Ergenekon, Yilmaz Celik mengemukakan keputusan pengadilan berkaitan dengan anggota-anggota Hizbut Tahrir yang menyatakan tidak adanya hubungan antara Hizbut Tahrir dengan kelompok Ergenekon. Yilmaz menambahkan: “… Hizbut Tahrir sama sekali tidak bisa dikaitkan dengan Ergenekon dalam bentuk hubungan apapun. Tentu saja, Hizbut Tahrir tidak akan pernah bisa dikaitkan dalam bentuk apapun. Hal itu karena tujuan Ergenekon bertolak belakang dengan tujuan Hizb secara syar’i dan politik.“ Yilmaz menambahkan, bahwa aksi-aksi penangkapan yang diorganisir oleh Amerika melalui tangan-tangan Partai Keadilan dan Pembangunan terhadap kelompok Ergenekon pada hakikatnya merupakan aksi-aksi untuk menggugurkan pengaruh Inggris di Turki”. Wartawan Ismail Saymaz menanyakan: “Lalu apa maksud dari upaya yang sungguh-sungguh untuk membuktikan, bahwa Anda mempunyai hubungan dengan Ergenekon?” Yilmaz bertindak layaknya negarawan politisi dengan menguliti topeng rencana rahasia di balik upaya mengaitkan Hizbut Tahrir dengan Ergenekon. Yilmaz menjawab pertanyaan itu dengan menampakkan secara detil hasil-hasil yang berusaha direalisasikan melalui upaya itu. Yilmaz di antaranya mengatakan: “Seluruh berita yang dilansir berkaitan dengan isu itu murni merupakan berita yang direkayasa, yang disebarkan demi tujuan-tujuan tertentu. Mereka berupaya menciptakan jarak yang jauh antara Hizbut Tahrir dengan umat. Sebenarnya Amerikalah yang berdiri di balik kebijakan tersebut. Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) dengan bantuan beberapa media massa-lah yang mengimplementasikannya. Dahulu mereka berupaya mengaitkan Hizbut Tahrir dengan beberapa kelompok. Ketika semuanya gagal, kali ini mereka berupaya mengaitkan Hizbut Tahrir dengan Ergenekon. Ketika kali inipun mereka gagal, akhir-akhir ini mereka berupaya mengaitkan Hizbut Tahrir dengan Israel. Namun ketika mereka juga akan gagal dalam upaya mereka itu, ke depan mereka akan melontarkan tuduhan-tuduhan baru adanya kaitan antara Hizbut Tahrir dengan CIA!! Sebenarnya semua yang mereka lakukan itu karena bintang Hizb bersinar di seluruh dunia dan sambutan umat terhadapnya, di mana umat berhimpun di sekitar Hizb dan menerimanya sebagai pemimpin mereka. Sesuatu yang tidak diragukan lagi adalah fenomena berkumpulnya ribuan ulama dalam Miktamar Ulama yang diselenggarakan di Indonesia, baik sebagai pembicara maupun peserta dan penandatanganan mereka atas piagam yang isinya mengandung point kewajiban menegakkan Khilafah dan dukungan mereka kepada Hizbut Tahrir dalam perjuangannya untuk menegakkan Khilafah. Semuanya itu telah menghancurkan peraduan mereka. Karena alasan itu dan alasan yang lainnya, maka Hizb menjadi sasaran berbagai aksi zalim dan tuduhan-tuduhan palsu yang sengaja direkayasa di Turki dan sejumlah negeri lainnya.”
Wartawan Ismail Saymaz menanyakan, “Bagaimana pandangan Anda tentang berbagai aksi penangkapan paling akhir?” Yilmaz menjawab dengan jawaban yang bisa dinilai sebagai contoh bagi kaum Muslim umumnya dan khususnya para pengemban dakwah yang mencerminkan kepribadian pengemban dakwah dengan keimanannya yang kokoh. Ia mengatakan, “Sesungguhnya semua aksi penangkapan yang sistematik terhadap kami hingga saat ini tidak akan menyesakkan dada kami. Bahkan, setiap aksi penangkapan yang mereka lakukan justru akan menguatkan tekad dan perjuangan kami, dan membuat kami makin kuat dan teguh. Selamanya para penguasa zalim, antek-antek kaum Kafir imperialis yang menghimpit kepala umat Islam ini tidak akan pernah bisa menghalangi peningkatan dan naiknya pengaruh Hizb, dan kemungkinan berhasilnya Hizb meraih perhatian umat. Sesungguhnya aksi-aksi zalim itu tidak akan pernah berpengaruh terhadap keimanan kami, kecuali justru akan bertambah kuat. Serangan-serangan mereka itu –dengan izin Allah- tidak akan bisa menghalangi tegaknya Khilafah, bahkan menundanya pun tidak. Apapun hasilnya, Allah telah berjanji kepada kami untuk tetap menjadikan kami teguh di atas manhaj kami ini. Karena itu, selamanya mereka, dengan kezaliman mereka tidak akan pernah bisa memalingkan kami dari metode kami dan dakwah yang kami imani. Tidak diragukan lagi, Allah akan menolong dan mengokohkan agama-Nya”.
Sebagai penutup, kami sampaikan banyak terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Ismail Saymaz di harian Radikal atas wawancara jusnalistik dengan Ustadz Yilmaz Celik, juru bicara resmi Hizbut Tahrir di wilayah Turki. Kami berharap teks wawancara tersebut akan dipublikasikan secara utuh di harian mereka untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat umum dengan informasi-informasi yang benar dan untuk menyingkap hakikat kedok hina yang dilakukan oleh republik sekuler Turki dalam rangka menutup-nutupi Hizb melalui upayanya mengaitkan Hizb dengan kelompok keburukan. Pada waktu yang sama, kami menghargai Bapak Ismail Saymaz yang langsung mendatangi kami untuk melakukan wawancara seputar pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan partai kami tanpa menoleh kepada berbagai tuduhan dan kedustaan yang disebarkan oleh berbagai media massa tentang partai kami pasca aksi penangkapan zalim paling akhir terhadap anggota-anggota Hizb. Sungguh kami menilai apa yang dilakukan oleh Bapak Ismail Saymaz sebagai contoh yang baik bagi para wartawan yang terhormat dan luar biasa. Hal itu telah meninggalkan kesan yang baik bagi kami.
Yilmaz Celik
Juru Bicara Resmi
Hizbut Tahrir Turki
Alhamdulillah, Allahu akbar. Pernyataan Jubir HT Turki menunjukkan iman yang kuat terhadap metode dakwah Rasul SAW yang harus dijadikan teladan bagi setiap pengemban dakwah. Apapun yang terjadi dakwah harus tetap berada dijalur yang telah dicontohkan oleh Rasul dan tidak boleh surut hanya karena rintangan yang dibentangkan oleh musuh. Allahu Akbar.
masyarakat sekuler Turki tidak sadar, bahwa nama Turki begitu terkenal seantero dunia berkat kejayaan khilafah utsmaniyah salah satu contohnya perebutan haya sofia dari tangan orang2 kafir dan penolakan mentah2 khalifah ustman hamid II terhadap kaum yahudi untuk memasuki wilayah Palestina!
sekarang masa kejayaan itu ingin diulangi lagi oleh banyak shabab2 hizb bersama2 masyrakat turki lainnya, tapi pemerintah sekuler Turki lebih senang negaranya menjadi budak bagi kaum2 pendosa!(Uni Eropa dan USA)… benar2 ga logis!
Islam will never die…Allahu Akbar
Only syariah and khilafah. Noting else!
Nothing, but syariah and khilafah!
Piye partai keadilan dan pembangunan, mau2nya diperalat AS… dimana ukhuwah islam kalian
seprtinya AKP mesti kembali kepada tujuan perjuangan agar ga mudah diperalat
Yang harus kita ingat dan harus selalu kita ingat bahwa Turki adalah tempat dimana KHILAFAH pernah berdiri dan mengalami masa kejayaan hingga masa keruntuhannya.Tdk lama lagi KHILAFAH agak tegak kembali dinegeri tercinta ini,Indonesia dan Turki bersiaplah utk menyambutnya!!!!
Andaikan para JUrnalis muslim di Indonesia bersikap seperti wartawan harian Radikal, Ismail Saymaz, maka fitnah keji terhadap umat Islam tidak akan terjadi.
Bersikap objektif dan propporsional saja itu sudah lebih dari cukup.
Tapi kebanyakan jurnalis hari ini bersikap membebek dan tidak punya pendirian.Sehingga tidak murni lagi sebagai seorang jurnalis tapi tergantung kepentingan…
Luar biasa…!!! …and
Khilafah For
all…..
TETAP SEMANGAT