Jakarta – Pemimpin redaksi Arrahmah.com, M Fakhry, mengakui situs beritanya sering memuat pernyataan-pernyataan dari Al Qaeda. Namun, tujuannya agar pemberitaan mengenai konflik di negara Islam berimbang dan tidak dikuasai media Barat.
“Jangan sampai kaum muslimin diberitakan yang jelek-jelek saja. Misalnya mengenai kekalahan-kekalahan. Padahal ternyata tidak ada yang terbunuh, bahkan menang. Media Barat tidak mau memberitakan seperti itu,” kata Fachry saat dihubungi detikcom, Jumat (28/8/2009).
Menurutnya, Arrahmah tidak hanya mem-posting pernyataan-pernyataan dari Al Qaeda. Situs yang didirikan Mohamad Jibril ini juga memuat berita-berita dari kelompok mujahidin lainnya seperti Hamas di Palestina, Hisbul Islam Turkistan, dan Daulah Islamiyah di Irak.
Dikatakan Fachry, rilis Al Qaeda tidak didapatkan secara langsung dari sumbernya. Reporter Arrahmah mencari dengan cara searching di internet. Rilis tersebut mudah didapatkan, sebab setiap ada pernyataan baru ribuan link akan muncul dan cepat diakses.
“Kita juga ikut forum-forum internasional yang memuat rilis terbaru itu. Jadi kita tidak ada kaitan secara langsung dengan Al Qaeda,” kata pemimpin redaksi Arrahmah tersebut.
Menurut Fachry, tidak hanya Arrahmah saja yang mempublikasikan pernyataan-pernyataan Al Qaeda. Banyak media lain yang memberitakan dengan tujuan dan sudut pandang yang berbeda-beda.
“Kita situs berita yang menginginkan berita yang berimbang antara Islam dan Barat,” tegasnya.
Karena itu, Fachry menolak tuduhan polisi bahwa Jibril merupakan bekas anggota Al Qaeda. Polisi tidak dapat mendasarkan tuduhannya tersebut pada apa yang dimuat di Arrahmah tentang Al Qaeda.
“Kalau cuma tuduhan tidak bisa lantas diangap dia anggota Al Qaeda. Kadang orang mengaitkan sesuatu harus dilihat lagi. Misalnya sebuah situs yang merilis Al Qaeda apakah bisa disebut Al Qaeda?” tanya dia. (detikNews, 28/8/2009)
memang semestinya ummat Islam di Indonesia ini memiliki media televisi sendiri, yaitu TV Islam, agar berita berita kemajuan Islam bisa dilihat oleh semua orang, tidak hanya teror Bom saja yang diberitakan selama ini oleh TV One, jadi ada penyeimbang.
harus ada Tv Islam….!
saya bercita-cita membuat stasiun Televisi islam, tapi saya berharap Hizbut Tahrir bisa mewujudkan cita-cita saya dan umat Islam ini, karena saya masih dalam masa studi.
setuju ada tv islam. Bagaimana jika HTI melakukan pendekatan pada para pengusaha yang concern terhadap nasib umat ini untuk bersama-sama membangunnya.