11 orang telah meninggal, di antara mereka yang meninggal adalah warga sipil, tentara, dan ekstrimis bersenjata di Thailand Selatan yang mayoritas penduduknya Muslim. Insiden itu terjadai dalam serangkaian serangan terburuk di provinsi bergejolak yang berbatasan dengan Malaysia.
Di bulan Ramadhan ini serangan terus meningkat, di mana seorang tentara tewas di provinsi Narathiwat, pada hari Rabu malam (2/9). Begitu juga wakil kepala desa meninggal di sebuah warung di daerah yang sama setelah beberapa jam kemudian.
Di provinsi Pattani, para milisi bersenjata membunuh seorang guru Muslim dan putranya yang berusia 13 tahun. Para milisi bersenjata juga membunuh seorang Muslim calon pemimpin setempat saat ia kembali dari menunaikan shalat. Dan dalam beberapa kejadian yang lain, tiga orang Muslim dibunuh di daerah yang sama.
Di provinsi Yala, para milisi bersenjata membunuh seorang pria saat berbuka di rumahnya, dan pasukan keamanan berhasil membunuh seorang milisi bersenjata yang lain.
Pemberontakan yang meledak pada tahun 2004, yang dipimpin oleh kelompok pemberontak yang tidak menyatakan tujuan-tujuan mereka telah memakan korban 3.900 tewas dan ribuan lainnya terluka. (mediaumat.com, 4/9/2009)