HTI-Press.
Selama dalam perjalanan ke Gedung Dewan tampak masyarakat yang turut menyaksikan aksi damai ini antusias mengikuti paparan dari para orator aksi dan tak jarang ikut memberikan semangat kepada para peserta aksi untuk menyuarakan suara rakyat yang semakin hari semakin terjepit dengan berbagai kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat dan terkesan menguntungkan asing dan para konglomerat.
Di Gedung DPRD Jatim 13 orang delegasi terdiri atas delegasi HTI, akademisi, Tokoh Ormas dan Perwakilan Masyarakat dan dipimpin Oleh Ust Fikry A Zudiar diterima langsung oleh Ketua DPRD Jatim Ust Fathorrosyid dari FKB.
Ust Shiddiq (perwakilan masyarakat Sidoarjo) mengingatkan ,” kekayaan kita (indoenesia) telah dijual oleh kaum asing dan hal itu menegaskan bahwa
Sementara KH Dr Muhammad Usman mengingatkan bahwa kenaikan harga BBM ini hanyalah akibat yang timbul karena ketidaktaatan Negara kepada Syari’at Allah SWT yang akibat buruknya tidak hanya dirasakan oleh orang yang “membangkang”, tetapi semua masyarakat merasakan pahitnya akibat dari kemaksiatan ini yaitu salah satunya kenaikan BBM. Dalam pertemuan ini pula terungkap bahwa HTI pernah memperingatkan pemerintah (waktu kenaikan BBM tahun 2005) jika tidak meninjau ulang seluruh kebijakan sektor Migas dan keluar dari jerat Neo-Liberalisme dan kapitalisme (yang diwakili IMF) maka dalam waktu dekat harga BBM akan bisa mencapai Rp 6.000 dan ini terbukti.
Sesudah mendengarkan aspirasi dari perwakilan peserta aksi, Ketua DPRD Jawa Timur menyampaikan keresahannya terkait kebijakan pemerintah ini, dan secara pribadi beliau menolak kebijakan pemerintah karena masih banyak jalan keluar mengatasi beban APBN selain dengan menaikkan harga BBM. Beliau berandai-andai jika sistem di negeri ini berbentuk Federasi maka meskipun pemerintah menaikkan harga BBM maka Jawa Timur tetap tidak akan menaikkan harga BBM, karena dengan dana pemerintah daerah dan dengan potensi daerah yang ada masih cukup untuk menjamin stabilitas ekonomi tanpa menaikkan harga BBM yang memberatkan rakyat Jawa Timur.(Lajnah I’lamiyyah DPD I HTI Jatim)
PKS Akan Interpelasi Kenaikan BBM
Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ir H Tifatul Sembiring mengungkapkan Fraksi PKS DPR RI akan ajukan hak interpelasi soal kenaikan BBM.Hal ini disebabkan penolakan PKS tentang kenaikan BBM tidak digubris. Tifatul mengatakan, meski ada tekanan global, harga minyak dunia naik, tapi sayangnya pada sisi lain pemerintah tidak menyiapkan antisipasi yang menyeluruh terhadap tekanan glogbal tersebut.
PK-Sejahtera Online: Presiden PKS menilai konversi setengah jalan, bahkan pengalihan dari minyak tanah ke gas tidak jelas alias gagal. Dalam Interpelasi, Presiden SBY harus hadir dan menjelaskan langsung di DPR. PKS melihat bahwa kenaikan BBM ini akan berakibat Multiple efek. Ekonomi mikro dan usaha rakyat kecil akan terpukul hebat. Padahal akibat kenaikan BBM tahun 2005 saja, dampaknya masih terasa sampai sekarang. Menurut Tifatul mengatasinya tidak bisa sebatas BLT, sebab yang hancur adalah perangkat untuk mencari ikannya.
“Kalau dianalogikan tangkap ikan, ini seperti perahu nelayan disita tengkulak. Tak bisa melaut lagi. Ekonomi mikro dan usaha rakyat kecil akan terpukul hebat,” kata Tifatul.
Pusiii…ng…ng..
Bagaimana tidak pusing bin sutris..eh stress
BBM sekarang dah naik…
Sebelum kenaiakan BBM, uang Rp 10.000 jika beli premium dapet 2,2 liter, eh sekarang dapetnya cuman 1,6 liter dengan uang segitu. Belum lagi dengan keniakan BBM semua komoditi barang dan jasa ikut-ikutan naik, ya iyalah otomatis semuanya ikut naik. Apakah kita harus bersabar…sabar…dan terus bersabar. Tentunya TIDAK.
Mari kita berjuang. Hanya satu solusi yakni terapkan syariat Islam secara kaffah. Tetep semangat. Lawan kapitalisme-sekuler. Allahuakbar.
Yoo..smangat-smangat!!!
Jangan pusing…
nda boleh putus asa…
Bangkit Negeriku…
Harapan itu masih ada…
Yo..smangat-smangat…