Arab Saudi Tawarkan Wilayah Udara Kepada Israel untuk Menyerang Iran

Jet tempur Israel telah diizinkan untuk menggunakan wilayah udara Saudi dalam rangka melancarkan serangan udara pada instalasi nuklir Iran, kata sebuah laporan terbaru.

Hal itu telah dibahas dalam pertemuan tertutup di London, di mana Kepala Intelijen Inggris Sir John Scarlett dan mitra Israel-nya, Meir Dagan, serta pemerintah Saudi telah hadir. Seperti yang dilaporkan Daily Express.

Menurut laporan, Scarlett telah diberitahu bahwa wilayah udara Saudi akan berada di tangan Israel untuk memutuskan bergerak dengan rencana militer terhadap Iran.

Harian Inggris menambahkan bahwa kemungkinan serangan Israel terhadap Iran meningkat secara signifikan setelah negara itu mengumumkan rencana untuk meresmikan fasilitas pengayaan kedua di pusat kota Qom.

Sejalan dengan kebijakan transparansi nuklir, Iran mengumumkan pembangunan pabrik pengayaan kedua dalam sebuah surat kepada badan pengawas nuklir PBB pada 21 September. Pabrik baru itu digunakan untuk memproduksi uranium yang diperkaya sampai 5 persen.

Dengan perhatian tertuju pada kemajuan nuklir Iran, pemerintah sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali mengancam akan mengebom fasilitas pengayaan negara Iran terrsebut.

Tel Aviv menuduh Teheran mengembangkan senjata nuklir – tuduhan yang ditolak oleh Iran dan pengawas nuklir PBB, yang sejauh ini telah dilakukan “21 inspeksi mendadak” terhadap fasilitas nuklir negara itu.

Badan pengawas nuklir PBB dalam laporan sebelumnya telah menegaskan bahwa Iran hanya memperkaya uranium-235 ke tingkat “kurang dari 5 persen.”

Uranium, yang merupakan bahan bakar pembangkit listrik tenaga nuklir, dapat digunakan untuk tujuan militer hanya jika diperkaya ke tingkat tinggi di atas 90 persen.

Rincian rencana kontroversial Israel untuk menyerang Iran muncul setelah John Bolton, mantan duta besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, baru-baru ini  kelompok analis intelijen mengatakan bahwa “Riyadh menyetujui” Israel menggunakan wilayah udara Saudi pada saat terjadi perang dengan Iran.

Bolton, sebelumnya telah mengatakan ia telah mendiskusikan kemungkinan dengan para pejabat Saudi dalam rapat-rapat tertutup. “Tak satu pun dari mereka akan mengatakan apa pun tentang hal itu secara terbuka, tetapi mereka pasti akan menyetujui sebuah lintasan terbang jika Israel tidak mengumumkannya sebagai sukses besar.”

Pemberitahuan ini sesuai dengan laporan media pada bulan Juli, yang menduga pemerintah Saudi telah menyetujui penggunaan wilayah udaranya untuk sebuah serangan udara.

Sementara pejabat Saudi menyangkal memiliki hubungan diplomatik dengan Tel Aviv, sebuah sumber pertahanan Israel telah mengkonfirmasi bahwa agen mata-mata Mossad menjalin “hubungan kerja” dengan kerajaan Saudi.

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Center for Strategic and International Studies, pertempuran militer antara Iran dan Israel dapat mengakibatkan kematian sebanyak 6 juta orang. (mediaumat.com, 29/9/2009)

One comment

  1. pengkhianat-pengkhianat lagi lagi dan lagi
    kau akan mengahadap Allah dengan penuh kehinaan wahai pemuja Yahudi terlaknat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*