Kurang dari dua minggu sebelum Turki akan menjadi tuan rumah pembahasan mengenai program nuklir Iran, Ankara menyatakan minatnya untuk membeli empat peluncur rudal pertahanan sehingga menimbulkan pertanyaan besar: mengapa negara itu memerlukan perisai rudal? “Kami akan mendapatkan empat peluncur,” kata Jenderal Metin Gurak, jurubicara staf umum di Ankara, mengatakan pada saat media briefing rutin pada hari Jumat. “Rudal-rudal itu tidak diarahkan kepada negara manapun secara khusus. Rudal-rudal tersebut mudah bergerak dan dapat digunakan pada setiap medan.”
Jenderal Gurak mengatakan, sistem itu akan menelan biaya sekitar AS $ 1 miliar, jauh lebih sedikit daripada biaya sejumlah AS $ 8 milyar yang telah dilaporkan oleh pers Turki sebelumnya. Sang jenderal mengatakan jumlah yang lebih banyak sudah disebutkan dalam pemberitahuan yang dikirim oleh pemerintah AS kepada Kongres dan telah dirujuk sampai sejumlah 13 peluncur, bukan empat. Dia mengatakan bahwa keputusan mengenai tender untuk sistem empat peluncur akan dilakukan pada tanggal 13 bulan Oktober. Dua perusahaan AS, termasuk Raytheon, pembuat sistem rudal Patriot, maupun sebuah perusahaan dari China dan satu dari Rusia telah dimasukkan ke dalam tender itu. Ada spekulasi bahwa Turki, satu-satunya negara NATO yang berbatasan dengan Iran, bisa memainkan peran kunci dalam strategi pertahanan rudal AS yang baru setelah dibatalkannya penyebaran rudal yang direncanakan berada di Eropa Timur. Wilayah Turki terletak dalam jangkauan rudal jarak pendek dan menengah Iran. “Kami telah memperbarui penilaian intelijen kami atas program rudal Iran, yang menekankan ancaman yang ditimbulkan oleh rudal Iran jarak pendek dan menengah, yang mampu menjangkau Eropa,” kata Presiden AS Barack Obama hari Kamis lalu. (Khilafah.com, 27/9/2009)