Mahmud Abbas Menjilat Kembali Ludah Berbagai Pernyataan Untuk Tidak Berkomunikasi Dengan Pemimpin Negara Musuh Yahudi

Beberapa komunikasi tanpa syarat dilakukan kembali antara Presiden Otoritas Palestina, Mahmud Abbas dengan Perdana Menteri Negara Musuh Yahudi, Benjamin Netanyahu setelah berkali-kali Abbas mengklaim bahwa ia tidak akan pernah melakukan komukasi kembali dengan Netanyahu kecuali jika ia bersedia membekukan pembangunan pemukiman secara penuh di Al-Quds (Yerusalem) Timur, dan Tepi Barat.

Shaeb Erekat, salah seorang di antara juru runding senior Palestina benar-benar telah menjelaskan beberapa pernyataan, di mana ia berkata: “Sesungguhnya otoritas tidak akan  setuju jika tidak bersedia membekukan secara penuh pembangunan pemukiman di Tepi Barat”. Bahkan otoritas menolak mengadakan sebuah pertemuan puncak tripartit, yang mempertemukan Abbas, Netanyahu dengan Presiden AS di sela-sela berbagai pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.

Otoritas Palestina telah menjilat kembali ludah berbagai pernyataan para pemimpinnya. Otoritas Palestina dengan begitu hinanya kembali melakukan berbagai perundingan yang namanya diganti dengan pertemuan-pertemuan, untuk membenarkan kegagalan dan kekecewaannya. Nabil Abu Radinah, juru bicara kepemimpinan otoritas mengatakan: “Bahwa beberapa pertemuan yang dilakukan dengan para pejabat tinggi Israel tidak dapat diartikan perundingan”.

Berbagai sikap ketidakkosistenan yang begitu memalukan memalukan ini dilakukan oleh otoritas Palestina yang berkuasa, sebaliknya pemerintah musuh begitu teguh dengan sikapnya untuk tetap melanjutkan pembangunan pemukiman. (hizb-ut-tahrir.info, 29/9/2009)