Gerakan Islam Taliban di Afghanistan mengkonfirmasikan bahwa gerakan tersebut telah menjatuhkan sebuah helikopter milik pasukan internasional (ISAF) yang dipimpin oleh NATO di sebelah timur Afghanistan. Sementara itu, 9 warga sipil Afghanistan meninggal dalam pemboman pesawat NATO di selatan negara itu.
Kantor pers pasukan internasional di Kabul mengatakan bahwa “helikopter melakukan pendaratan darurat karena alasan teknis, bukan karena terkena oleh tembakan musuh.” Ia menambahkan bahwa “peristiwa itu tidak mengakibatkan korban tewas di antara pasukan (ISAF).
Namun, Taliban mengklaim bahwa helikopter itu ditembak jatuh di daerah Nangahar. Juru bicara gerakan Taliban mengatakan: “Operasi yang dijalankannya telah menewaskan semua orang yang ada di helikopter pasukan NATO.” Hanya saja, tidak mungkin untuk memverifikasi keakuratan klaim Taliban kecuali dari sumber independen.
Di lain pihak, sumber-sumber setempat mengatakan bahwa enam warga sipil meninggal dalam serangan udara yang dilakukan oleh pesawat NATO di sebelah selatan Afghanistan. Sumber-sumber itu menjelaskan bahwa operasi ini berlangsung menyusul pertempuran antara para milisi Muslim dengan pasukan internasional di distrik Nad Ali, provinsi Helmand di wilayah selatan Afghanistan.
Seorang kepala suku, Zara Khan mengatakan kepada kantor berita Kuwait (KUNA) melalui telepon bahwa “sebuah bom menimpa di sebuah rumah, sehingga mengakibatkan enam orang meninggal dari satu keluarga.”
Namun, sekutu NATO dan sumber-sumber berwenang Afghanistan setempat pada hari Kamis (1/10) mengakui bahwa sembilan warga sipil, termasuk enam anak-anak, meninggal dalam serangan yang targetnya adalah wilayah di sebelah selatan Afghanistan.
Sumber-sumber setempat mengatakan bahwa apa yang disebut dengan pasukan internasional (ISAF) telah melancarkan serangan udara setelah pertempuran darat dengan para pejuang milisi Taliban di distrik Nad Ali, provinsi Helmand, yang dianggap sebagai wilayah paling bergejolak.
Juru bicara untuk provinsi Helmand, Dawud Ahmadi mengatakan bahwa “enam anak-anak dan tiga wanita meninggal, serta tiga warga sipil lainnya menderita luka-luka.”
Sebuah pernyataan tentang keberutalan (ISAF) mengatakan bahwa “sejumlah warga sipil meninggal ketika pesawat ISAF menjatuhkan bom di sebuah kompleks perumahan setelah bentrokan di distrik Nad Ali, provinsi Helmand pada hari Rabu kemarin (30/9).
Pasukan pendudukan di Afghanistan berkali-kali melakukan pengeboman udara dengan sasaran yang salah, sehingga banyak mengakibat korban meninggal di antara warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan. Pengeboman—yang sering salah atau disengaja—ini dilakukan selalu dengan alasan bahwa targetnya adalah para milisi pejuang Muslim. Sungguh, kenyataan ini telah menimbulkan banyak tanda tanya tentang tujuan sebenarnya dari keberadaan pasukan pendudukan kaum kafir imperialis di negara ini. (islamtoday.net, 2/10/2009)